Vol. 31

58 7 1
                                    

Happy Reading guys💜

Don't forget give your vote and comment 💜

I'm sorry kalau ada yang typo😔
Karena idlrval just human biasa yang penuh dosa dan tempatnya salah😣

Love you~

🥀🥀🥀

Sejak tadi pagi, Liova sudah disibukkan dengan segala macam pekerjaan. Mulai dari rapat, berkas-berkas yang harus segera valid, dan lainnya. Hal itu membuatnya masih bertengger di kursinya, padahal waktu bekerja hampir selesai.

Ia terus mengerjakan pekerjaannya agar dirumah ia dapat tidur dengan tenang. Ia tipe orang yang tidak mau menunda pekerjaan. Terserah lah mau dibilang kerajinan atau apapun.

Rasanya lega jika semua pekerjaan nya telah selesai. Liova memijit pelipisnya, karena kepalanya terasa berat.

Tok! Tok!

Liova menatap pintu, sambil menghela napas berat.

Oke, kerjaan nambah lagi.

"Masuk."

Pintu terbuka, menampilkan Jeno yang masuk dengan senyuman cerah diwajahnya. Liova pun ikut tersenyum. Ia cukup bingung dengan Jeno yang masih tersenyum cerah padahal kerjaan sangat banyak.

Detik berikutnya Liova mengernyit bingung karena Jeno sudah siap dengan tas kantor di pegangannya. Sudah mau pulang? Cepat sekali.

"Maaf, Bu. Saya mau menyampaikan pesan direktur saja. Ibu ikut acara makan malam perusahaan kan? Semuanya sudah siap mau berangkat, Bu." ucap Jeno, Liova menghela napasnya lalu melihat jam yang ada diruangannya.

Ia bahkan melupakan acara yang cukup penting itu. Liova tersenyum tipis kemudian mengangguk kecil.

"Iya, saya ikut. Tapi saya menyusul, tanggung ini kerjaannya." ucap Liova sambil menunjukkan beberapa berkas di mejanya. Jeno tersenyum sambil mengangguk.

"Kalau begitu, Ibu bareng saya saja."

Liova mengernyit bingung. "Bareng kamu?"

Jeno mengangguk semangat, "Iya, Bu. Daripada datang sendirian. Lagian sepertinya Ibu juga tidak membawa kendaraan." ucap Jeno menyarankan.

Liova berpikir sejenak. Benar juga kata Jeno. Ia bisa saja meminta diantarkan Revan. Tapi jarak perusahaannya dan perusahaan Revan cukup jauh.

Alasannya lumayan, kantong jadi hemat juga.

Liova tersenyum, "Oke. Tapi kerjaan saya masih setengah lagi."

"Tidak apa-apa, Bu. Saya tunggu." ucap Jeno penuh yakin. Liova mengangguk.

"Apa gak kelamaan nantinya?"

Jeno menggeleng tegas, "Tidak, Bu."

Liova tersenyum sambil menghembuskan napasnya, "Ya sudah. Kamu tunggu di sofa saja ya. Saya usahakan pekerjaan ini selesai lebih cepat."

Jeno mengangguk, "Iya, Bu." jawabnya kemudian duduk di sofa panjang yang ada diruangan Liova. Jeno duduk dengan tenang, menunggu Liova menyelesaikan pekerjaannya.

Universe✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang