selalu mengalah

1K 59 1
                                    

Mereka kini semua sedang berkumpul disebuah cafe milik keluarga cristiandi. Biasanya prass yang menjaga cafe ini, namun sekarang prass tidak ada jadi devenlah yang memegang cafe cristiandi saat ini.

"Gengs bentar lagi kan kita bakalan libur Ulangan kenaikan kelas tuh, pasti bakalan libur panjang tuh, gimana kalau kita liburan bareng" ajak joa kepada teman teman nya

"Wah setuju tuh"

"Boleh tuh"

Ucap mereka menyauti ajakan joa

"Trus kita liburan kemana?"

"Gimana kalau kita ke filla keluarga gua aja di daerah puncak?" Ajak sam

"Ide bagus tuh sam" ucap joa menyetujui

"Iya tau joa mah pasti setujuan dengan apapun yang sam omongin" ucap iden menggoda

"Bentar lgi jga taken tuh" ucap deven

"Pepet terus sam" ucap aldy ikut menggoda

"Apasih kalian" ucap joa yang tersipu malu

Sedangkan sam hanya tersenyum saja menanggapi celotehan teman teman nya. Dapat di akui sam memang menyukai joa sejak lama, namun dia tidak pernah mengungkapkan nya kepada joa karna dirinya mengira iden pun sama sepertinya menyukai joa. Dia tak mau jika dia harus bertengkar karna perempuan dengan sahabatnya.

"Ziva gimana?" Ucap anneth yang kini bersuara

Entah mengapa anneth jadi tak ingin meninggalkan ziva dalam ke adaan seperti ini, apa lagi mengingat ziva adalah kekasih dari kakaknya pria yang dia sayang

"Semoga aja sebelum kita ulangan ziva udh sembuh dan bisa braktivitas seperti biasa. Biar bisa ikut sama kita liburan" ucap uwa tersenyum

"Aminn" ucap mereka bersama sama

malam ini mereka menghabiskan waktu malam minggu bersama sama di cafe milik keluarga cristiandi. Canda tawa semua tercipta di sana, mereka semua mencoba bahagia bersama untuk sedikit menghilangkan kesedihan mereka karna ziva dan prass.

Tak terasa hari sudah larut malam, jam dingding di cafe menunjukan pukul 22:30

"Gays udh malem, waktunya pulang kuy" ucap joa

"Jo aku anter ya" ucap sam bersuara

"Hmmm"

Seketika semua pandangan beralih kepada seseorang yang bersuara barusan, laki laki iden friden, dia tak sengaja mendehem ketika sam mengajak joa pulang bersama.

"Apa pada ngeliatin gua gtu? Gua bercanda kali" ucap friden tertawa terbahak bahak

Seketika semua menghembuskan nafasnya lega, mereka pikir friden akan cemburu ketika sam mengajak joa pulang bersama.

Namun friden tidak bodoh, friden tidak sebodoh itu. Dia memang terlihat seperti tidak peduli kepada joa, bahkan dia sering sekali menjodoh jodohkan sam dengan joa. Namun di balik itu semua friden diam diam menyukai joa, namun friden tidak mau mengakuinya karna friden tau sam sangat mengukai joa. Friden selalu saja mengalah dari teman teman nya. Berawal deven dan anneth hingga joa dan sam.

Dulu friden sempat menyukai anneth, bahkan sebelum deven dan anneth saling menyukai satu sama lain. Saat itu friden bersih keras ingin dekat bersama anneth, dia sering sekali memandangi anneth ketika sedang duduk bersama teman teman nya di kantin, namun seketika niatnya ciut, dia mengurungkan perasaan nya kepada anneth setelah friden melihat anneth mengobati luka lembab di uks waktu satu tahun lalu di sekolah mereka saat mereka masih bersekolah di bandung. Oleh karna itu friden mengalah, ia tak ingin menusuk teman nya dari belakang, dia memilih merelakan hatinya untuk deven dibanding memperjuangkan nya.

Pria BerHody BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang