Cinta Pertama 4

13.2K 330 4
                                    

  Pernikahan gue dan Rangga sudah di tentukan, yaitu satu bulan dari sekarang.  Sebenarnya gue belum yakin untuk menikah sama dia, mungkin karna gue masih berharap, gue bisa bertemu lagi dengan pahlawan di masa kecil gue. Gue tahu ini terdengar konyol, mengharapkan sesuatu yang bisa di bilang mustahil.

Gimana mungkin gue bisa bertemu sama dia? tempat tinggal, kontak, bahkan wajahnya sekarang seperti apa aja gue gak tahu!. Gue cuma punya sebuah gelang kecil sebagai kenangan gue sama dia.

Gelang couple yang dia berikan buat gue. Gelang itu menjadi saksi nyata kalau dia pernah ada di hidup gue.

***
"Eh..! loe ngapain ada di kamar gue..?!" jerit gue. sambil menutup dada gue dengan ke dua tangan gue.
Pasalnya saat gue keluar dari kamar mandi, Rangga udah ada di dalam kamar gue, dan sialnya gue cuma memakai handuk sebatas dada sekarang.

"Pergi loe dari sini..! atau gue teriak,,!" ancam gue.
"Teriak aja,,! aku gak takut!" jawabnya sambil melangkah mendekati gue.
"m,,mau ngapain loe,,?!" gugup gue.

Tangan gue semakin erat memegang handuk yang gue pakai, saat dia lebih mendekat ke gue. Gue mundur ke belakang, gue takut dia ngapa ngapain gue, apa lagi sekarang gue cuma pake handuk doang.

Sampai tubuh gue mentok di tembok. Kini dia menaruh kedua tangannya di tembok, dan mengurung gue di antara kedua tangannya.

"l,,loe jangan mac_,,mpphh

Belum sempat gue selesai bicara mulut gue sudah di bungkam sama bibirnya.

Dia melumat  dan menyesap bibir gue lembut. Entah kenapa gue gak bisa menolak dengan apa yang dia lakukan. gue seakan menikmati ciumannya.

Dia menggigit sedikit bibir bawah gue hingga mulut gue sedikit terbuka. Kini lidahnya sudah menerobos masuk ke dalam rongga mulut gue, mengabsen setiap inci mulut gue, dengan tangannya yang sudah melingkar di pinggang gue, dan menarik tubuh gue agar lebih mendekat padanya, sampai dada gue menempel di dadanya.

Tubuh gue terasa begitu lemas sekarang, kalau saja tanggannya tidak melingkar di pinggang gue, mungkin tubuh gue sudah merosot ke bawah.

Kini ciumannya turun ke ceruk leher gue, menyesapnya kuat memberi tanda kepemilikannya di sana. Gue menggigit bibir bawah gue kuat, menahan suara agar tidak mendesah.

Tangan kirinya kini  naik ke handuk gue, berusaha untuk melepaskan nya.
"jangan,,aahh!!" ucap gue disertai desahan.

Dia menghentikan aksinya dan menatap gue, hingga netra kita saling bertemu.

"maaf,,!! aku janji, aku gak akan melakukan itu sebelum kamu sah menjadi istriku!" gumamnya, sambil mengelus  sudut bibir gue.

"Aku mau ngajak kamu pergi! sekarang kamu siap siap yah!!" perintahnya,  "aku tunggu di bawah!" sambungnya, dan dia langsung pergi dari kamar gue.

Sementara gue? jangan tanya!!?
Jantung gue udah kaya habis lari maraton, dan pipi gue udah kaya kepiting rebus, belum lagi bibir gue yang terasa bengkak gara gara dia.

nggak,,,! gue gak boleh suka sama dia...! gak boleh Git,,! Cinta gue hanya untuk my Hero,,!!

***

Hari ini teman kampus gue ulang tahun, jadi setelah dari kampus gue sama teman gue yang lain pergi ke sebuah Club untuk merayakannya. Sebenarnya gue malas datang ke tempat tempat seperti ini, tapi gue harus menghormati yang lagi ultah dong!!.

"Git,,! turun yuk!" ajak salah satu teman gue.
" nngak..! gue gak mau, ajak yang lain aja gih,,!" tolak gue.

"Git,,! loe gak gabung sama mereka?" tanya Gino teman kampus gue, sambil merangkul bahu gue.
"anterin gue balik yuk,,Gin,,!" pinta gue ke Gino

"ok,,! tapi,,!" ucapnya sambil menyodorkan pipinya ke gue.
gue tahu dia hanya bercanda. Kita sudah berteman lama dan sudah sangat akrab. bisa di bilang kita bersahabat.

Orang bilang tidak pernah ada persahabatan yang terjalin murni antara  seorang lelaki dan perempuan. Entahlah, tapi gue gak pernah merasakan itu.

Tapi tiba tiba ada yang menarik baju Gino dari belakang, dan memukulnya secara membabi buta.

"Rangga,,,!" jerit gue, karna ternyata Rangga yang memukul Gino.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang