***
Tempatnya berada di pusat kota, gedung-gedung tinggi berjajar di sepanjang jalan dan sebuah klinik hewan di ujung jalan adalah tujuan Jiyong. Pria itu berdiri di depan klinik hewan milik tersangka Kim Jisoo, mengamati sekeliling klinik sedang gadis yang berdiri di sebelahnya justru memperhatikan Jiyong– Lisa justru tengah sibuk menebak-nebak apa yang ada di kepala ketua timnya.
"Daripada melihatku lebih baik kau mencari jalan yang bisa dipakai untuk melarikan diri," gumam Jiyong yang tanpa di duga justru membuat Lisa salah tingkah.
"Ah ya- tunggu, kenapa kita harus mencari jalan melarikan diri? Kita hanya akan bertanya, apa ini ilegal tanpa surat penangkapan?"
"Hhh... Bagaimana kalau dia melarikan diri? Kau akan mengejarnya? Berlari di belakangnya dan berteriak menyuruhnya berhenti?" balas Jiyong yang kemudian melangkah lebih dulu meninggalkan Lisa di depan klinik.
Di dalam klinik, seorang karyawan menyambut Jiyong– berfikir kalau Jiyong datang bersama kekasihnya untuk membeli makanan atau perlengkapan perawatan hewan dan di saat itulah Jiyong baru memperhatikan Lisa dan pakaiannya. Baru disaat itu Jiyong menyadari kalau gadis yang datang bersamanya sama sekali tidak terlihat seperti aparat negara. Gadis itu terlalu bersih, terlalu rapi dan terlalu cantik, belum lagi sepatu dan pakaian mahal yang dikenakannya benar-benar menunjukkan identitas aslinya– keponakan Kepala Kepolisian.
"Aku dari kepolisian, dokter Kim Jisoo ada disini?" tanya Jiyong, yang justru menjawab sapaan si karyawan dengan dengan menunjukan kartu pegawainya.
"Ah maaf-" balas cepat si karyawan atas kelancangannya.
"Ya ya ya, tolong panggilkan dokter Kim saja," potong Jiyong yang kemudian mengalihkan pandangannya pada Lisa. "Aku tidak keberatan dianggap berkencan denganmu, tapi mulai besok jangan memakai pakaian dan riasan yang terlalu cantik, itu membuatku kesal," tegur Jiyong, sedikit berbisik agar tidak seorang pun mendengarnya, agar Lisa tidak merasa malu karenanya.
Saat itu, Jiyong tidak bermaksud memuji Lisa, ia juga tidak bermaksud menghina Lisa, namun kesalahpahaman justru terjadi– karena Lisa justru tersipu karena ucapan Jiyong.
"Kenapa dengan wajahmu? Kau sakit?" tegur Jiyong sekali lagi, namun belum sempat Lisa menanggapinya, belum sempat Lisa berhasil mengendalikan dirinya, Jiyong sudah berlalu melewatinya dan menghampiri Jisoo. "Lama tidak bertemu dokter Kim," sapa Jiyong ketika Kim Jisoo datang dengan wajah sinisnya.
"Apa alasan anda datang? Aku tidak senang bertemu dengan anda lagi detektif Kwon," balas Jisoo teramat jujur namun justru membuat Jiyong tersenyum, Lisa tidak pernah melihat Jiyong tersenyum seramah itu dan saat itulah Lisa memutuskan kalau gadis seperti Kim Jisoo adalah tipe ideal detektif Kwon– mengingat bagaimana penampilan Sandara Park dan Kim Jisoo yang hampir serupa.
"Kenapa? Kau membuatku sedih dokter Kim. Aku sangat senang karena bertemu denganmu lagi," balas Jiyong yang kemudian mencondongkan tubuhnya, berbisik di telinga Jisoo. "Sekarang aku membawa banyak bukti untukmu," bisik Jiyong yang hanya dapat di dengar oleh Jisoo.
Jisoo menghela nafasnya, sedang Jiyong masih tersenyum sampai pada akhirnya Jisoo menyarankan agar mereka bicara di ruangannya. Tentu Jiyong tidak menolak, pria itu berjalan mengikuti Jisoo namun ia melarang Lisa untuk pergi bersamanya. Jiyong justru meminta Lisa untuk menunggunya di luar.
"Kenapa kau terus mencurigaiku detektif Kwon?" protes Jisoo, tepat setelah pintu ruangannya tertutup. Ruangan itu terlihat seperti ruangan dokter pada umumnya, sebuah meja dengan komputer dan beberapa berkas, juga sebuah ranjang untuk pasiennya– hanya jenis ranjangnya saja yang berbeda. Hewan tidak dirawat di atas ranjang dengan spons yang dibalut kulit sintesis.
"Wah... Kau masih ingat tuduhan itu? Itu sudah dua tahun lalu,"
"Bagaimana aku bisa lupa? Kau datang kesini setiap hari dan merusak bisnisku,"
"Bisnis? Ah... Klinik ini hanya bisnis? Kau tidak disini untuk mengobati hewan-hewan malang itu tapi berbisnis?"
"Apa yang kau inginkan detektif Kwon? Kau ingin aku mengaku kalau aku membunuh atasanmu?" tanya Jisoo yang justru membuat Jiyong terkekeh sembari duduk duduk di kursi sang dokter.
"Tidak," jawab Jiyong, dengan ekor matanya, ia perhatikan seisi ruangan itu, mencari-cari cara untuk melarikan diri dari sana. "Tapi dokter Kim, apa kau mengenal Lee Taeyong?"
"Sungguh? Bagaimana kalau Sandara Park?"
"Tidak-"
"Ah tentu saja kau tidak akan mengingat pelangganmu," jawab Jiyong. "Tapi bagaimana bisa kau tidak mengenal Lee Taeyong? Berkat postingannya lima tahun lalu tempat ini hampir ditutup," lanjut Jiyong setelah ia melihat sebuah pesan dari Yongbae yang baru masuk ke dalam handphonenya. "Kau pasti sangat ingin membunuh orang yang sudah menghancurkan bisnismu,"
"Kalau begitu menurutmu, kenapa kau masih ada disini dan menghancurkan bisnisku, detektif Kwon?" sinis Jisoo, mulai jengah dengan ekspresi Jiyong yang menurutnya sangat menyebalkan. "Daripada mengarang novel kriminal menjengkelkan seperti ini, kenapa kau tidak mengarang kisah romantis dengan rekanmu itu saja? Dia sangat cantik tapi terlihat bodoh,"
Setelah hampir 20 menit Lisa menunggu Jiyong di mobil, akhirnya pria itu keluar dari klinik hewannya. Tapi kali ini Jiyong sama sekali tidak punya senyuman di wajahnya, ia terlihat begitu serius hingga Lisa penasaran apa saja yang terjadi di dalam.
"Bagaima-"
"Kembali ke kantor polisi sekarang," potong Jiyong, menyuruh Lisa segera mengemudikan mobil mereka menuju kantor polisi. Sementara Lisa hanya menuruti perintah Jiyong, sang ketua tim justru meraih handphonenya dan mendekatkan benda persegi itu ke telinganya setelah menekan beberapa nomor. "Kau serius tentang postingan itu?" tanya Jiyong, tanpa berbasa-basi ketika orang yang ia telpon menjawab panggilannya– Yongbae.
"Ya, Lee Taeyong memposting cerita di media sosialnya tentang anjingnya yang mati setelah di rawat di klinik milik Jisoo. Ceritanya mengundang perhatian banyak orang dan tidak lama setelah itu Kim Jisoo mengambil banyak pinjaman di bank, kurasa dia harus meminjam uang ke bank untuk menutup kerugian kliniknya juga untuk menuntut Taeyong,"
"Jisoo menuntut Taeyong?"
"Ya, dia menuntut Taeyong atas perusakan nama baik dan gangguan bisnis,"
"Dan hasil tuntutannya?"
"Denda dan ganti rugi, tapi bisnisnya tidak membaik dan setelah itu Kim Jisoo mulai berjudi. Tapi Jiyong-ah, Detektif Yang baru mulai berjudi setelah kasus Sandara, kau tahu itu?"
"Ya aku tahu, dia melakukannya untuk mendekati Jisoo,"
"Kenapa?"
"Akan ku jelaskan saat aku tiba di kantor, sekarang cari seorang tentara bernama Song Jungki, kurasa dia berkencan dengan Jisoo. Aku melihat foto mereka di ruang kerja Jisoo. Entah kenapa aku tidak memperhatikannya dua tahun lalu,"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Zodiac
FanfictionHai, dapatkah kamu menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam setiap kasus ini? Apa kamu cukup pintar untuk menebak siapa aku? -Zodiac Ps. Terinspirasi dari kasus pembunuhan berantai di California "Zodiac Killer" dan pembunuh berantai lainnya.