ada yang aneh

986 52 0
                                    

Disebuah rumah sakit besar kini joa, ucha dan uwa sedang berdiri menanti kabar tentang perkembangan ziva. Karna beberapa menit yang lalu ucha mendapatkan telpon dari pihak rumah sakit bahwa halnya ziva sudah sadarkan diri, jadi mereka semua berbondong bondong menuju rumah sakit untuk melihat ziva kecuali denneth karna mereka sedang ada di daerah puncak.

"Gimana keadaan ziva?" Ucap friden yang baru saja sampai di rumah sakit bersama kedua teman nya yaitu aldy dan sam

"Kita blm dapet kabar apapun den, ini kita lagi nunggu soalnya dokter lagi periksa ziva di dalem" ucap uwa menjelaskan.

Kini terlihat aldy sedang melihat ke kanan dan kekiri, aldy seperti sedang mencari sesuatu

"Lo knp dah?" Ucap ucha kepada aldy

"Euuu.....deven sama anneth mana? Ucap aldy yang memang dirinya tak melihat deven dan anneth disekelilingnya.

"Mereka lagi ke puncak, sengaja gak gua kasih tau, kapan lagikan deven ngajak anneth kepuncak" ucap ucha

"Gua mengharapkan anneth sama deven balik lagi" ucap ucha meneruskan ucapan nya.

mereka semuapun diam, tidak ada sedikitpun pembicaraan berkelanjutan setelah ucha berbicara seperti itu. Ucha tau bahwa bahagia nya deven adalah bersama anneth meskipun hari hari ini deven sering purung karna dirinya merasa kehilangan prass. Namun ucha percaya bahwa prass pasti akan segera menemui mereka karna ucha tau betul bahwa prass sangat menyayangi kedua adiknya.

Tak lama suara pintu berkaca kecil pun berbunyi, terlihat ada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"Gimana keadaan ziva dok?" Ucap ucha

"Sebelumnya keluarga korban ada?" Ucap dokter

"Keluarga korban baru saja terbang menuju amtersdam dok, keluarga menitipkan pasien kepada saya" ucap ucha berbicara

"Baiklah.....keadaan pasien sudah mulai membaik, dia sudah sadarkan diri dari beberapa jam yang lalu"

"sebelumnya apakah disini ada yang bernama prass?" Ucap dok ter tersebut

Seketika semuapun saling tatap

"Prass kakak saya dok, emang ada apa dengan dia?"

"Sebelum pasien benar benar sadar, pasien sempat menyebut nyebut nama prass, mungkin ada sesuatu yang akan pasien ucapkan kepada orang yang bernama prass"

Seketika semuapun saling tatap menatap, semua bungkap, semua tidak tau apa yang harus mereka katakan karna mereka saja tidak tau dimana keberadaan prass.

"Kita boleh ketemu pasien dok" ucap sam mengalihkan pembicaraan

"Boleh, silakan" ucap dokter
tersebut

Mereka semua pun masuk kedalam ruang, sudah terlihat jelas disana terdapat seorang wanita cantik sedang terduduk di atas kasur pasien. Ya siapa lgi kalau bukan ziva magnolia wanita cantik bertubuh lumayan tinggi dan jga mempunyai pipi yang caby.

"Hai ziv" ucap sam kepada ziva

"Hai sam" ucap ziva tersenyum

"Gimana keadaan lu?" Ucap sam

"Baik kok sam"

"Btw deven sama prass mana kok gua gak liat mereka?" Ucap ziva bertanya

"Deven lagi di puncak ziv sama doinya" ucap ucha

"Kalau prass?"

Kini mereka semua diam, tidak ada yang bersuara sedikitpun, mereka bingung harus menjawab apa kepada ziva

"Euuu kalau prass-"

"hai ziv" ucap uwa memotong ucapan ucha

"Kenalin gua nazwa zahira, temen nya prass" ucap uwa memotong pembicaraan sambil tersenyum

"Ziva" ucapnya tersenyum

"Lo bukan nya pacarnya prass"

Seketika semuanya menautkan keningnya kecuali ziva

joa pun mendekat ke arah ziva dan memegang bahu ziva

"Nazwa itu temen nya prass ketika prass masih di bandung ziv, mereka berdua emang deket mangkanya terlihatnya seperti pacaran, tpi nyatanya mereka cuman temenan kok" ucap ucha menjelaskan

Seketika raut wajah ziva berubah, dia merasa bersalah karna sudah salah paham kepada prass dan nazwa

"Ziv lo knp?" Ucap sam

"Gpp kok sam" ucap ziva tersenyum kecut.

Sedangakan diam diam ada seseorang yang memperhatikan sam dan ziva. Sam dan ziva terlihat sangat dekat, bahkan yang terlihat sangat khawatir sedari tadi adalah sam, padahal ziva sudah sadarkan diri dan dokter bilang bahwa ziva baik baik saja.

Pria BerHody BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang