part 3

1.3K 46 1
                                    

Adzan maghrib berkumandang.Sosok itu menepi sejenak,entah kemana.Sementara, iyan masih terlelap di peraduannya.Sesaat setelah adzan maghrib berhenti berkumandang, sosok itu kembali muncul dalam sosok seorang wanita seusia ibu iyan,yang cantik,bersahaja,dan terlihat sangat baik hati.
Wanita itu membangunkan iyan dengan lembut.Dengan malas-malasan,si anak nakal membuka matanya.Alih-alih takut melihat seorang asing menghampirinya,iyan malah tersenyum ketika menatap wanita itu sambung menggosok kedua matanya dengan manja.
"Lapar,Nak?Ibu suapin makanan,ya?" wanita itu bertanya kepada iyan.
Dia yang memang sepanjang siang belum makan apa pun lantas mengangguk mantap.Wanita itu mengeluarkan bungkusan berisi mie goreng yang terlihat sangat menggiurkan, dan tanpa diminta,menyuapi iyan sambil terus menyunggingkan senyumannya.Mie goreng itu teras sangat lezat,hingga detik ini bahkan iyan tak pernah bisa lupa rasanya.
Sehabis makan,wanita itu meminta iyan untuk menanggalkan seluruh pakaian dan mandi di sungai yang tak jauh dari bale-bale sawah.Saat itu tubuh si anak nakal memang masih sangat kotor akibat bermain lumpur bersama teman-temannya.Bagai kerbau di cocok hidung iyan mau-mau saja.Padahal,jika diingat-ingat,salah satu hal yang paling sulit dia lakukan adalah disuruh mandi oleh ibunya.Ya,iyan sangat tidak suka mandi.Anehnya,setelah diminta wanita hang baru dikenalnya ini,iyan mau-mau saja dan dengan cepat melakukannya tanpa berdebat.
Sehabis mandi,dia berganti dengan pakaian yang dibawa si wanita untuknya.Satu setel kaus bola yang selama ini diidam-idamkan oleh iyan,tetapi tak pernah kunjung dibelikan oleh kedua orangtua nya,yang pada masa itu memang terbilang pas-pasan.Betapa gembira hati iyan tatkala baju idamannya itu begitu pas ditubuhnya.Baginya,hari itu adalah hari paling bahagia sepanjang hidup.Dan dia sama sekali tak menyesal karena telah menentang keinginan sang ibu.
Anak itu sudah benar-benar melupakan kedua orangtuanya.Dia telah larut dalam pesona wanita asing yang selalu menyebut dirinya dengan sebutan "ibu"

............

Suasana dirumah orangtua iyan sudah berubah menjadi penuh kepanikan.Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB,tetapi anak laki-laki mereka belum kunjung pulang.Mereka menanyai beberapa teman sekelas iyan,tetapi hampir semua mengaku tak tahu dimana anak itu.Menurut penuturan mereka,terakhir kalu mereka melihat iyan adalah saat bermain di pematangan sawah siang tadi.Mereka tak tahu kemana iyan setelah itu,karena anak itu mengaku tak mau pulang cepat-cepat kerumah.
Sang ini histeris, terus-menerus meneriakkan nama anaknya.Sementara, sang ayah yang sejak tadi berkeliling bersama warga hingga ke pematangan sawah tak mendapatkan satu pun petunjuk dimana anak laki-lakinya berada.Malam itu,iyan dinyatakan hilang.Ketua RW setempat menyarankan pada orangtua iyan untuk melaporkan kasus hilang nya anak mereka pada pihak yang berwajib jika keesokan harinya iyan belum berhasil ditemukan.
Akhirnya,pihak berwajib campur tangan dalam kasus anak hilang ini,karena iyan sudah 3 hari lenyap dari kampung tempat nya tinggal.Kabar tentang hilang nya seorang laki-laki sudah menyebar dari kampung ke kampung.Karena polisi belum juga menemukan titik terang kasus hilangnya iyan,mereka meminta para penduduk kampung lain ikut membantu,bekerja sama mencari si anak hilang,yang diyakini tidak pergi jauh dari kampung ini.

Senjakala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang