Vol. 9

48 13 4
                                        

Happy Reading guys💜

Don't forget give your vote and comment 💜

I'm sorry kalau ada yang typo😔
Karena idlrval just human biasa yang penuh dosa dan tempatnya salah😣

Love you~

🥀🥀🥀

Seperti hari yang pernah ia lalui, Liova membantu Eva dibutiknya jika ia sedang libur. Untungnya jika hari Sabtu, toko tutup lebih cepat. Jadi masih ada waktu bersantai di hari weekend nya.

Jam 11 tepat, Eva dan Liova pulang ke rumah setelah urusan di butik sudah selesai. Liova agak capek juga menangani kostumer yang cukup banyak berdatangan hari ini dari jam 7 pagi.

“Kamu laper gak? Nanti kita delivery pizza sama KFC aja ya. Bunda lagi mager masak.” Kata Eva dibalik setir kemudinya.

Liova hanya mengangguk mengiyakan. Jujur saja, matanya sangat berat dan mungkin dalam hitungan detik Liova akan terlelap.

“Itu.. Revan gak sih?”

Ucapan Eva sukses membuat Liova kembali membuka matanya setelah tertutup sepersekian detik. Dahinya mengernyit samar.

Liova menegakkan tubuhnya agar pandangannya bisa lebih jelas. Liova mendengus heran melihat Revan yang sedang duduk diayunan sendirian.

Gerbang kekunci. Gimana caranya dia masuk?

“Kamu janjian sama dia?” tanya Eva, Liova menggeleng. Karena seingatnya memang begitu. Liova menghela napas kemudian melepas sabuk pengamannya.

“Liova buka gerbang dulu.” Ucap Liova lalu turun dari mobil hitamnya. Liova berdecak melihat Revan yang sibuk memainkan tali sepatunya.

Setelah berhasil membuka gerbang dan garasi rumahnya, Liova berjalan menghampiri Revan yang sudah mendongak dan menatapnya senang.

Eva yang baru selesai memarkirkan mobil kedalam garasi, berjalan cepat menyusul Liova dan Revan.

Revan bangkit lalu berjalan menghampiri Liova yang berdiri tidak jauh darinya sambil bersidekap. Berbeda dengan Eva yang menyambutnya dengan senyuman manisnya.

“Revan dari tadi nungguinnya?” tanya Eva sedikit khawatir. Revan tersenyum lalu menggeleng.

“Enggak, kok, Bun. Sekitar 10 menit yang lalu Revan duduk diayunan Liova.” Jawab Revan lalu mengedipkan sebelah matanya kepada Liova.

Liova memutar kedua bola matanya malas menanggapi Revan yang bertingkah semaunya.

“Yaudah kalau gitu Bunda masuk duluan, ya. Liova kalau mau makan juga nanti Whatsapp Bunda aja ya maunya makan apa.”

“Iya, Bun.” Jawab Liova sambil tersenyum simpul. Eva pun berbalik menuju masuk kedalam rumahnya.

Selepas kepergian Eva, Liova memukul kuat punggung Revan sampai menghasilkan bunyi yang cukup keras.

“Lo ngapain hah?”

Revan meringis, “Sakit tau!”

“Ya lagian lo kurang kerjaan banget ngemper di rumah gue. Pulang sana lo.” Usir Liova sambil menunjuk rumah Revan yang berada disamping rumahnya.

Revan malah cengengesan gak jelas. Tak lama ia mengeluarkan sesuatu dari balik saku kemeja hitamnya.

“Gue kesini dengan tujuan mau traktir lo.” Ucap Revan sambil menunjukkan 2 tiket taman hiburan yang dulu sering didatangi Liova.

Universe✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang