Chapter : 23

19.6K 1.8K 452
                                    

Vote!



Nyatanya segala kalimat penolakan yang Taehyung lontarkan pada Jimin  benar-benar hanya bualan semata, karena saat ini dua maid kesayangan Jisoo, yakni Rose dan Lisa tengah Sibuk memilih gaun mana yang akan gadis itu kenakan untuk menemani Taehyung pergi ke pesta nanti.

Keduanya datang ke kamar Jisoo dengan membawa beberapa potong gaun dari merk terkemuka yang membuat Jisoo mau tak mau terperanjat. Bagaimana tidak?  11 gaun berpotongan minim dan rendah tersebut dihargai dengan nominal yang bahkan mampu membeli sebuah mobil. Sungguh merupakan taktik pemborosan hanya untuk gaun-gaun tak layak pakai ini.

Ya, Jisoo menyebutnya tak layak pakai karena sebagian besar diantaranya terbuat dari kain-kain yang hanya mampu menutupi bagian Dada dan Bokong, selain dari pada itu. Punggung, pahanya, bahkan perutnya dipastikan akan menjadi tontonan gratis para pria hidung belang di pesta itu. Keterlaluan!

"Bagaimana dengan Ini, Nona?"
Tanya Rose sembari menunjukkan Dress  putih bertali yang sukses membuat Jisoo lagi-lagi tersedak ludahnya sendiri.

"Bagaimana dengan Ini, Nona?"Tanya Rose sembari menunjukkan Dress  putih bertali yang sukses membuat Jisoo lagi-lagi tersedak ludahnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak,Rose"  Tolak Jisoo untuk kesekian kalinya. well, memakai pakaian seperti itu sama saja dengan telanjang bukan? Tidak—-tidak, Jisoo pasti akan terlihat seperti wanita penghibur jika mengenakannya.

"Oh Ayolah, Nona. Kau sudah menolak hampir seluruh gaun yang kami bawa" Sungut Rose, dengan tubuh yang meluruh ke lantai, lelah karena semua pilihannya mendapatkan penolakan.

"Bukankah masih tersisa satu lagi?" Tanya Lisa yang sedari tadi sibuk menyiapkan make up. Ia berjalan menghampiri Rose dan kembali memilah gaun-gaun yang ada disana.

"Bagaimana menurutmu Nona? Ini tidak terlalu terbuka dan cukup sopan untuk digunakan" Ujar Lisa memperlihatkan sebuah Gaun berwarna merah yang menjuntai hingga ke lantai dengan belahan yang cukup tinggi hingga paha, Gaun itu sangat cantik dan sepertinya memiliki potongan dada yang tidak terlalu rendah.

Walaupun masih jauh dari kriteria Jisoo yang mendambakan gaun tertutup namun Gaun merah itu tidaklah buruk. setidaknya, masih terlihat normal dibandingkan Gaun-Gaun laknat lainya.

"Aku pakai yang ini saja" Tukas Jisoo, beralih mengambil Gaun Tersebut dari tangan Lisa, dan membawanya menuju walk in closet.

***

"ASTAGA! Ini diriku yang terlalu berbakat atau dirimu yang terlalu cantik, Nona?" Lalisa memekik keras tepat setelah ia selesai dengan polesan terakhirnya pada wajah Jisoo, Ia benar-benar puas dengan hasil karyanya saat ini. Padahal Nonanya hanya meminta riasan minimalis yang tidak berlebihan. Ia bahkan menolak untuk dipasangkan bulu mata palsu, tetapi semua yang tertera di wajahnya terasa pas dan—–Ah, Sungguh tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mungkin karena Selama tinggal disini Jisoo tak pernah berdandan dan selalu tampil dengan wajah natural, sehingga begitu dipoles sedikit saja langsung memberikan efek yang menakjubkan.

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang