❍⃝⃘۪۪۪͡🌻G o o d b y e ꧇ P r o l o g ˚᳝᳝𖥻

4.4K 240 9
                                    

Semua cerita didalamnya adalah murni khayalan saya semata. Bila ada unsur kesamaan harap dimaklumi karena jalan pikiran seseorang bisa sama dan berbeda.

Fanfiction, sebagian kecil diambil dari realita pemeran dan sebagian besarnya merupakan karangan.

Selamat membaca!

𖣘᭄''𝙂𝙤𝙤𝙙𝙗𝙮𝙚!•°﹏⸙

Sebuah mobil berwarna merah yang terlibat berkilau diterpa matahari, tanpa lecet dan rusak sedikit pun, memasuki area kampus. Mobil itu terparkir di barisan mobil dan motor mewah yang sedikit pemiliknya. Pintu mobil itu terbuka dan menampilkan sosok Seung-wan dalam balutan busana santai nan elegan. Rambut cokelat panjang nya yang ia biarkan tergerai dan kacamata hitam yang bertengger manis di atas kepalanya. Ia mengunci mobil kemudian melangkah anggun menuju gedung kampus. Begitu memasuki pintu utama, dirinya langsung menjadi pusat perhatian.

Tidak, dirinya memang pusat perhatian. Beberapa orang menatap nya kagum dan tidak sedikit yang menatap nya iri sambil berbisik-bisik satu sama lain. Namun, Seung-wan menghiraukan nya. Menjadi pusat perhatian dan bahan omongan orang sudah biasa baginya. Ia tetap percaya diri melangkah menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.

"Seung-wan!" teriak seorang perempuan yang membuatnya refleks menghentikan langkah kaki.

Ia membalikkan badan dan menatap orang yang memanggil nya tadi. Orang itu berlari ke arah nya seraya merentangkan tangan. Seung-wan membalasnya dengan tersenyum dan merentangkan tangannya juga.

"Akhirnya aku bertemu dengan mu. Melelahkan sekali untuk masuk ke universitas ini" ucap perempuan itu seraya memeluknya erat.

Seung-wan tertawa kecil, tawa manis yang membuat hati pria manapun menjadi meleleh. Keduanya melepaskan pelukan kemudian saling menatap untuk kemudian tertawa.

"Setidaknya aku memiliki teman untuk menjadi bintang kampus. Kau tahu? Banyak yang menyukai ku dan banyak juga yang tidak. Jadi aku benar-benar membutuhkan mu Irene unnie" ucap Seung-wan sambil membetulkan pakaian nya.

Ya, orang yang tadi berteriak dan memeluknya adalah Bae Joo-Hyun atau yang lebih akrab disapa Irene. Gadis putih berwajah manis yang tinggi tubuhnya hampir setara dengan Seung-wan. Tampilan Irene tidak kalah menarik dari Seung-wan. Keduanya sama-sama fashionable dan jika disatukan maka terlihat jelas perbedaan kelas antara mereka dan orang lain.

"Aish jangan memanggilku dengan sebutan itu. Aku lebih menyukai kau memanggilku Irene tanpa embel-embel unnie" protes Irene.

Seung-wan kembali tertawa setelah mendengar protes dari Irene dan wajah cemberutnya.

"Ya ya, maafkan aku. Ayo kita kekelas, aku sudah tidak sabar ingin mengenal kan bintang kampus baru kepada semua orang"

"Terserah mu saja, tetapi aku tidak ingin menjadi bintang di kampus ini. Membosankan dan melelahkan"

"Memang, tapi tak apa kau akan merasakan sensasinya. Bagaimana seseorang atau sekelompok orang menyukai dan membenci mu"

Irene menatap Seung-wan yang menunjukkan senyum tipisnya. Irene lebih dari tahu bagaimana rasanya menjadi sahabat nya itu. Irene merangkul pundak Seung-wan dan mengelus nya.

"Aku akan bersamamu tenang saja, kau adalah sahabatku dan aku akan melindungi mu dari mereka"

Seung-wan menoleh kemudian tersenyum lebar. Ia tahu, Irene akan selalu ada untuknya.

"Gomawo, mian aku justru membahas hal itu. Aku sedikit sensitif belakang ini dan pikiranku kacau karena itu"

"Gwenchana, tak perlu meminta maaf"

Keduanya berjalan menuju lift dan disepanjang perjalanan banyak orang yang memperhatikan keduanya dan fokus mereka terbelah menjadi dua. Antara menatap sang idola kampus dan menatap perempuan yang berada di sebelah Seung-wan.

"Aku merasa tidak nyaman, mereka membuatku takut" ucap Irene.

"Acuhkan saja, tak apa kau akan terbiasa"

Terjadi suatu insiden yang membuat banyak orang berhenti berjalan dan melakukan aktivitas mereka. Min Yoongi menabrak bahu Seung-wan dan membuat Seung-wan oleng bahkan hampir jatuh jika tidak dipegang oleh Irene.

"Apa kau tidak punya mata?!" bentak Seung-wan.

Min Yoongi yang tadi nya acuh menghentikan langkah kemudian berbalik.

"Mata? Ini" ucap Yoongi sambil menujuk matanya.

"Lalu kenapa kau menabrak ku? Kau mencari masalah?"

"Tidak, aku tidak mencari masalah justru masalah yang mencariku" ucap Yoongi acuh.

"Kau ini!" Seung-wan mengepalkan tangannya geram sementara Yoongi tersenyum remeh kepadanya.

Laki-laki berambut cokelat itu kembali berjalan tanpa memperdulikan sekitar nya. Beberapa orang kembali melanjutkan aktivitas mereka, biasa. Pemandangan seperti itu sudah sangat biasa bagi mereka.

"Kau tidak apa-apa?"

"Ya, dasar sialan! Ingin kusobek mulutnya itu!" kesal Seung-wan yang justru mendapat tertawaan dari Irene.

"Awas nanti jatuh cinta loh"

"Tidak akan! Mana mungkin aku jatuh cinta dengan balok es"

"Mian, mian, ayo lanjutkan ke kelas"

Keduanya kembali berjalan dan masih dengan wajah masam yang ditampilkan Seung-wan. Pemandangan biasa, dimana Yoongi akan mencari masalah dan membuat keributan dengan Seung-wan. Bukan karena Yoongi menyukai Seung-wan, justru sebaliknya ia sangat membenci Seung-wan. Begitupun dengan Seung-wan.

Dan mungkin pepatah "Benci menjadi Cinta" akan mempersatukan mereka yang bagai kutub utara dan selatan

𖣘᭄''𝙂𝙤𝙤𝙙𝙗𝙮𝙚!•°﹏⸙

Annyeonghaseyo-!
Ini adalah ff pertama saya, dan kemarin saya unpublish karena ada banyak kesalahan penulisan. Mohon dukungan voment nya, terimakasih-!

Goodbye ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang