***
Sudah enam bulan sejak di tangkapnya Ten sebagai zodiak dan sejak saat itu juga Lisa berhenti dari pekerjaannya. Sejak awal ia masuk ke kepolisian memang hanya untuk mengetahui siapa pembunuh Rose yang sebenarnya, karenanya kini gadis itu berhenti datang ke kantor polisi lagi- karena ia sudah mendapatkan apa yang ia inginkan.
Walau begitu, walau ia sudah mendapatkan tujuannya, Lisa tidak pernah benar-benar bersyukur. Ada perasaan menyesal di dalam dadanya dan muncul berbagai pertanyaan disana, apa yang akan terjadi kalau ia tidak mencari zodiak? Apa ada yang akan berubah kalau ia merelakan kepergian Rose seperti yang lainnya? Apa ia akan baik-baik saja kalau ia menerima semua yang terjadi dalam hidupnya? Namun tidak satupun dari pertanyaannya yang terjawab. Lisa menyesal karena mencari zodiak- yang ternyata temannya sendiri- tapi walaupun waktu di putar kembali, Lisa yakin kalau ia pasti akan tetap mencari zodiak seperti yang ia lakukan sekarang.
Alasan zodiak membunuh Jongin adalah karena Jongin berselingkuh.
Alasan zodiak membunuh Rose, karena Rose yang terlihat baik ternyata tidak benar-benar baik.
Alasan zodiak membunuh Min Yoongi, karena ia seperti Jongin.
Alasan zodiak membunuh Aurora adalah karena gadis itu makan dan membuang makanan terlalu banyak, si pemberi contoh yang buruk.
Alasan zodiak membunuh Tzuyu, karena gadis itu sama seperti Rose- walaupun saat itu Tzuyu sudah mendapatkan karmanya melalui Jungkook dan Jennie.
Alasan zodiak membunuh Taeyong, karena pria itu mengikuti Aurora- ia memberi dan mencontoh sesuatu yang buruk.
Alasan zodiak meracuni Jungki dengan obat sifilisnya, karena si tentara itu meniduri wanita bahkan pria lain disaat ia sudah punya kekasih seperti Kim Jisoo.
Alasan zodiak membunuh Jungkook tentu saja karena Jungkook mengingatkannya pada Jongin.
Alasan zodiak membunuh Jimin, karena pengacara itu tidak bisa bersikap adil dan membebaskan seorang pembunuh- Jennie. Ditambah karena sang pengacara ternyata pemerkosa berantai yang punya gelang monitor di pergelangan kakinya.
Alasan zodiak membunuh Sandara adalah karena wanita itu membohongi partner kencan butanya.
Dan terakhir, alasan zodiak membunuh Detektif Yang adalah ketidakmampuan Detektif itu menyelamatkan calon-calon korban yang sudah zodiak beritahu sebelumnya.
Sayangnya, dari seluruh pembunuhan itu, Jiyong dan timnya gagal menemukan Taurus. DNA dari jantung yang mereka temukan di rumah zodiak, tidak ada dalam database forensik. Jantung itu milik taurus, mereka meyakini itu, namun menemukan taurus benar-benar tidak mudah karena Ten tidak mau membuka mulutnya– bahkan saat ia dinyatakan bersalah sekalipun.
Matahari telah tenggelam, namun Lisa belum bisa pulang dari tempat kerjanya yang baru– sebuah cafe, di depan kantor polisi. Cafe itu di jual beberapa waktu lalu, dan Lisa membelinya. Sejak kecil, Lisa bermimpi memiliki sebuah cafe, sebuah tempat untuk orang-orang mengobrol tanpa alkohol, tanpa pria hidung belang yang mabuk, tanpa cahaya remang-remang yang mengingatkannya pada bar milik orangtuanya.
"Selamat datang- oh? Sunbaenim! Akhirnya kau datang juga. Kau pikir-"
"Kenapa kau ada disini setelah mengundurkan diri?" tanya Jiyong, sedikit terkejut karena melihat Lisa berada di cafe itu. Sudah lama sejak Jiyong berhenti datang ke cafe itu karena terlalu sibuk dengan penjahat-penjahatnya. "Ku dengar cafe ini di jual, kau yang membelinya?"
"Bank yang membelinya, darimana aku dapat uang sebanyak itu untuk membeli cafe ini," jawab Lisa yang kemudian bertanya pada Jiyong apa yang ingin di pesannya.
"Biasa," jawab Jiyong, namun tidak menatap Lisa, pria itu justru menatap seorang karyawan paruh waktu yang juga Lisa beli– kontraknya.
"Ne? Es kopi?" tanya Lisa namun Jiyong justru berlalu dan mencari sebuah kursi kosong.
"Jus strawberry dengan banyak krim dan dua potong kue cokelat," bisik si karyawan paruh waktu yang tentu saja mulai bergegas menyiapkan pesanan Jiyong.
"Somi-ya, sudah berapa lama kau bekerja disini?" tanya Lisa, sedikit kikuk namun justru berjalan mengekori Somi yang hendak menyiapkan jusnya.
"Ini tahun ketigaku, tapi begitu lulus beberapa bulan lagi aku akan berhenti,"
"Kenapa? Kau tidak akan memperpanjang kontrakmu? Kau tidak mempercayaiku? Aku tidak akan memecatmu-"
"Setelah lulus sekolah menengah, Jiyong oppa menyuruhku untuk mendaftar ke akademi kepolisian," potong Somi, tentu sedikit mengejutkan Lisa juga membangun rasa penasaran dalam diri gadis itu.
Setelah pesanan Jiyong siap, Lisa membawa nampan plastiknya untuk mengantarkan pesanan itu– sedang Somi sibuk melayani pelanggan-pelanggan lainnya, mengelap meja serta membuang sampah seperti karyawan paruh waktu pada umumnya.
"Aku tidak tahu kalau sunbaenim ternyata orang baik," ucap Lisa sembari meletakkan gelas dan piring kecilnya di hadapan Jiyong.
"Aku sudah tahu kalau kau ternyata usil," jawab Jiyong yang langsung meraih gelasnya dan menyesap jus strawberrynya. "Bagaimana rasanya bekerja disini? Menyenangkan?"
"Hm... Aku bertemu banyak orang disini tapi kenapa sunbaenim baru datang? Aku sudah memintamu berkunjung sejak beberapa bulan lalu," ucap Lisa masih duduk di depan Jiyong seolah mereka memang berjanji untuk bertemu sebelumnya.
"Aku sibuk, timku di bubarkan," jawab Jiyong sembari menghela nafasnya. "Kalau kau menganggur, bagaimana kalau kau membantuku saja? Seunghyun hyung masih pergi berlibur," tambah pria itu sembari mengulurkan berkas yang ia bawa di balik jaketnya. Sebuah berkas penyelidikan mengenai beberapa kasus yang tengah Jiyong kerjakan bersama tim barunya– Seunghyun masih berada di tim yang sama dengannya, namun Daesung dan Seungri naik pangkat dan memimpin tim mereka sendiri di divisi lain sedang Yongbae pergi keluar kota seperti niatan awalnya.
"Huh? Sunbaenim kesini hanya untuk ini?"
"Eonni, kenapa kau terus memanggilnya sunbaenim? Dia bukan lagi senior atau atasanmu. Panggil saja dia dengan sebutan oppa atau panggil saja namanya-"
"Kenapa kau mengaturnya?" potong Jiyong, ia lirik Somi yang tengah mengelap meja di sebelahnya kemudian gadis itu justru tersenyum dan memamerkan deretan giginya yang rapi. "Kebiasaan- ah tidak... Itu kelebihanku, oppa yang bilang kalau kemampuanku mengatur orang lain adalah kelebihanku, iya kan?" balas Somi, masih sembari menyunggingkan senyumannya.
"Tapi oppa, mengenai kasus zodiak yang sering muncul di berita itu... Benarkah Taurus belum ditemukan?" oceh Somi sekali lagi– membuat Lisa menghentikan aktivitasnya membaca berkas dari Jiyong. "Zodiak benar-benar tidak bicara mengenai Taurus?" tanya Lisa, mengulang pertanyaan Somi.
"Tsk... Memang seharusnya aku tidak datang kesini," gumam Jiyong yang kemudian justru menaruh selembar foto di atas meja. Foto seorang gadis pucat yang berdiri dengan gaun pengantin di dalam sebuah kamar tidur. "Kami belum memberitahu reporter mengenai ini. Kami menemukan Taurus kemarin, di rumah lama zodiak, tubuhnya di awetkan dengan formalin. Kurasa ia punya hubungan spesial dengan pelaku, karena itu ia menyimpan jantungnya,"
"Hani,"
"Ya?"
"Nama orang ini Hani," ulang Lisa membuat Jiyong dan Somi memperhatikan raut wajahnya yang berubah, terlihat sangat jelas kalau Lisa ketakutan saat itu, namun gadis itu berusaha keras menyembunyikan ketakutan itu. "Mantan kekasih Ten saat mereka masih kuliah. Mereka putus karena Hani bilang Ten punya gadis lain, mungkinkah gadis itu Tzuyu?"
"Lisa eonni mengenal zodiak? Secara pribadi? Maksudku, kalian teman? Augh! Menakutkan! Bagaimana bisa kau berteman bersama seorang pembunuh, eonni?" celetuk Somi dengan kedua tangan yang memeluk tubuhnya sendiri.
***
Kisah Zodiak dan Taurus⬇️

KAMU SEDANG MEMBACA
Zodiac
FanfictionHai, dapatkah kamu menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam setiap kasus ini? Apa kamu cukup pintar untuk menebak siapa aku? -Zodiac Ps. Terinspirasi dari kasus pembunuhan berantai di California "Zodiac Killer" dan pembunuh berantai lainnya.