Keinginan Taehyung kali ini adalah ia ingin berteriak didepan Seulgi saking frustasinya dia melihat Seulgi yang lebih memilih diam. Tapi sudahlah, mungkin Seulgi membutuhkan waktu untuk menjawab. Oke, mungkin waktunya saja yang salah.Tidak.
Semakin lama ia memendamnya maka Seulgi terlihat semakin jauh darinya. Hei apa selama ini Seulgi menghindar dari Taehyung? Apa hanya perasaan dari pria itu saja? Atau mungkin dia tidak ingin Seulgi dimiliki oleh orang lain?
Jujur dirinya lelah membatasi diri dengan Seulgi. Apa yang dipendamnya selama ini harus dia keluarkan. Bertahun-tahun mencintai Seulgi dan sekarang setiap hari bersamanya membuatnya frustasi sendiri. Ya selama mereka bersahabat dulu hingga sekarang, Seulgi adalah wanita yang ia cintai. Lalu kenapa dulu meninggalkan Seulgi begitu saja? Bukankah dia sudah menyakiti wanita yang dicintainya?
Terkesan bodoh memang, tapi seorang Kim Taehyung memiliki alasan kenapa ia melakukannya.
***
Siang itu Amber datang mengunjungi Seulgi didalam apartemen. "Aku pikir kamu mencari Taehyung. Aku tidak melihatnya sejak aku keluar kamar tadi." Ucap Seulgi sambil mengekori Amber menuju ruang tamu. "Yang aku pikirkan adalah kamu Seulgi. Kudengar dari Taehyung kalau kamu baru pertama kali datang kesini tapi hanya diam saja didalam apartemen. Sedangkan orang lain mengambil kesempatan emas ini untuk sekedar jalan-jalan di luar." Sebenarnya itu juga menjadi keinginan Seulgi. Taehyung sempat mengajaknya tapi dia menolak.
Soal masalahnya dengan Taehyung, dia masih cukup bimbang. Pikirannya mengambang antara ingin memaafkan dan tidak ingin memaafkan. Dia belum yakin dan ragu bagaimana kelanjutan dirinya dan Taehyung nanti.
Amber melihat penampilan Seulgi dari ujung kepala hingga kaki. Pakaian Seulgi sudah cocok untuk bepergian, tinggal membelikannya coat dan hotpack. Amber tersenyum puas. "Let's go together sist!" Amber langsung menarik tangan Seulgi dan mereka keluar dari apartemen itu. Sungguh, Seulgi sangat kaget dengan sikap Amber. Tapi pembawaan Amber yang easy going juga membuatnya nyaman dan akhirnya membiarkan perempuan tomboy itu membawanya pergi.
Rasanya Seulgi sudah melupakan semua masalah yang sedang dihadapinya. Amber benar-benar membuat beban Seulgi hilang dalam sekejap. Perempuan itu sangat tahu bagaimana cara melupakan masalah. Jalan-jalan di alun-alun kota, mencicipi jajanan, berfoto ria, hingga membeli barang diskon. Tidak ada yang Seulgi lewati dan dia sangat menikmatinya.
"Seulgi, kamu tidak bawa ponselmu?" Tanya Amber setelah memotret Seulgi menggunakan kameranya. "Kamu tadi datang dan langsung membawaku keluar tanpa memberikan waktu untuk bersiap. Jadi aku tidak membawa apa-apa selain pakaian dan sisa uang dalam sakuku." Jelas Seulgi. Amber mengeluarkan ponselnya yang beberapa kali bergetar dan sempat dihiraukannya. "Taehyung menelponku, Seulgi."
"Dan ini yang ke tiga kalinya." Lanjut Amber sambil menunjukkan lockscreen ponselnya.
"Kamu tidak memberitahunya jika aku bersama denganmu?"
"Aku tadi hanya menanyakan dimana dirimu dan dia bilang di apartemen. Itu saja."
"Kalau dia menelpon lagi bilang saja aku bersamamu, Amber."
Entah kenapa dia merasa ada yang aneh setelah mengatakan itu. Apakah Seulgi sekarang terlalu pede dengan meyakinkan diri bahwa Taehyung menelpon Amber hanya untuk mencarinya? Astaga, sungguh Seulgi tidak menyangka dengan dirinya saat ini. "Baiklah." Ucap Amber lalu ponselnya ia simpan pada jaket kulitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antropologi Rasa | vseul
FanfictionApa yang dirasakan manusia itu berbeda-beda. Mulai dari persepsi, pandangan, serta perasaan. Apa yang dirasakan seseorang terhadap suatu hal belum tentu sama dengan pribadi yang lainnya. Semuanya memiliki perbedaan persepsi, pandangan, dan perasaan...