Chapter : 30

23.9K 1.8K 318
                                    

Yang nanyain part 28. Part tersebut mengandung unsur dewasa, jadi dihilangkan untuk versi Wattpad dan hanya akan dicantumkan dalam versi buku.


*

"Kau tau? Itu terdengar sangat jahat"
Jimin menatap Taehyung dengan raut tak percaya begitu mendengar cerita sahabatnya itu perihal Jiyong, Ayah Jisoo.

"Dia pantas mendapatkan yang lebih dari itu" Taehyung menyahut santai tanpa melepas pandangan dari benda pipih di tangannya.

Terlihat Jimin yang mengangguk-anggukkan kepalanya sejenak—sebelum kembali membuka suara. "Kurasa, rencana balas dendam mu sudah terealisasi. Tujuanmu Membuat keluarga mereka menderita berhasil seperti yang direncanakan— lalu bagaimana sekarang?"

"Bagaimana apanya?"

"Gadis itu..Apa kau akan melepaskannya?" Tanya jimin

"Tidak"

"Why? Beri aku alasan"

"Apa penting bagi mu untuk tau?" Balas Taehyung sarkas.

Mendengarnya Jimin sontak mendengus kesal.

Membalas pertanyaan dengan pertanyaan adalah Gaya Taehyung mengalihkan pembicaraan.

"Kau mungkin tidak memerlukannya, tapi biar kuberitahu pendapatku" Jimin mengubah posisinya menjadi duduk setelah selonjoran di sofa mahal Taehyung sejak tadi.
"Aku tidak mengenal Gadis itu dengan baik, tetapi begitu melihatnya untuk pertama kali, aku langsung bisa menilai bahwa ia gadis baik-baik, dia rapuh dan lemah"

"Kurasa sangat tidak adil baginya untuk menerima semua ini, karena bagaimana pun Juga dia tidak bersalah." Ia menjeda dan Taehyung tampak mendengar dengan saksama.
"Lagipula, Apa kau tidak merasa Aneh?" Raut wajah Jimin mulai serius, begitupun nada bicaranya. "Maksudku- apa yang terjadi di antara kalian berdua, mungkin bukan lagi hanya soal Dendam"

Taehyung sudah akan menyahut, namun diurung ketika Jimin kembali menambahkan "Kau cenderung bereaksi berlebihan saat dirinya terluka, seperti tak membiarkan sesuatu menyakitinya berang sedikit saja" Ingatan Jimin kembali pada kejadian dimana Taehyung bahkan nekat melompat dari balkon hanya karena sebuah duri menggores jemari Jisoo.

"Kau bahkan lepas kendali dengan menendang jeon Jungkook dari sisimu juga karena gadis itu"

Sungguh, Taehyung yang akan menyingkirkan Jungkook adalah hal terakhir yang Jimin pikir akan pria itu lakukan mengingat kedekatan mereka yang sudah seperti Kakak beradik. "Kau mungkin membencinya nya. Tetapi tanpa kau sadari, disaat yang bersamaan kau juga telah terobsesi padanya" Tandas Jimin

Taehyung tertegun sesaat.

Obsesi?

Ia tidak suka fakta itu, namun ia juga tak bisa menampik, karena nyatanya, ia juga mulai ragu dengan perasaannya sendiri.

Jisoo membuatnya menyimpang— gadis itu membuat ia tak mengenali dirinya sendiri. Tetapi satu yang jelas____Kebencian itu masih ada, meski telah jarang ia tunjukkan.

Dan sialnya__ terlepas dari semua itu, yang paling Taehyung benci ialah bagaimana wajah Jisoo selalu memenuhi pikirannya.
Bagaimana gerakan tubuh dan suaranya mampu membangunkan sisi predator Taehyung, hingga sedetikpun tidak bisa ia lewati tanpa menyentuh gadis itu.

Holy Shit!
See? Bahkan disaat seperti ini saja celananya malah terasa sesak.

Jimin benar, sepertinya ia telah terobsesi pada Jisoo.

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang