9. It Flows In The Blood

985 198 11
                                    

***

Jam sudah menunjuk pukul 10 pagi, tapi di hari Senin ini, Lisa tidak bisa menemukan Jiyong di manapun di kantor polisi. Sepertinya pria itu tidak datang ke kantor hari ini, padahal mereka baru saja mendapatkan kasus baru– kasus seorang gadis yang melompat dari lantai 19. "Ketua tim Kwon tidak akan datang hari ini, jadi aku yang akan menggantikannya," ucap Seunghyun membuyarkan lamunan Lisa saat itu. Hal selanjutnya yang Seunghyun lakukan adalah menyuruh orang-orang mengerjakan tugas mereka– tidak terkecuali Lisa yang harus pergi ke lokasi kejadian.

"Kenapa Ketua Tim Kwon tidak bisa datang?" tanya Lisa dalam perjalanannya ke lokasi kejadian bersama Seunghyun.

"Dia punya pekerjaan lain," singkat Seunghyun tanpa berusaha memberi Lisa penjelasan lainnya.

Keheningan menyerang, Seunghyun sibuk dengan berkas yang ia baca dan Lisa harus fokus pada jalanan yang tengah ia lalui. Namun sembari menyetir mobil tersebut, isi kepala Lisa terus saja berakhir pada wajah Jiyong tempo hari. Wajah tertarik Jiyong semalam, sampai wajah kesal pria itu benar-benar mengganggu Lisa.

"Uhm... Sunbaenim, bolehkah aku bertanya?" tanya Lisa sembari melirik Seunghyun yang tengah serius disebelahnya. Menanggapi pertanyaan Lisa itu, Seunghyun hanya menganggukan kepalanya. "Ini mengenai kasus kalajengking Sandara Park, ku dengar seorang detektif dicurigai sebagai pelakunya, apa detektif itu-"

"Ya, detektif itu adalah Jiyong dan karena kasus itu Jiyong memakai seluruh jatah cutinya," potong Seunghyun, yang kemudian memalingkan wajahnya dari seluruh berkas miliknya untuk melihat Lisa di sebelahnya. "Kenapa kau tertarik pada kasus itu? Ku dengar kau bahkan mencari berkas kasusnya. Kau mengenal Sandara? Atau kau tertarik pada Jiyong? Bukan Jiyong pelakunya, bukan Jiyong yang membunuh Sandara,"

"Hm... Aku tahu," gumam Lisa tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan ramai didepannya. "Tidak semua kalajengking bisa membunuh orang dewasa, seorang temanku pernah memelihara kalajengking dan dia bilang Deathstalker Scorpion hanya ada di daerah Palestina dan sekitarnya. Maksudku, kalajengking yang meracuni Sandara tidak bisa secara alami hidup di Pocheon, seseorang pasti membawanya kesana,"

"Deathstalker Scorpion? Itu jenis kalajengkingnya? Kurasa bukan,"

"Di berkas kasusnya ditulis dengan nama kalajengking kuning Israel, karena warnanya kuning. Kita bisa memeliharanya disini, tapi harganya cukup mahal,"

"Kenapa kau mencaritahu tentang kasus Sandara ini? Kau benar-benar tertarik pada Jiyong?" tanya Seunghyun, yang bagi Lisa justru terdengar seperti pernyataan– aku tidak tahu apapun mengenai kasus Roseanne Park.

"Aku tertarik karena pelakunya belum diketahui? Maksudku, alasan kematiannya tidak mungkin kecelakaan. Kalajengking itu tidak bisa hidup di tepi sungai Pocheon secara alami, harus ada seseorang yang membelinya kemudian membawanya kesana. Mereka bahkan tidak menemukan kalajengking yang mengigit Sandara, bagaimana kalau ternyata racun kalajengkingnya disuntikkan oleh seseorang? Tidak ada kalajengking, hanya racunnya saja? Bukankah itu mungkin?" tutur Lisa yang kemudian membuat Seunghyun ikut menduga-duga. Seunghyun tidak pernah terlibat dalam kasus Sandara maupun Roseanne, ia tidak mengetahui apapun karena Jiyong juga tidak pernah benar-benar membahas kedua kasus tersebut.

Begitu hari mulai sore, Seunghyun dan Lisa kembali ke kantor polisi. Keduanya sudah selesai dengan pekerjaan mereka dan di kantor, mereka kembali bertemu dengan Yongbae, Daesung dan Seungri. "Apa Jiyong menghubungi kalian?" tanya Seunghyun sebelum kemudian ia menanyakan hasil kerja ketiga rekannya.

"Dia hanya mengirim pesan kalau dia di perpustakaan sekarang. Dia meminta kita menyelesaikan kasus ini tanpanya," jawab Yongbae, lantas memberikan surat pengajuan autopsi yang harusnya ditandatangani Jiyong kepada Seunghyun.

"Kenapa dia ke perpustakaan?" tanya Seungri. "Aku tidak pernah tahu kalau Jiyong hyung suka pergi ke perpustakaan-"

"Aku bahkan tidak pernah tahu kalau Jiyong hyung akan memakai jatah cutinya, dia tidak pernah cuti selama ini," tambah Daesung, sekedar berbasa-basi.

"Dia bilang buku astronomi yang ia cari tidak ada di toko buku. Besok dia akan kembali bekerja," balas Yongbae yang akhirnya menerima tanda tangan Seunghyun sebagai ganti dari tanda tangan ketua tim mereka.

Mendengar ucapan Yongbae, membuat Lisa lantas membulatkan matanya, gadis itu terlihat begitu antusias hanya karena mendengar kata astronomi yang Yongbae katakan dan sejurus kemudian, Lisa meminta izin untuk pulang lebih awal. Lalisa, buru-buru menyelesaikan tugasnya hanya untuk pulang lebih awal dan begitu tiba saatnya pulang, ia bergegas pergi ke apartemen Jiyong.

"Hm... Baru saja aku ingin menghubungimu," ucap Jiyong, ketika ia membukakan pintu apartemennya untuk seseorang yang menekan belnya berkali-kali. "Tidak perlu mengirimkan nomer telpon anak baru kita, dia sudah ada disini, terimakasih hyung, sampai ketemu besok," lanjut Jiyong– bukan pada Lisa, melainkan pada seseorang yang ia telpon.

"Kau mempercayaiku, 'kan? Ketua tim Kwon?" tanya Lisa, sedikit terengah karena berlari dari kantor polisi sampai ke apartemen Jiyong.

"Kau melewatkan sesuatu," jawab Jiyong yang kemudian memberi Lisa sedikit jalan untuk masuk ke dalam apartemennya.

Di dalam apartemen Jiyong, Lisa sedikit terkejut karena apa yang ia lihat– puluhan lembar foto berserakan di lantai ruang tengah, meja kaca yang ada di depan sofa penuh dengan beberapa berkas serta buku astronomi, ada sebuah bantal dan selimut di sofa, serta seluruh tulisan yang ada di papan tulis kaca pun mengejutkan Lisa. Siapa yang menduga kalau Jiyong yang kemarin meremehkan bahkan mengusir Lisa, kini menyelidiki sesuatu yang sudah Lisa mulai. Ada sebuah kebanggaan tersendiri dalam diri Lisa karena sikap Jiyong sekarang.

"Roseanne Park meninggal pada 11 Februari, Chou Tzuyu meninggal pada 14 Juni, Taeyong pada 1 Juli, Sandara pada 12 November. Seperti katamu, Aquarius, Gemini, Cancer dan Scorpio. Tapi kau melewatkan satu orang lagi– Detektif Yang Hyunsuk, ia meninggal pada 2 Desember, Sagitarius," ucap Jiyong sembari memberi Lisa sebuah isyarat agar gadis itu melihat hasil pencarian Jiyong yang ada di papan tulis kacanya– sementara Jiyong justru pergi ke dapur untuk mengambilkan tamunya segelas air.

"Apa yang terjadi pada Detektif Yang?" tanya Lisa, yang tidak memahami perintah tangan Jiyong dan justru mengikuti Jiyong masuk ke dapur.

"Mati lemas karena Ketamine," jawab Jiyong– dan tentu saja Lisa tidak memahami kesamaan kasus Detektif Yang dengan kasus lainnya. "Ketamine biasanya dipakai untuk bius saat operasi, tapi penggunaannya dibatasi, dosis yang terlalu tinggi bisa membuat jantung seseorang berdebar sangat kuat kemudian mati lemas karenanya,"

"Aquarius tewas karena air-"

"Sebagian besar kuda di pacuan mati lemas karena kelelahan. Detektif Yang tewas bersama kudanya," potong Jiyong yang kemudian memberikan segelas air pada Lisa dan berlalu ke ruang tengah. "Detektif Yang tewas bersama kuda yang jadi taruhannya di tempat pacuan kuda. Hari itu ia pergi berjudi di tempat pacuan kuda dan tewas setelah kehilangan setengah tabungannya. Kau tidak akan diizinkan mengakses kasusnya karena kasusnya ditutup sebagai kasus bunuh diri. Bunuh diri karena depresi," jelas Jiyong, ia berikan beberapa lembar foto pada Lisa kemudian menyebut orang dalam foto itu sebagai tersangkanya.

"Itu Kim Jisoo, dia adalah orang terakhir yang bertemu dengan Detektif Yang sebelum Detektif Yang tewas. Dia berjudi bersama Detektif Yang di tempat pacuan kuda itu, dia seorang dokter hewan yang punya akses untuk mendapatkan Ketamine,"

"Lalu bagaimana hubungan gadis ini dengan Rose? Tzuyu? Taeyong dan Sandara?"

"Judi, Tzuyu sering pergi ke kasino yang sama dengan Jisoo. Taeyong cukup aktif dalam judi online dan Sandara- Sandara bekerja di kasino," jawab Jiyong yang membuat Lisa mengerutkan dahinya.

"Rose tidak pernah berjudi, dia bahkan tidak pernah pergi ke kasino,"

"Nomor rekening saudarimu terdaftar ke website judi yang sama dengan Taeyong,"

***

ZodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang