18.|15

107 14 1
                                    

Start

Dia masih memandang gerbang. 8.30, Saat waktu telah berhenti untuk dirinya.  Berhenti menunggu untuk penjelasan yang tak pernah terucap. Janji untuk izin mengelilingi sekolah telah usai dan ia harus bergegas pulang.  Dengan tujuan yang tak pernah terjalankan.  Hyewon.

Ia mendengus kasar lalu mengeratkan pegangan helmnya,  "Han, gue balik dulu. Gue gak janji bakal sekolah disini"

Handika mengganguk,  ia mengerti dan paham. "oke, lagian jam 9. Guru guru udah pada masuk, gue duluan" katanya memukul pelan bahu Hendery.

"Makasih udah izinin gue nunggu dikelas lo tadi"

Laki-laki itu kembali mengangguk.  Ia berjalan menjauh, sebelum untuk beberapa detik langkahnya berhenti. Laki-laki itu mendadak kesal pada dirinya yang tak dapat memperbaiki. Ia membalikkan badan,  masih melihat Hendery yang termenung dalam diam dan mengeratkan pegangan pada helmnya.

"Gue bisa bantu lo bicara, tapi sama Yohan gak sama Hyewon.  Lo harus jelasin semuanya"

Hendery melirik Handika, "emang mungkin? " kemudian menatap kedepan,  ia pasrah. "Gue udah hancurin pertemanan gue"

"Lo salah, Hen.  Lo tau Yohan punya lingkaran pertemanan yang dikit waktu Smp. Banyak yang mau berteman sama dia, tapi gak berani atau ogahan karena sifat Yohan. Dan lo salah satu orang yang terpilih sama Yohan jadi teman dia selain gue dan sahabat gue yang lain. Tahukan artinya?  Yohan nggak akan pernah bisa marah untuk selamanya sama lo" terangnya. Didepan gerbang,  Hendery masih diam.  Seratus persen mendengarkan peryataan Handika. Ia menunduk kemudian memandang Handika dengan senyuman lebar.

"Gue siap untuk perbaiki semuanya"

Lalu dalam beberapa saat, Yohan tau ia mendengarkan semuanya.

Yohan 🐰

Bilang sama Hendery, saya tunggu di rooftop.

---

"Yohandra Pangestu" panggilnya selangkah kemudian kembali mempercepat jalannya. Mengitari area rooftop. Sebelum laki-laki dengan senyuman lebarnya, menyambutnya.

Ia menarik nafas dalam kemudian kembali melirik, "Maaf,  Yo.  Gue salah, gue egois.  Setelah merebut, gue milih gapeduli sama lo. Gue terlalu takut lo marah sama gue,  dan lebih bodohnya gue malah ninggalin cewek itu" katanya menunduk.

Yang sedang menatapnya, secara perlahan mulai memudarkan senyumannya.  Berjalan mendekat pada laki-laki yang masih menunduk. Kemudian mengangkat bahunya.

"Hendery yang dulu cerewet kok jadi kayakgini.  Gpp Kali,  saya malah pikir kamu ngejauhi saya karena takut. Saya malah rebut Hyewon nantinya." katanya percaya diri.

Hendery terkekeh, ingat betul bagaimana ia berusaha mengacuhkan Yohan dan memarahi Hyena.  Setiap gadis itu menanyai Yohan.  Lalu tanpa sadar, ia membuat sepasang manusia menjadi orang yang merasa tersakiti. Ia kembali merutuki dirinya, matanya mulai pedih.

hi again ! | Yohan × Hyewon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang