salah paham

1.1K 56 0
                                    

Hari terus berlalu, tak terasa mereka semua kini telah menduduki kelas 11. Hari ini adalah hari pertama mereka semua memasuki kelas 11

"Jo  gimana kita sekelas gak?" Ucap anneth antusias

"Euuu bentar net gua liat dulu"

Saat ini anneth dan teman teman nya sedang berada di mading. Banyak siswa siswa disana untuk melihat kelasnya di kelas 11 dan 12 ini.

"Yes kita sekelas semua" ucap joa gembira

"Deven sama temen temen nya?" Tanya anneth

"Mereka gak sekelas net, tapi kelas mereka di sebelah kita" ucap joa menjelaskan. Anneth Sedikit kecewa mendengar ucapan joa, namun mau gimana lagi, anneth bukan lah seorang kepala sekolah yang bisa mengatur semuanya di sekolah.

"Eh tapi mereka kemana ya?"

"Entah....mungkin di kantin"

"Yuk kantin kuy"

"Kuy" merekapun pergi ke kantin untuk bertemu deven dan yang lain nya. Sesampai dikantin mereka mencari cari deven dan yang lain nya, namun mereka semua tidak menemukan nya. Akhirnya merekapun duduk disalah satu bangku kosong dibagian pojok kantin.

Tak lama datang seorang laki laki bertubuh tinggi yang tidak lain adalah adik kelas mereka

"Hai...boleh ikut gabung?" Ucap laki laki itu. Mereka ber 4 pun menganggukan kepalanya menandakan membolehkan nya

Laki laki itu diam diam melirik anneth, dan gerak gerik pria itu disadari oleh ucha, ucha menyadari bahwa laki laki itu curi curi pandang kepada anneth

"Oiya kenalin aku navis" ucap pria itu mengulurkan tangannya. Tetapi bukan kepada yang lain nya melainkan hanya kepada anneth.

"Gua anneth" ucap anneth menjabat kembali tangan navis. Anneth menyadari sikap aneh pria yang ada di hadapan nya. Tanpa ia sadari ada 5 pria sedang memperhatikan nya, anneth tak menyadari kedatangan mereka ber 5, tetapi joa menyadari

"Net...net" ucap joa menyenggol lengan anneth. Anneth pun menoleh ke arah joa dan melepas jabatan tangannya bersama navis

"Ada deven" ucap joa memberitahu anneth. Seketika wajah anneth berubah menjadi kaget, ia menengok ke arah kanan dan terdapat 5 pria sedang berdiri disana. deven menatap anneth lekat, terlihat ada rasa kecewa dibola mata deven,deven membalikan badan nya dan pergi meninggalkan kantin di ikuti oleh prass dan yang lain nya.

"Dev tunggu" ucap anneth ingin beranjak pergi mengejar deven namun lengannya di tahan oleh pria dihadapan nya.

"Mau kemana?" Ucapnya tersenyum. ucha, joa dan uwa menatap pria itu "apa apaan ini, berani sekali laki laki itu menahan anneth" ucap uwa dalam hati

"Lepasin gua!" ucap anneth menghempaskan tangan pria itu dari lengan nya. Anneth pun berlari mengejar deven

"Heh lu" ucap joa kepada navis

"Iya?"

"Mening lu gak usah ganggu anneth deh, sebelum lu nyesel nantinya" ucap joa mengingatkan navis

"Siapa lo ngatur ngatur gua" ucap navis beranjak pergi

"Dasar adik kelas gak sopan" ucap uwa mulai emosi

"Udh biarin aja jo, wa. Biar deven yang ngadepin dia, dia udh berurusan dengan deven sekarang" ucap ucha menenangkan joa dan uwa. Mereka berduapun mengangguk menyetujui ucapan ucha

***

skip pulang sekolah

Anneth kini sedang berjalan sendirian, ia tidak pulang bersama joa hari ini karna keinginannya sendiri. Anneth bingung kemana deven pergi, setelah kejadian tadi pagi di kantin deven tiba tiba menghilang, dia tidak ada di sekolah.

Pria BerHody BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang