Part 1

578 28 4
                                    

Untuk sahabatku

Peter Van Gils

 

   Semoga seseorang bisa menemukan surat ini dan membacakannya untukmu yang malas membaca.

  Peter, aku tahu hari ini akan datang juga.Kita sering bertanya-tanya sambil menatap langit dilapangan dekat sekolah ku, bertanya pada Tuhan tentang siapa yang akan lebih dulu pulang kerumah Tuhan.

   Aku tahu, belum tentu kita akan berpisah setelah aku mati, tapi jika kita memang tak bertemu lagi nanti, setidaknya aku sudah menuliskan surat ini agar beberapa pesan yang ingin ku utarakan kepadamu bisa tersampaikan lewat surat ini.

   Peter, kau tahu, diantara yang lain aku paling dekat denganmu.Mungkin karena dulu kau yang pertama kali menyapaku.Jika kau tidak ingin berteman denganku, mungkin anak-anak lain pun tak akan mengenal ku seperti sekarang.

   Memang kita banyak bertengkar, mulai dari hal remeh hingga hal yang sangat rumit.Tapi, bukankah ini yang dinamakan persahabatan? Jika aku tak peduli padamu, mungkin aku akan memilih untuk diam atau pergi meninggalkan mu, daripada harus berurusan dengan segala keegoisan dan kenakalan mu.

   Kau sahabat ku, bagiku kau lebih dekat dari manusia manapun yang ku kenal didunia ini.Tak ada yang berubah,meski waktu terus membuat ku dewasa, semakin menua, dan akhirnya renta.

 
    Bersama mu dan yang lainnya membuat ku selalu merasa muda.Sampai-sampai mungkin bisa dibilang aku jadi lupa diri, tak ingat umur.Tapi, rupanya itu pula yang membuat ku menjadi sangat tertekan dan sedih ketika menyadari bahwa semakin umurku bertambah, maka semakin sedikit waktuku untuk bersama-sama denganmu dan teman-teman lain.

    Surat ini mungkin hanya akan kau tertawa kan, karena sejak dulu aku tak pernah berubah, selalu bersikap berlebihan.Terbayang bagaimana reaksimu saat membaca tulisan ini.Pasti kau akan mengejekku habis-habisan lalu menghasut anak-anak lain untuk mengatai aku cengeng atau gila.Tak apa, Peter, tertawalah, karena mungkin suatu saat nanti kau tak akan bisa lagi menertawakan aku seperti sekarang.

   Percaya atau tidak, setiap kau marah-marah padaku, atau mengusiliku hingga aku marah-marah, itu sebenarnya salah satu hal yang tak akan pernah bisa kulupakan.Peter yang jagoan, pemberian, pemimpin, sekaligus bengal.Jika tak ada kamu, mungkin hari-hariku sebagai manusia akan terasa sangat membosankan.

   Peter, aku takut lebih dulu pergi meninggalkan kamu dan teman-teman lain.Kau bisa membayangkan jika ternyata saat aku mati, aku tak bertemu lagi dengan kalian?Keadaan tak akan lagi sama seperti saat ini.Melalui tulisan ini, aku ingin menyampaikan beberapa pesan untukmu, Anak pemberani.Kumohon, serius lah kali ini, karena jika aku tak benar-benar serius menulis surat ini, tak mungkin aku sudi mengakui bahwa sebenarnya kau adalah anak yang sangat pemberani.

     Peter, kau yang tertua diantara yang lain.Aku berharap banyak kepadamu, agar dapat menjaga adik-adikmu dengan baik.Kelak aku tak mau kalian terpisah satu sama lain,karena hal itu hanya akan membuat kalian menjadi lebih sedih.Jika terjadi lagi pertengkaran diantara kalian, kuharap sebagai yang paling tua, kau bisa mengurai segala permasalahan yang kusut agar kembali lurus.

    Jika saat aku pulang nanti kau masih ada disini, berjanjilah padaku untuk menjadi anak baik yang bisa membuat adik-adikmu menemukan jalan untuk kembali pulang.Karena aku yakin, sebenarnya kalian bisa menemukannya, saat kalian benar-benar sudah yakin.

    Berjanjilah untuk selalu tertawa, dan tak membiarkan satu pun diantara kalian bersedih atau menangis.Berhentilah mengolok-olok Hans dan Janshen, berhentilah memperlakukan William dengan seenaknya, berhentilah menjatuhkan harga diri Hendrick didepan teman-teman perempuan kalian, karena itu hanya akan membuat kalian kembali bertengkar dan bertengkar.

    Peter, jika aku bertemu kedua orangtua mu, aku akan meminta mereka kembali untuk menjemput mu.Jangn khawatir, aku akan mengatakan hal-hal baik kepada mereka.Aku janji, akan membuat papamu sangat senang dan bangga mendengar cerita-cerita tentang mu, jika nanti aku berhasil menemuinya.

     Peter, jangan nakal.... Berjanjilah kepada ku.Dan yang paling penting, jangan menjahili manusia lagi, ya! Apalagi manusia-manusia tua seperti yang selama ini sering kau jahili.

   Aku akan selalu mengingat mu, dan ingatlah aku juga dengan baik, karena mengingat sesuatu yang baik akan membuat kita merasa bahagia dan merasa hidup.

Sahabat mu,

Risa




              🍁

Senjakala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang