Irene... Nama yang cantik—seperti sang pemilik, itulah yang ada di benak Taehyung saat ini.
"Nona Irene, Senang bertemu denganmu dan—" sekilas Taehyung melirik pria berjas disamping Irene sebelum melanjutkan kalimatnya."Your Assistant name?"
Dalam Sepersekian detik, Suho rasakan sesuatu menggores harga dirinya—terasa amat perih sampai matanya tak tahan untuk tak terbelalak. Wajahnya berubah horor.
"What the fuck?!! Assisten? Lelucon macam apa itu! Aku yakin si Kim-Kim ini pasti tau merek Jas ternama yang kukenakan sekarang. Dan satu lagi, Tampangku Terlalu kesultanan untuk posisi rendahan seperti itu! Sial, Andai dia bukan Kim Taehyung tentu sudah kuinjak kepalanya" Murka Suho dalam hati.
Merasakan aura tidak mengenakan yang tiba-tiba menguar dari orang kepercayaan ayahnya itu, Irene pun menyela dengan cepat. "Dia bukan asistenku____Tapi CEO perusahaan kami." Ujar wanita cantik itu dibarengi senyum.
"Oh—maaf,Aku pikir-"
"Tidak masalah, Tuan" Suho memotong cepat, berusaha untuk setulus mungkin mengatakannya meski egonya kini benar- benar terluka parah. For god's shake, tidak ada yang pernah salah menilai dirinya serendah ini.
Usai proses pengenalan diri itu berakhir, interaksi yang terjadi diantara ketiganya ialah Obrolan seputar Bisnis dan Kerja sama yang akan dijalin antara dua perusahaan. Namun berbeda dengan Suho yang Fokus dan mendengarkan secara saksama, Irene justru kehilangan konsentrasi dan tidak bisa melepaskan pandangannya dari Taehyung, berang sejenak. Memperhatikan seluruh gerak-gerik— tutur kata dan ekspresi wajahnya yang luar biasa itu.
Jujur, Irene sering melihat Wajah Taehyung yang terpampang pada sampul majalah bisnis dan juga Surat kabar. Pria itu tampan, semua orang tau. Tetapi Irene tak pernah menyangka, Jika Taehyung yang dilihat secara langsung akan—– semenggoda ini.
Ahh... Irene mengutuk pikirannya sendiri. Yap, Sebagai sosok yang paling tersohor di negeri ini. Meskipun Taehyung menutup rapat kehidupan pribadinya. Isu mengenai Hubungan percintaannya dengan seorang Model papan atas tetap saja menjadi bahan utama berbagai Outlet media ternama. Dan Irene kini merasa murah karena mendadak menginginkan seorang pria yang jelas-jelas memiliki kekasih.
"Nona Irene..."
"Nona Irene?"
Irene terlonjak saat Suara bariton Taehyung membuyarkan lamunannya.
"Ah—Ya?" Irene gelagapan, sontak wajahnya memerah malu.
"Ada yang mengganggumu,Nona?"
'Ya! kau yang menggangguku Tuan'
"T-tidak. Aku hanya— kurang berkonsentrasi. Maaf" Ujar Irene berusaha untuk senatural mungkin.
Obrolan kembali digiringnya kembali pada pembicaraan awal, dan tentu kali ini Wanita itu lebih pintar mengendalikan diri. Hingga setelah 1 jam berdiskusi, akhirnya pertemuan bisnis itupun berakhir dengan tercapainya kesepahaman antara kedua belah pihak untuk menjalin hubungan kerjasama.
Dan pihak yang paling antusias disini adalah—Suho, tak henti-hentinya ia berbangga diri sebab waktu yang ia sia-siakan untuk Irene nyatanya membuahkan hasil memuaskan untuk perusahaan mereka. Awalnya pria itu merasa Insecure dengan tawaran jalinan kerjasama dengan perusahaan sekelas Sin company—Namun ternyata, jauh diluar dugaan. Ia benar-benar sangat puas.
"Demi Tuhan, Tampar aku.
ini SIN Group! Selama menjabat bahkan aku tidak pernah bermimpi untuk bisa menjalin kerjasama sama dengan Perusahaan ini!. Ini Gila Nona Irene—Ini Gila!" Pekik Suho setelah keduanya keluar dari Ruangan Kim Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prisoner
FanfictionWARNING! : 21+ Gadis itu menjalani hari-harinya dengan tentram bersama keluarga yang lengkap dan tentunya menyayanginya. Semua berjalan baik-baik saja dan terkendali sampai kepulangan seseorang dari masa lalu kembali membangkitkan ketakutan yang tel...