"Apakah dia mau bermain dengan kami?" Dia bertanya.
"Anak itu trauma terhadap orang asing.Dan kalian terlihat seperti orang asing, maksudku.... Warna kulit kalian berbeda dengannya, rambut, bola mata kalian pun berbeda dimatanya, semua orang asing itu sama... Menghancurkan hidup keluarganya," dengan hati-hati, aku berusaha menjelaskan kepada janshen.
"Tapi kami tidak jahat,Risa!" Benar saja, nada Janshen meninggi tatkala kuucapkan kalimat demi kalimat tadi.
"Aku mengerti.Sama seperti kita menganggap semua Nippon jahat kan,Risa?" William mencoba menengahi
Aku mengangguk kencang, memberi isyarat bahwa aku menyetujui pendapat William. "Ya,benar!Kalian semua menganggap Nippon jahat,padahal belum tentu semuanya begitu.Diantara mereka ada juga yang baik.Sama seperti kalian,yang dianggap Kinanti sama saja seperti orang-orang asing lain,yang pernah membuat keluarganya tercerai-berai.
Janshen akhirnya bungkam,kembali termenung dan berpikir kembali.Sementara Peter,Hendrick,Hans,Dan William juga membisu,tidak berbicara seperti Janshen.
Namun,Kesunyian pecah ketika terdengar suara si ompong Janshen. "Oh,ya sudah kalau tak mau main sama kami.Biarkan saja dia sendirian,Bwekk!"Dia menjulurkan lidah mungilnya,lalu dengan cuek berlari keluar kamarku sambil berteriak,"Lebih baik aku main sama kelinci!"
Anak-anak lain saling berpandangan dan menatapku aku tahu,mereka pasti merasa tidak enak akan sikap Janshen.
🍁
Sesekali,aku memanggil Kinanti datang, meski sebenarnya cukup sulit melakukannya karena anak itu bersikukuh tidak mau meninggalkan rumah tempatnya tinggal meski sekejap.
Namun,akhirnya dia luluh juga,apalagi saat kubujuk agar dia datang diluar pukul enam sore, jika dia memang harus menanti ayahnya datang pada waktu-waktu itu.
"Saya rindu ayah, saya rindu dipeluk ayah. Ayah bukan orang yang suka berbohong. Saya yakin ayah akan pulang...."
![](https://img.wattpad.com/cover/206236283-288-k954349.jpg)