Part 4

515 28 4
                                    


Untuk yang terkasih,

William Van Kemmen,

Dan Jantje Heinrich Janshen



   William, tolong jangan bacakan ini pada Janshen.Hanya padamu aku akan berkata sangat jujur, jadi kumohon jangan perlihatkan tulisan ku ini pada siapapun.

Saat menulis surat ini, sebenarnya aku sedang sangat ingin bertemu dengan mu,Will.Sayang malam ini kalian sedang ada kelas, dan akhirnya aku hanya sendirian disini, melamunkan banyak hal yang mungkin kau anggap tak penting tapi terasa sangat penting bagiku.

Aku heran bagaimana Hans bisa tiba-tiba datang kemari, padahal kau dan yang lainnya sedang mengikuti kelas malam bersama Norah.Tak apa, aku tak mau memperpanjang itu dan hanya ingin segera menyelesaikan isi tulisan ini.

   William,aku belum mati.

Namun, mengapa malam ini aku merasa akan mati? Hanya padamu aku berani berterus terang, karena sejak dulu hanya kamu yang bisa kupercaya dan kuajak bicara mudah.Pernahkah kau mengalami hal seperti ini, Will? Baru kali ini aku ketakutan tanpa alasan yang jelas.


Hanya karena sebuah mimpi tentang kematian, aku jadi merasa takut dan mulai menulis surat-surat wasiat ini untuk kalian dan untuk yang lainnya.

Jika tak ada yang pernah mengalami ketakutan sepertiku ini, berarti aku benar-benar aneh.Mimpi itu terasa nyata, hingga tak bisa kuputuskan apakah yang sedang kualami itu hanyalah sebuah mimpi atau bukan.

Jangan tertawakan aku karena telah menulis surat-surat ini untuk kalian semua, toh aku berharap kalian membacanya nanti saat aku benar-benar telah mati dan tak ada lagi di sisi kalian semua.Hanya saja, aku ingin kau tahu mengapa aku menulisnya.

Anggaplah aku ini gila, tapi aku memang takut tak sempat mengucapkan sepatah dia patah kata perpisahan denganmu dan teman-teman lain.Anggap saja ini adalah salah satu persiapan ku agar tak mati penasaran,hehe.Kali ini, aku akan serius bicara padamu lewat tulisan ini.

Will, aku tahu sebenarnya kau bisa lebih dulu pulang ketimbang Peter, Hans, Hendrick, dan Janshen.Sku tahu pula mengapa kau tetap berada disini, diantara mereka yang masih punya hal tak terselesaikan.Tak ada beban dalam hatimu selain sahabat-sahabat kita ini, tapi kau bersikeras untuk menemani dan menunggui mereka sampai saat itu datang.Sebenarnya, aku ingin sekali berbicara soal ini dengan mu sekarang-sekarang, hanya saja aku tak siap untuk menerima penolakan atau perdebatan denganmu.

Selama mengenal kalian, aku begitu menikmati persahabatan kita.Tak ada yang lebih indah daripada itu, bahkan jatuh cinta sekalipun.Aku tumbuh besar bersama kalian, Hari-hariku diisi bersama kalian, hingga rasanya tak ingin terpisahkan dari kalian.

Namun semakin aku dewasa, pemikiran ku juga semakin berubah.Ada yang salah disini, yaitu saat aku mulai marah tatkala orang-orang menganggap kalian semua adalah hantu penasaran(tolong jangan marah).


Setelah lebih jauh aku berpikir, Orang-orang itu ada benarnya juga.Wajar jika mereka semua menganggap kalian hantu penasaran, karena kalian tak pernah benar-benar pulang, selalu ada disekeliling ku, dan terkadang menganggu manusia yang ada disekitar kalian layaknya hantu penasaran yang gentayangan kesana kemari.


Aku memikirkan tentangmu, Will.Dan segala alasanmu kenapa tetap berada disini, ditempat yang salah.Mereka berempat sangat menurut kepadamu, kau anggap yang paling dewasa dan bijaksana, bahkan oleh Peter sekalipun.



Pernahkah kau terpikir bagaimana jika kau pulang duluan? Apakah keempat sahabat kita ini akan ikut pulang denganmu? Kurasa ya, Will.Hanya kau yang bisa membujuk mereka untuk pulang bersamamu.


Jika ternyata setelah kematian ku ini aku tak bisa berjumpa lagi dengan kalian, tolong yakinkan bahwa aku menunggu kalian disini yang lain, bukan ditempat yang sekarang kalian pijak.


Tolong yakinkan mereka semua, bahwa ada aku yang menanti kalian, menunggu kalian pulang.

Jangan menangis kepergian ku, jangan menangisi kematian ku, kau tak punya waktu untuk itu.Kumohon, pulanglah.... Agar mereka juga ikut dengan mu.


William, terimakasih telah menjadi pendengar yang baik, sahabat yang sangat istimewa.Aku bahagia bisa mengenal kalian semua, terutama mengenal mu.Kau mengajarkanku banyak hal baik, dan kau juga yang banyak menyadarkan ku akan banyak hal.Jangan biarkan kalian semua tercerai berai, aku mengandalkanmu untuk yang satu ini.

Will, tolong bacakan tulisan selanjutnya, untuk si ompong kesayangan ku




 

             🍁






   Hallo anak paling tampan sedunia, jangan cemberut, jangan bersedih karena aku pergi dengan bahagia.Aku akan sangat merindukan mu, Janshen.Tapi tenanglah, kita akan bertemu lagi, secepatnya! Aku akan menunggu mu pulang, untuk bertemu dengan ku disini.



Aku menyayangimu seperti adikku sendiri.Sekarang, aku mengerti kenapa kakak-kakakmu begitu bahagia berada dekat dengan mu! Ya, karena kau adalah anak yang sangat baik dan menyenangkan.Bagiku,kau adalah anak yang sangat membanggakan.Kau laki-laki kuat, dan kesukaan mu menangis hanyalah caramu agar kami semua peduli padamu.Padahal, tanpa kau harus menangis pun, kami semua sudah sangat peduli kepadamu,Anak tampan.



Jadi, tolong jangan menangis lagi, apalagi setelah aku pergi, karena ketampanan mu berkurang banyak saat kau menangis.Mereka semua juga akan semakin hebat mengejekmu jika kau terus-menerus cengeng seperti biasanya.



Jangan bersedih jika dipanggil ompong, karena anak-anak itu hanya iri terhadap ketampanan mu.Bagiku, gigimu yang ompong itu sungguh lucu, membuat kau terlihat jauh lebih tampan.


Karena kau anak paling kuat diantara yang lainnya, aku mau memohon padamu tentang satu hal;Tolong jaga Peter, Will, Hans, dan Hendrick.Jangan sampai mereka bertengkar seperti waktu itu.Percayalah padaku, kau mampu mencegah mereka berkelahi.Kau bisa jadi penengah mereka semua.Hanya kau yang bisa tetap menyatukan mereka semua, karena kau paling kecil sekaligus paling kuat diantara yang lain.


Jika kau bersedih atau rindu kakakmu, ceritakanlah pada William atau Hans, karena mereka pasti akan meringankan kesedihan mu.Jika kau diganggu wanita jelek, berlarilah pada Peter, Anne, Atau Hendrick, mereka pasti akan menghalau wanita jelek itu.



Jika kau rindu padaku, pulanglah.... Ajak yang lainnya. Karena aku akan menunggumu disini, agar kita bisa kembali bersama lagi.

Aku akan membantu mu mencari Anna.Semoga aku bisa bertemu dengannya dan memberitahu bahwa kau mencarinya.Aku akan bilang padanya agar segera menjemput untuk pulang.Dan aku akan bilang padanya bahwa kau adalah anak yang sangat membanggakan, dewasa melebihi umur mu, dan dapat diandalkan.Pokoknya, aku akan memuji dirimu didepan Anna, agar dia semakin bangga menjadi kakakmu.


Janshen, tersenyumlah untuk ku, karena hanya senyum itu yang akan selalu ku ingat darimu.



Aku yang sangat mencintaimu,



Risa

Senjakala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang