Chapter : 17

18.9K 1.8K 276
                                    

Video diatas itu bikinan kak ayy_smcreative   🖤 Masih teaser katanya






Sudah seminggu berlalu sejak Jisoo keluar dari Rumah sakit, Keadaanya mulai membaik. Luka pada pergelangan tangan kirinya pun perlahan-lahan  berangsur sembuh. Gadis itu melewati  7 harinya di mansion Taehyung, dengan menjalani berbagai rutinitas ringan. Jisoo memang tak begitu menikmati kehidupannya di Mansion mewah ini karena setiap hari yang ia lalui—jisoo pasti merindukan keluarganya.

Setidaknya, kehadiran Lisa dan Rose dengan happy virus mereka dapat sedikit menetralisir rasa rindu Jisoo, Lantaran dirinya selalu merasa terhibur oleh Tingkah Absurd mereka berdua. Sementara Taehyung? Pria itu tetap pada tabiatnya, Tetap Dominan dan terlihat jahat meski tak seburuk sebelumnya.

Taehyung masih sering berkata Kasar, tetapi Ia tak pernah lagi Menyakiti Jisoo secara fisik. Taehyung juga tak pernah lagi berusaha memaksa melakukan hubungan ranjang dengan Jisoo meski pria itu masih sering menyentuhnya. Sentuhan seperti pelukan, kecupan pada tengkuk atau Ciuman bibir. Taehyung masih sering melakukannya. Dan Jisoo tak menolak. Hanya belajar dari pengalaman— Ia cukup tau resiko yang akan ia hadapi jika berani membantah pria itu lagi.

Taehyung memperbolehkan Jisoo untuk melukis, bahkan Ia Sendiri yang Membelikan peralatan melukis baru untuk Gadis itu. Tentu saja Jisoo senang bukan main, paling tidak dengan melukis ada sesuatu yang bisa ia lakukan di mansion besar ini untuk mengurangi kadar kebosanan. Mengingat Taehyung sangat-sangat Membatasi ruang geraknya.

Taman belakang mansion Taehyung ternyata sangat Indah, terlihat seperti surga kecil. Didominasi warna Hijau dan amat Rindang, berbagai Jenis bunga'tumbuh disini dan Jisoo Taehyung perbolehkan untuk mengurusi bunga-bunga tersebut.

Sebagian waktu Jisoo dihabiskan di
Tempat favoritnya itu, untuk melukis atau menenangkan diri seperti saat ini, Ia tengy duduk di sebuah kursi taman berbahan kayu sembari menorehkan kuas airnya pada kanvas, Membuat pola abstrak mengikuti naluri. Suasana hati Jisoo selalu membaik saat berada di sini, menuangkan segala imajinasinya yang mengalir deras diatas kanvas.
S

aking terlena, hingga tak menyadari jika seseorang tengah memperhatikannya dari kejauhan.

Jungkook—memandangi Jisoo yang sedang sibuk melukis depan sana dengan seluruh atensi yang berlabuh pada gadis itu, memperhatikan setiap gerak-geriknya dengan intens.

"Dia milik Boss"

Suara itu—
Tanpa menoleh pun Jungkook sudah tahu bahwa itu adalah Lisa, Karena gadis itu adalah Satu-satunya pelayan di mansion ini yang berani menegurnya.

"Aku tau" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan berang sedikit.

"Kau tidak boleh menginginkan sesuatu yang menjadi kepunyaan Tuan-mu"

"Bagaimana jika aku nekat?" Sergah Jungkook, terdengar seperti menantang.

"Maka kau akan mati"

"I'm not afraid to die"

Jungkook nyaris menarik sudut bibirnya. ada secercah kegelian Dimata pemuda itu kala menangkap raut terkejut sekaligus ngeri yang ditampilkan Lisa padanya.

"Kau seharusnya lihat bagaimana ekspresi mu sekarang" Ejek Jungkook dan segera Lisa membuang wajahnya kesamping, tak berniat menanggapi.

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang