berpisah

939 51 5
                                    

"Trus sekarang anneth dirawat dimana wa?" tanya prass kepada uwa

"Sebenernya tadi pagi anneth di pindahin ke jakarta karna keinginan pihak keluarga anneth, trus 2 jam yang lalu anneth udh sampe di rumah sakit"

"Ywdh kita kerumah sakit yuk, prass mau jenguk anneth" ucap prass kepada uwa

Uwa pun mengangguk dan merekapun langsung memesan grab untuk mengantar mereka berdua kerumah sakit.

***

Sesampai dirumah sakit prass melihat ada seorang wanita yang keluar dari mobil ambulan, "kayanya itu korban kecelakaan" ucap prass dalam hati, namun prass tidak melihat wajahnya, prass langsung meninggalkan wanita yang ia lihat menuju ruangan anneth, ia tak tahu bahwa yang ia lihat tadi adalah seseorang yang sangat ia kenali

***

Anneth kini sedang berbaring di atas kasur rawat dilengkapi selang dan jarum impusan yang menancap di tangan kanan nya. Anneth terlihat lesu, wajahnya pucat kusam, badannya kurus, bibirnya berwarna merah padam.

Uwa dan prass pun langsung memasuki kamar anneth, dan terlihatlah anneth yang sedang tertidur pulas di atas kasur rumah sakit.

"Gua harus kasih tau deven wa" ucap prass langsung mencari handphonenya yang ia simpan di kantung celananya.

"Jangan dulu prass" ucap uwa menarik tangan prass yang akan mengambil handphonenya dari saku celananya.

Prass pun menatap uwa lekat

"Knp?" Ucap prass bertanya

"Lo kan tau deven lagi emosi tadi, biarin dia nenangin dirinya dulu, jangan sampe dia panik dan merasa semua ini salah dia" ucap uwa memberitahu prass

Sedangkan hanya mengangguk mengerti. Tak lama suara handphone milik prass berbunyi nyaring di telinga prass dan uwa.

Telpon on

Halo?

Prass dimana lo?

knp emang ca?

Lo sini sekarang ke
rumah sakit. Ziva kecelakaan


Seketika wajah prass berubah jadi panik, dia terkejut mendengar berita dari ucha

Trus di rs mana?

Rs kerunia bakti di
Ruang UGD

Setelah mendapatkan alamat rumah sakit prass langsung branjak pergi ke ruang UGD karna kebetulan rumah sakit yang ziva tempati sama persis dengan rumah sakit yang sedang prass kunjungi.

Prass meninggalkan uwa begitu saja di dalam kamar rawat anneth, prass berlari turun melewati tangga darurat. Setelah sampai di ruang UGD disana sudah terdapat, Ucha,sam,aldy,friden dan jga deven. Ya deven ada disana saat ini.

Prass tidak memperdulikan teman teman nya, prass langsung lari ke arah pintu untuk melihat kondisi ziva.prass melihat lewat kaca pintu rumah sakit yang lumayan tebal, terlihat ziva yang sedang dipriksa, kepalanya dibalut oleh perban putih, hidungnya di lengkapi alat bantu pernafasan yaitu oksigen, dan terdapat selang dan jarum impusan tertancap di sebelah tangan kirinya.

Prass merasa terkejut, prass bersedih karna melihat ziva seperti ini. Namun tiba tiba ada seseorang yang berbicara kepadanya.

"masih peduli lu sama dia?" Ucap deven datar

Prass hanya diam saja tak mengubris ucapan deven

"Tadi lu peluk pelukan sama nazwa, sekarang lu khawatirin ziva, maruk amat" ucap deven terkekeh jahat

"Cowo kok mainin prasaan cewe" ucap deven meremehkan prass

Prass hanya diam, tak sedikitpun menjawab pertanyaan deven, bukan brarti dia tak berani, tapi dia mencoba sabar menghadapi adiknya.

Akhirnya prass menghembuskan nafasnya kasar, prass menatap mata deven lekat, charissa,sam,iden dan aldy sudah menatap kearah mereka berdua

"Mungkin apapun yang gua lakukan salah dimata lu,
Mungkin hal yang gua lakukan baik buat lo itu jga salah dimata lo. Pertama gua gk mempermainkan hati wanita, tapi lu menyatakan didepan sahabat sahabat gua kalau gua mempermainkan wanita. Tapi oke fine gua terima, gua gk masalah di nilai seperti itu oleh lo. Tapi asal lo tau, lo itu adik gua, gua bakalan lakuin apa aja yang terbaik buat lo, tapi kalau lu gak mau ada sebagai kk kandung lu, gua bakalan pergi dari kehidupan lu" ucap prass mengucapkan semua perasaan nya kepada deven, deven menundukan kepalanya, deven merasakan hatinya tertusuk benda tajam hingga dirinya merasakan sesak di dadanya.

Prass berjalan ke arah ziva dan mengelus halus pipi lembut ziva

"Cepet sembuh ya ziv, maaf kalau aku gak bisa jagain kamu" ucap prass dan mencium halus pipi kanan milik ziva.

Semua meneteskan air mata melihat prass dan ziva dari luar ruangan UGD. Tak lama prass pun keluar dari ruangan ziva dan menghampiri teman temanya.

"Ca prass titip ziva yaa, jagain dia. Kamu jga jaga kesehatannya jangan sampe sakit oke." Ucap deven kepada ucha, sedangkan ucha hanya menangis memeluk prass

"Dy,den, sam gua titip adik adik gua yaa, trutama dia yang selalu ngambil keputusan sendiri" ucap prass sambil menunjuk deven, semua hanya diam mendengarkan perkataan prass.

Prass menghampiri deven dan memegang bahu milik deven.

"Maafin gua kalau gua gak bisa jadi abang yang baik buat lu. Tapi asal lo tau gua sayang sama lu sebagaimana gua sayang sama adik adik gua" ucap prass sendu dan membalikan badan nya beranjak pergi. Namun tiba tiba ia berhenti dan kembali membalikan badan nya menghadap ke arah deven.

"Lo harus samperin anneth, dia di rawat di rumah sakit ini" ucap prass kepada deven dan langsung berlalu pergi. Deven membulatkan matanya begitupun teman teman nya yang lain, "apakah benar anneth sedang dirawat dirumah sakit ini" ucap mereka semua di didalam hati

deven langsung berlari ke arah lobby untuk mengecek apakah benar keberadaan anneth dirumah sakit ini.


Pria BerHody BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang