Vol. 14

45 10 2
                                    

Happy Reading guys💜

Don't forget give your vote and comment 💜

I'm sorry kalau ada yang typo😔
Karena idlrval just human biasa yang penuh dosa dan tempatnya salah😣

Love you~

🥀🥀🥀

Sore ini,

Hujan turun membasahi permukaan tanah.

Tidak seperti biasanya. Untungnya Liova tidak kehujanan tadi. Mungkin Milano juga.

Setiap pulang sekolah, ia dan Milano pasti menyisihkan waktu untuk menjenguk Hana yang masih dirawat intensif di rumah sakit. Kondisi Hana mulai membaik, hanya saja tubuhnya kian hari makin kurus.

Liova merehatkan dirinya dengan duduk sendirian di balkon kamarnya. Menatap hujan yang membasahi latar rumahnya. Dengan segelas cokelat hangat, Liova berusaha melepaskan segala beban pikirannya.

Brumm!

Suara bising itu menandakan kedatangan Revan. Degub jantung Liova tadinya masih normal, tapi saat Revan berhenti berjalan ditengah hujan lalu mendongak ke arah Liova yang menatapnya dari atas.

Bagai tersengat listrik, Liova langsung merasakan jantungnya berdegub cepat. Liova memundurkan tubuhnya, memutuskan pandangan mereka yang tergolong sesaat.

Liova mengatur laju napasnya sambil memegangi dadanya yang terus menggedor-gedor. Liova meneguk minumannya, rasa hangat menjalar ke seluruh tubuh rongga dalamnya.

Liova menarik napas lelah.

"Harusnya malam itu gue gak bolehin dia tidur bareng gue."

"Gak nyangka hari ini bakal hujan?"
Liova terjengit kaget dengan suara Revan yang tiba-tiba muncul disampingnya.

Liova menetralkan wajahnya seperti semula, kemudian mendengus singkat.

"Apaan sih." Dengusnya, Revan mengulum senyum.

Liova melirik Revan yang ternyata sudah berganti pakaian.

"Lo kenapa diemin gue?"

"Siapa yang diemin lo?"

Revan menarik napas pasrah. Ia membuang mukanya ke arah samping, begitu juga dengan Liova.

"Jauhin Milano, deketin gue."

Liova menoleh ke arah Revan yang masih membuang mukanya dengan wajah bingung.

Selang beberapa detik, Revan menoleh ke arah Liova. Tatapan Revan yang dalam dan serius itu membuat Liova kembali berdebar.

Liova mendengus.

"Apaan sih?" ucap Liova dan langsung berjalan cepat meninggalkan Revan.
Revan tak tinggal diam.

Dia mengejar Liova tapi tidak terburu-buru. Berbeda dengan Liova yang seperti di kejar setan.

Liova membuka pintu rumahnya lalu berjalan menembus hujan. Revan melotot kaget dan berusaha menyusul Liova untuk menghentikannya.

Universe✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang