Aku Orang Ketiga?

7K 178 0
                                    

“Iya, my Inces, aku juga sayang banget sama kamu. Kamu jangan tinggalin aku, yah.”

Dua minggu sudah aku menjalani peranku sebagai pacar pura-puranya Divs. Aku sangat menikmati ini.

“Sepertinya rencana kita akan berhasil!” ucapku antusias pada Divs.

“Aku gak perduli itu. Okta, aku sayang sama kamu, perasaanku kedia udah gak ada sekarang. Aku mencintai kamu,” ungkap Divs  padaku.

“Bang, selama ini kita kan bersahabat, dan aku  udah nyaman dengan hubungan kita yang seperti ini,” jawabku.

“Okta, aku gak mau kamu merasakan sakit lagi. Gak boleh ada yang tersakiti, aku akan selalu lindungin kamu,” kata Divs kembali.

“Kita tetap seperti ini aja yah, jangan pernah berubah.”

**

Hari ini aku dapat telpon dari Alifa, dia minta aku untuk menemuinya.

“Selamat, yah. Atas hubungan kalian,” katanya padaku, dengan tatapan sinis.

“Maksudnya?”

“Kamu bilang kamu gak suka sama dia, tapi ternyata kamu malah merayunya”

“Aku gak ada hubungan apapun sama dia. Karena, hatinya hanya untuk kamu, dia sangat menyayangimu. Harusnya kamu percaya sama dia!” kataku panjang lebar.

Aku tahu hubungan mereka berakhir karena kurangnya  rasa percaya diantara mereka. Dan setelah itu aku pergi meninggalkannya.
    
Keesokan harinya Divs menelpon, dia memintaku untuk menemuinya. Tapi, aku terlambat datang, karena ada urusan yang harus aku selesaikan. Dan sesampainya disana aku melihat Divs yang tengah memeluk Alifa. Divs memeluk Alifa begitu erat, seolah jika dia melonggarkan pelukannya maka Alifa akan pergi.

Entah kenapa sekarang rasanya begitu aneh. Aku merasa sesak melihat mereka kembali bersama, kenapa rasanya sakit? Bukankah seharusya aku senang?

Sejak pulang tadi aku hanya mengurung diri dikamar. Kejadian itu terus berputar dikepalaku dan sepertinya enggan tuk pergi.

Tok … tok … tok

“Okta! ada Nak Divs!” panggil ibu dari luar.

Aku menarik nafas dalam sebelum keluar dari kamar untuk menemui Divs.

“Ayo Okta, kamu harus terlihat baik-baik saja, kamu harus terlihat happy,” kataku pada diri sendiri.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang