Chapter : 19

18.5K 1.8K 407
                                    

Jisoo memandang sebuah Novel berjudul 'The island trilogy'  Yang ada di pangkuannya tanpa minat. Sedari tadi, Ia telah berusaha untuk menaruh seluruh atensinya pada buku langkah tersebut namun tetap saja gagal. Rasa penasaran terus menggerogoti hatinya. Pikirannya terus tertuju pada hal lain—tepatnya pada  perempuan bernama Irene yang Ella katakan tengah menunggu Taehyung dibawah sana.

Seketika Jisoo teringat sesuatu.
Apakah Irene, wanita yang dikatakan Taehyung Waktu itu? Mungkinkah dia— Kekasih baru Taehyung? 

Dan kenapa Jisoo harus peduli? Kekasih atau tidak itu sama sekali bukan urusannya. Ia berusaha menepis jauh-jauh segala pertanyaan yang bercocol di benaknya tersebut, tetapi semakin Ia menolak memikirkannya rasa keingintahuannya malah makin kuat.

Dan pada akhirnya Jisoo menyerah. Dengan gerakan cepat ia letakkan buku karangan Nora Roberts tersebut di atas Sofa, lalu melesat keluar dari ruangan. Satu persatu anak Tangga ia lewati dengan tergesa-gesa, Jisoo sendiri tak mengerti dengan dirinya yang sekarang terkesan tidak sabaran ini. Hingga sampailah Ia pada undakan Tangga terakhir menuju hall, berusaha mengatur nafasnya yang tersengal disana, namun seketika tubuh Jisoo membeku kala dipandangnya sepasang pria dan wanita yang tengah berciuman panas itu.

Sontak satu Tangannya bergerak membungkam mulutnya sendiri, seraya mundur selangkah—berniat untuk segera pergi dari sana, namun belum sempat niatnya terealisasi,
Sebuah Suara yang amat halus namun terdengar Angkuh itu menghentikan langkahnya.

"Siapa perempuan dekil itu?" Tanya wanita tersebut dengan pandangan yang menelisik Jisoo dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Jisoo lantas membalikkan tubuhnya ke arah dua orang itu dengan kepala yang senantiasa menunduk, sesekali ia mencuri pandang ke arah mereka dari balik bulu matanya, dan begitu sadar siapakah sosok wanita yang baru saja merendahkan dirinya tersebut, Jisoo mengangkat Kepala sepenuhnya—menyebabkan pandangan mereka beradu satu sama lain——Jisoo mengenal perempuan itu.

Sedang mendengar pertanyaan mendadak dari Irene, Taehyung lantas menoleh kesamping— dan ketika ia dapati Jisoo berdiri disana, pandangannya berubah memicing.   Netranya beradu dengan milik Jisoo yang masih terbelalak itu, selama beberapa saat.

"She's just a Prisoner" Jawabnya Setelah beberapa menit Terdiam.

"Hanya Tawanan?" Tanya Irene memastikan.

"Of course" Taehyung mengangkat tangan, membelai surai Irene pelan. "Dia tidak lebih spesial dari mu, sayang" Ujarnya lembut sebelum kembali memagut bibir Irene mesra.

Ditempatnya Jisoo menggeram, sangat Rendah. Ia marah—–Tidak, bukan karena ciuman itu, Oh sama sekali tidak! Ia sungguh tidak peduli pada siapa Taehyung menubrukan bibirnya yang nakal itu. Karena satu-satunya penyebab dari naiknya emosi Jisoo saat ini ialah karena...Karena—-Irene mengatainya Dekil, Ya. Jisoo yakin alasan Ia mengepalkan kedua tangannya saat ini ialah karena Hinaan wanita itu.

Dekil? Hey! Irene tidak berhak menilainya seperti itu, perempuan dekil inilah yang selalu membuat lukisan untuknya, mungkin Irene tak mengenal Jisoo Karena Mereka tak pernah bertemu tetapi Jisoo tau siapa perempuan itu.

Suho selalu bercerita mengenai Irene, dan dari cerita tersebut, Jisoo selalu membayangkan bahwa Irene adalah sosok wanita yang baik, lembut dan berbudi pekerti. Namun apa yang baru saja dikatakan wanita itu tadi pada Jisoo Membuat Ia mematahkan seluruh prasangkanya. Ia Merasa direndahkan oleh perempuan berparas malaikat itu. Ya—Jisoo akui, wajahnya Memang menggambarkan sosok malaikat, tetapi sikapnya tidak!

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang