Vote!
"Aku akan membawamu pulang"
Manik Sehun menatapnya lekat, menyiratkan keyakinan.Sungguh Jisoo tidak tahu bagaimana harus menyikapi ini. For God's sake! Sehun ada di hadapannya sekarang, dan—- pria ini berkata 'akan membawanya pulang?'
Itu berarti......Sehun tengah menawarkan kebebasan untuknya. kebebasan dari belenggu penjara Kim Taehyung. Kebebasan yang selalu Ia impikan selama ini.
Tapi...Semua ini Terasa terlalu mendadak. Untuk sejenak Jisoo memang tak mampu menahan buncah kebahagiaannya saat mendapati Sehun berdiri di sini. Di hadapannya. Tetapi setelah itu, buncahan Tersebut seolah lenyap—ah tidak, lebih tepatnya berkurang. Digantikan oleh berbagai macam perasaan lainya yang seolah berkecamuk di dalam hati.
Jisoo merasa senang, tetapi di satu sisi ia juga ragu dan di sisi lain—ketakutan mendominasi dirinya lebih besar.
"Hey, kenapa melamun?"
"Ah, A-aku"
"Kau takut?" Tanya Sehun, pandangannya berubah menjadi menelisik.
Jisoo tak segera menjawab dan memilih diam beberapa saat.
Ya, Dia takut. Sudah jelas bukan? Dan sumber ketakutannya, tak lain ialah Kim Taehyung dan kemarahannya.
Jika Jisoo ikut bersama Sehun, itu menandakan bahwa ia memberontak dan seperti yang sudah-sudah, Aksi pemberontakannya selalu mengundang murka Kim Taehyung untuk bertindak lebih kejam.Pria jahat itu—sangat membenci keluarga Jisoo dan bisa dipastikan dia tak akan tinggal diam.
Manusia yang mempunyai sisi gelap seperti Taehyung cendrung lebih berbahaya, Jisoo sudah pernah menyaksikannya secara langsung.
Oh, memikirkan itu semua lantas membuat Jisoo meragu, Ia tidak bermaksud meremehkan.
Tetapi—-Apakah Sehun bisa menjamin keamanan Ia dan juga keluarganya?Apakah Setelah ikut bersama Sehun, Taehyung akan berhenti mengganggunya? Jisoo tidak yakin.
Sungguh, Jisoo pun tak ingin menarik Sehun lebih jauh ke dalam permasalahan keluarganya dengan Kim Taehyung, karena untuk ukuran pria penuh kuasa seperti Taehyung, menghancurkan Sehun tidaklah sulit baginya. Dan Jisoo tak mau itu terjadi.
Sehun pria yang baik, Jisoo tak sanggup melihatnya terluka."Jisoo, dengarkan aku. Kau akan baik-baik saja. Yang perlu kita lakukan ialah pergi dari pesta ini secara diam-diam dan semuanya selesai."
"Sehun, kau tidak mengerti"
"Apa yang tidak kumengerti Jisoo? Aku tahu kau menderita di sisinya, Aku tahu dia tak pernah memperlakukanmu dengan baik. Aku tahu semuanya Jisoo. Kau selalu tersiksa dan menangis, Aku tahu itu" Jelas Sehun yang membuat Jisoo tertegun.
"K-kau?"
"Ya aku Tahu semuanya, sekarang hilangkan semua keraguanmu dan ikut bersama ku, Ayo"
Lagi, Jisoo menghentikan tangan Sehun yang hendak menariknya pergi. "Tunggu. Ini tidak benar Sehun, kau bisa-"
"Aku baik-baik saja, kita akan baik-baik saja. Percaya padaku"
Sehun mencengkram pelan kedua bahu Jisoo dan memberikannya tatapan hangat. Berusaha meyakinkan gadis itu bahwa ikut bersama dengannya ialah pilihan yang paling tepat.
"Kita akan bertemu keluargamu Setelah ini, Mereka berada di tempat ku" Ujar pria itu lagi. Dan mendengar kata 'keluarga yang terlontar dari mulut Sehun, Jisoo mendadak terkesiap. Sedetik kemudian bisa ia merasakan matanya memanas, dan tubuhnya sontak bergetar.
"Ayah, Ibu dan Jennie? Maksudmu-- Mereka bersamamu? A-apa mereka baik-baik saja?" Nada suara Jisoo terdengar menuntut meski bicaranya terbata. Sungguh—Ia tak menyangka bahwa Lelaki ini masih berhubungan dengan keluarganya. Bahkan memberikan tempat untuk keluarganya tinggali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prisoner
FanficWARNING! : 21+ Gadis itu menjalani hari-harinya dengan tentram bersama keluarga yang lengkap dan tentunya menyayanginya. Semua berjalan baik-baik saja dan terkendali sampai kepulangan seseorang dari masa lalu kembali membangkitkan ketakutan yang tel...