siapa dia

1K 57 0
                                    

"Dev, gua takut" ucap anneth sambil menangis di pelukan anneth

"Gua disini buat lo, gk usah takut net" ucap deven memeluk anneth erat, sangat erat.

Teman teman merekapun yang baru saja datang melihat adegan dihadapan nya, mereka semua tersenyum melihat anneth dan deven berpelukan, begitupun dengan joa yang tersenyum karna adiknya sudah kembali menemukan kebahagiaan nya.

Tak lama merekapun membuka pintu pelan pelan agar deven dan anneth tidak mendengarnya.

"Uuu so sweet bgt gila" ucap ucha tiba tiba

Seketika anneth dan deven langsung melepaskan pelukan mereka dan melihat ke arah suara yang mereka berdua dengar.

"Ucha!" Ucap mereka semua bersamaan kecuali denneth

"Ah lu mah ganggu momen kan" ucap uwa mengomel

"Hehe maaf, abisnya sweet bet" ucap ucha polos sambil tertawa kuda.

sedangkan teman teman nya sudah cemberut melihat tingkah ucha.

"Kalian tuh kalau mau masuk ketuk pintu dulu kali" ucap deven datar dan terdengar jutek

"Aelah dev udh keciduk jga masih aja marah marah" ucap aldy kepada deven.

Sedangkan deven terlihat menekukan wajahnya yang bertanda dia sedang kesal kepada teman teman nya.

"Udh udh.....jadi kalian udh baikan nih" ucap joa

"Hehe yagitu deh jo" ucap anneth tersenyum bahagia

"Bahagia bgt ya net baikan sama deven" ucap uwa menggoda anneth

"Apasih wa" ucap anneth salting

"Udh udh jangan di godain trus kasian annethnya" ucap deven membela

"Uuuu abang deven membela nih sekarang" ucap friden terlihat alay

"Jijik" ucap deven kepada friden

Semuapun tertawa melihat tingkah sahabat sahabatnya.

***

"Oiya net lu tau gak kalau ziva jga dirawat disini" ucap ucha kepada anneth

"Ziva siapa?" Ucap joa dan uwa bersamaan

"Apa dih orang gua ngomong sama anneth jga" ucap ucha terdengar seperti orang yang sedang kesal

"Uchaa!!" Ucap joa dan uwa bersamaan

"Iya iya ih berisik bgt sih kalian tuh, udh kaya suara trompet tahun baru tau gak" ucap ucha kepada uwa dan joa

"Ih uc-"

"Udh ih brisik, mau tau gak nih?" Ucap ucha memotong ucapan joa

"Hehe yuk cerita yuk" ucap uwa mendekat kepada ucha yang berada di samping kasur rawat milik anneth

para cewe sibuk bercerita, sedangkan para laki laki sedang pergi ke luar untuk melihat ke adaan ziva

"Jadi ziva itu siapa ca?" Ucap uwa yang sudah sangat ingin tau

"Jadi ziva itu cewe yang deket sama prass" ucap ucha memulai topik pembicaraan

Seketika joa yang sedang meminum jus milik ucha pun tersedak

"Khukkkkk" suara batuk joa

"Ih joa jus gua ahh" ucap ucha protes kepada joa karna jus miliknya diam diam diminum oleh joa

"Hehe maaf ca haus gua" ucap joa melanjutkan minumnya dengan wajah tanpa dosanya

"Ya tapikan jangan punya gua, itu dapet dibeliin deven tau" ucap ucha karna dia meminta kepada deven sangat sulit, karna pada hal nya deven sangat sulit ketika ucha meminta traktiran kepada kakaknya itu

"Yaelah ca nanti beli lagi gampang" ucap joa yang masih sibuk meminum jus milik ucha. Sedangkan ucha sudah cembrut karna ulah joa

Sedangkan nazwa kini diam tak berbicara, ucapan ucha trus terngiang ngiang di telinganya. Dia tak percaya jika prass dekat dengan wanita lain selain dirinya.

Anneth menyadari perubahan wajah dari uwa, anneth pun langsung melempar tutup botol yang ada di sebelahnya hingga mengenai joa

"Aduhh" ucap joa langsung melihat ke arah anneth

"Uwa" ucap anneth.

Seketika joa dan ucha yang mengertipun langsung berhenti mempertengkarkan masalah jus milik ucha yang joa minum. Kini ucha,joa dan anneth langsung fokus kepada uwa.

"Wa , it's okey?" Ucap anneth bertanya kepada uwa

Uwa yang sadar akan pertanyaan anneth pun langsung berhenti melamunkan yang sedari tadi dirinya pikirkan.

"Eiya....gua gua gpp kok" ucap uwa terbata bata sambil tersenyum kecut

Anneth,joa dan ucha pun tau bahwa uwa sedang tidak baik baik saja, mereka tau betul bahwa uwa sangat dekat dengan prass. namun mereka bertiga tidak tau harus berbuat apa.

"Ih kalian knp sih kok jdi kaya sedih gtu" ucap uwa mencoba menghilangkan kecanggungan yang kini sedang melanda kamar rawat anneth

"Ucha....trus sekarang prass mana?" Ucap uwa bertanya kepada ucha

"Gak tau wa...sesudah prass berantem sama deven dia hilang tanpa kabar" ucap ucha yang memang tak tahu prass kemana

"Hah deven sama prass brantem" ucap anneth terkejut

"Iya net, kemarin deven berantem sama prass di depan ruangan ziva" ucap ucha

"Boleh gua liat ziva" ucap uwa yang tiba tiba bersuara

Seketika ucha,joa dan anneth menatap ucha

"Gua cuman mau kenal dia aja kok" ucap uwa

"Boleh kok" ucap ucha

"Gua ikut" ucap anneth

"Gak boleh lo blm sehat" ucap deven yang tiba tiba masuk kedalam ruangan anneth

Seketika anneth,uwa,joa dan ucha melihat ke arah deven

"Yah dev guakan pengen kenal sama ziva jga" ucap anneth terlihat manja

"Ngga boleh anneth lo masih sakit, nanti kalau udh sembuh baru boleh kenalan sama ziva" ucap deven tegas kepada anneth

"Gua pengen ikut dev"

"Gak boleh net"

"Ih gua mau ikut"

"Gak boleh anneth"

"Deven ihh"

"Anneth" ucap deven benar benar tegas

Anneth pun cemberut karna deven telah melarang dirinya untuk bertemu ziva. Deven kali ini hanya mengkhawatirkan kesehatan anneth saja.

"Udh net lu disini aja sama deven ya, nanti kalau udh sembuh lo boleh kenalan sama ziva" ucap joa kepada adiknya

Anneth diam saja tak mengubris ucapan joa, dia hanya diam dan memainkan handphonenya

"Ywdh dev lu temenin adik gua ya disini, gua mau liat ziva dulu bareng mereka berdua" ucap joa sambil menunjuk ucha dan uwa

"Ya" ucap deven singkat

Uwa,ucha dan joa pun langsung pergi ke ruangan ziva untuk melihat ziva, sedangkan di kamar anneth kini tersisa anneth dan deven saja.

Sempat terjadi kesunyian di kamar rawat anneth karna deven maupun anneth tidak sedikitpun membuka mulutnya untuk bicara.

Deven yang sudah benar benar tak tahan dengan kesunyian di kamar anneth pun mulai bosan dan kesal. Deven menyimpan handphonenya dan melihat ke arah anneth

"Net" ucap deven

Pria BerHody BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang