Vol. 10

48 10 2
                                    

Happy Reading guys💜

Don't forget give your vote and comment 💜

I'm sorry kalau ada yang typo😔
Karena idlrval just human biasa yang penuh dosa dan tempatnya salah😣

Love you~

🥀🥀🥀

Semenjak hari dimana Revan mengatakan kalau ia sudah kembali menjalin hubungan dengan Lara si mantan, cowok itu jarang kelihatan di sekolah maupun di lingkungan rumah.

Mungkin kalau sedang lewat, Liova kadang bertemu dengan Revan di kantin walaupun hanya melihat tanpa bertukar pandangan.

Liova sering melihat Revan terburu-buru pergi saat bel pulang baru selesai berbunyi.

Kadang mereka mengobrol, tapi mungkin hanya 1 menit karena Revan sibuk dengan ponselnya lalu pergi meninggalkannya dengan alasan si Lara menelpon.

Kadang Liova meledek dirinya sendiri yang dengan mudah luluh didepan Revan yang selalu memberi ‘sayatan’ padanya.

Liova masih berusaha tetap peduli dan seolah-olah dirinya baik-baik saja disaat Revan yang ia nanti bertahun-tahun kini sirna dalam sekejap karena orang yang ‘baru’ Revan kenal.

Yara sadar betul gelagat Liova yang sering menghela napas dan sempat curi-curi pandang kepada Revan.

Setelah menemukan keberadaan cowok itu, Liova hanya tersenyum lalu tidak memperhatikan cowok itu lagi. Kadang Yara terus bertanya-tanya, sebenarnya ada hubungan apa antara Liova dan Revan yang tidak ia ketahui?

Benarkah hanya sebatas adik-kakak kelas yang saling mengenal?

“Va, gue mau nanya deh sama lo.”

“Apa?” sahut Liova yang sedang sibuk mencatat di buku Bahasa Inggrisnya. Yara mengulum bibirnya, sempat ada keraguan di benaknya untuk bertanya hal yang mendalam kepada Liova yang sangat tertutup.

“Gue mau nanya.”

“Ck. Ya apa? Lo mau nanya apa?”

Akhirnya Liova berhenti menulis dan memusatkan padangannya kepada Yara. Yara berdeham lalu menunduk.

“Tapi janji lo jangan marah pas gue nanya.” Ucap Yara sambil memainkan jarinya. Liova menghela napas sambil memutar kedua bola matanya malas.

“Apaan sih?”

Yara menarik napas, lalu memberanikan diri untuk menatap Liova. “Gue mau tanya tentang lo sama Kak Revan.”

Raut wajah Liova yang tadinya datar berubah menjadi sedikit terguncang.

“Gue bingung tentang hubungan lo sama Kak Revan. Diantara kalian itu sebenarnya udah ada hubungan yang udah dari lama ‘kan jadi lo seberani itu sama Kak Revan yang notabenenya kakel?”

Pertanyaan Yara mencakup segala hal yang ditutupi Liova selama ini. Ia sempat bingung dengan kepekaan Yara, padahal dia sudah berusaha sebaik mungkin menutupi segalanya agar yang lain tidak menduga-duga hal yang tidak penting.

Liova menarik napas, “Tapi lo janji jangan heboh waktu gue cerita dan gak motong-motong ucapan gue?”

“Janji!” balas Yara langsung. Liova tersenyum sekilas lalu menceritakan segala hal tentang dia dan Revan.

Dari sejarah awal mereka bertemu sampai saat ini yang Revan memilih berpaling kembali.

Yara mendengarkan dengan seksama, sesekali ia menunduk dan menatap Liova prihatin. Liova agak jengah sendiri dengan tatapan kasihan yang dilayangkan Yara.

Universe✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang