Happy Reading guys💜
Don't forget give your vote and comment 💜
I'm sorry kalau ada yang typo😔
Karena idlrval just human biasa yang penuh dosa dan tempatnya salah😣Love you~
🥀🥀🥀
Revan mendadak kaku, mulutnya beku tidak dapat mengeluarkan sepatah kata apapun.
Liova mendengus sinis mendapati Revan tidak dapat menjawab pertanyaannya barusan.
"Gue udah bilang sama lo, jauhin gue. Lo gak usah sok peduli lagi sama gue. Gue udah muak sama sifat egois lo itu." Ucap Liova tenang namun menusuk relung hati Revan.
Revan menunduk, menatap ke arah tanah. Memikirkan segala ucapan Liova yang sepertinya sudah sangat membencinya.
"Lupain masa lalu, lo udah gak ada hubungan lagi sama gue. Mau itu teman, ataupun sahabat. Kita cuma orang asing yang punya kenangan."
Liova berdiri, meninggalkan Revan. Revan yang melihat bayangan Liova memudar, cepat-cepat bangkit lalu menarik tangan Liova kuat-kuat.
Akibatnya Liova kehilangan keseimbangan dan jatuh dalam pelukan cowok itu.
"Gue tahu salah gue banyak banget sama lo. Gue mohon sama lo, Va. Beri gue kesempatan satu kali lagi buat benerin segala kecerobohan gue dulu."
Liova berdecih sinis, ia melepaskan pelukan Revan secara paksa. Tatapannya yang biasanya datar, kini berubah penuh amarah.
"Lo itu egois, Van! Gue coba buat buka hati gue kemaren, tapi apa? Lo semaunya sendiri! Gue kecewa sama lo!" bentak Liova dengan kedua mata yang sudah berair.
Revan memegang kuat bahu Liova, menatapnya tajam. Membuat Liova terdiam membalas tatapannya.
"Bilang sama gue! Apa salah gue sampe lo gak mau kasih kesempatan lagi sama gue? Bilang, Va bilang!"
Liova tidak menjawab, bibirnya bergetar menahan tangis yang mungkin segera meledak.Ia menggigit area dalam bibirnya menahan air mata yang mungkin akan segera membludak, ia membuang tatapannya ke arah lain agar Revan tidak melihat air matanya yang akan jatuh.
Pegangan tangan Revan melemah saat melihat keadaan Liova, ia menarik tubuh mungil itu kembali kedalam dekapannya.
Liova tidak melawan, tenaganya terasa habis setelah mengatakan seluruh isi batinnya selama ini.
"Va, sebanyak itu salah gue ke lo? Pakai cara apa lagi yang mesti gue lakuin supaya lo tau gue bener-bener mau kembali lagi sama lo selain menjauh dari lo? Gue gak bisa jauhin lo, Va. Tolong jangan siksa gue lagi." Ungkap Revan dengan nada melemah. Liova terdiam mendengarkan segala ucapan Revan.
Ia tahu Revan ingin mereka saling bersahabat lagi. Tapi jika memang mereka bersahabat lagi seperti dulu, Liova tidak sanggup karena perasaan lebih yang ia tanggung sendiri.
Liova memejamkan matanya sesaat, lalu dengan perlahan melepaskan pelukan mereka. Liova mendongak, menatap Revan yang sedang menatapnya sayu.
"Gue.. akan coba kasih lo satu kesempatan lagi. Tapi, gue gak tanggung apa yang bakalan terjadi kedepannya. Entah itu gue yang ninggalin lo, atau lo yang ninggalin gue lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe✓ REVISI
Teen FictionAkhirnya waktu yang mampu membuat kita menjauh. 🥀🥀🥀 Liova, gadis yang suka berkata ketus dan pendiam, begitu orang-orang mengenalnya. Parasnya yang seharusnya dikagumi karena kecantikannya, malah dianggap buruk disekitarnya. Ia memilih menjauh da...