Pada hari ketujuh hilangnya iyan,tiba-tiba seorang laki-laki berpakaian serbaputih bernama amron mendatangi rumah orangtua iyan.Beliau menawarkan diri untuk membantu mencari.Orangtua iyan menyambut dengan baik tawaran laki-laki itu,karena sudah kebingungan dengan nyaris putus asa.
Kepada ibu iyan,Amron meminta baju milik anak itu.Ibu iyan memberikan sebuah kaus lusuh yang sering dipakai iyan sepulang sekolah.Lalu,Laki-laki paruh baya itu mulai mengitar seisi rumah,menciumi kaus lusuh itu sambil membacakan beberapa bacaan yang terdengar seperti mantra.
"Dia masih ada disekitar sini,Masih hidup.Cepat kumpulkan warga desa,suruh semuanya membawa ala-alat dapur,masing-masing dua macam.Harus yang bisa mengeluarkan bebunyian!" Tiba-tiba Amron meminta ayah iyan untuk melakukan hal aneh itu.
"Untuk apa,Pak?" Ayah iyan merasa bingung atas perintah orang asing yang baru dikenalnya itu.
"Sudah,Yah,lakukan saja,Jangan banyak bertanya!" ibu iyan yang sudah senewen tak peduli lagi pasa maksud dan tujuan Amron.Apapun rela dia lakukan.Yang dia inginkan hanyalah segera menemukan putranya yang lama tidak pulang.
Orang-orang sudah berasumsi,mungkin saja iyan sudah tewas akibat hilang terlalu lama.Anak itu bisa saja mati kelaparan atau dibunuh oleh seseorang yang jahat.Namun,orangtua nya tak patah arang.Jika polisi memang tidak bisa menemukan anak laki-laki mereka,mungkin Amron bisa menemukannya.Dengan sigap,sang ayah berlari menuju rumah para tentangganya untuk menyampaikan permintaan Amron.
Akhirnya,beberapa puluh orang berkumpul di depan rumah keluarga iyan,semua membawa perkakas dapur seperti yang Amron perintahkan.