Vol. 5

74 10 0
                                    

Happy Reading guys💜

Don't forget give your vote and comment 💜

I'm sorry kalau ada yang typo😔
Karena idlrval just human biasa yang penuh dosa dan tempatnya salah😣

Love you~

🥀🥀🥀

Liova menghela napas saat mengetahui siapa yang memeluknya.

“Lepas, Revan.”

Revan menggeleng, “Kalau gue lepas lagi, lo bakal lepas dari gue selamanya.”

Liova hanya diam. Dia sama sekali tidak mengerti dengan tujuan Revan sebenarnya. Jika cowok itu ingin bersamanya, kenapa dulu meninggalkannya?

Lalu tiba-tiba kembali lagi dengan alasan yang masih sama. Andai bisa memberitahunya, Liova cukup muak dengan alasan tidak berdasar itu.

“Dulu waktu gue masih nempatin lo di satu sisi, lo ninggalin gue. Disaat gue mencoba mengubur posisi itu, sekarang seenaknya lo gali lagi dan buat sisi itu jadi tempat lo lagi. Mau lo apa sih?”

Liova berucap panjang.

Nengeluarkan segala yang ada dipikirannya saat ini. Percuma saja menyimpan dalam-dalam walau pada akhirnya akan terucap juga.

Revan tersenyum kecut, kemudian ia melepaskan pelukannya. Ia membalikkan tubuh Liova agar mereka saling berhadapan.

“Dulu, gue salahin waktu yang cuma kasih kesempatan yang sempit buat gue. Tapi sekarang gue sadar kalau yang salah itu bukan waktu, tapi gue. Gue harusnya nemuin lo di taman. Harusnya gue nemuin lo. Tapi karena demi waktu, gue ngelepas lo.” Revan memberi jeda ucapannya untuk tersenyum.

“Tapi sekarang, gue gak akan ngelepas lo lagi. Demi apapun, gue akan selalu genggam lo. Gak akan lepas lagi.” Lanjutnya. Liova mendengus.

“Setelah lo genggam gue, apa manfaatnya buat lo?” tanya Liova mengajak berkelit. Revan tersenyum miring.

“Gue belum tahu apa manfaatnya buat gue. Tapi waktu bakal ngejawab semuanya. Yuk, pulang.”

🥀🥀🥀

Sejak diperjalanan Liova terus memaki kejahilan Revan yang cukup keterlaluan. Revan bercerita bahwa tadi pagi Revan sengaja meminta nebeng Liova karena motornya ada dibengkel dekat sekolah.

Katanya bannya bocor. Tapi seharusnya Revan langsung saja ke sekolah kenapa harus balik lagi dan minta nebeng dengan Liova? Kurang kerjaan memang.

Jarak rumah dengan sekolah juga cukup jauh jika ditempuh dengan jalan kaki. Entah apa yang ada dibenak Revan saat itu sehingga memilih pulang lagi dan menebeng dengan Liova yang hanya menggunakan sepeda untuk pergi ke sekolah.

“Lo kalau mau jail, jangan nyiksa badan.” Cetus Liova saat turun dari motor Revan.

Revan hanya bisa cengengesan yang menggoda Liova untuk melempar Revan ke sungai amazon yang banyak ikan piranha.

“Nanti malem lo pergi gak?” tanya Revan yang membuat Liova mengurungkan niatnya untuk berbalik. Liova menggeleng, Revan malah tersenyum lebar.

Universe✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang