tak seburuk yang orang katakan

1.2K 62 0
                                    

"Net mau ikut gua kerumah?"

"Ngapain dev?"

"Ya main lah, rumah guakan deket dari sini....disana jga ada ucha"

"Lah emang ucha gak sekolah?"

"Aduhh anneth kita ujan ujanan udh hampir 2 jam tau gak, liat deh sekarang jam brapa"

Anneth pun melihat jam tangan yang ia gunakan, hari ini menunjukan pukul 4 sore, sedangkan sekolah SMA bangsa sudah bubar 1 jam yang lalu

"Tapi dev baju gua basah"

"Tenang aja lu bisa pake baju ucha dulu....yuk" ucap deven menarik tangan anneth.

Sedangkan disisi lain ada seorang perempuan yang memperhatikan deven dan anneth sedari tadi.

"Awas aja lo net, gua gak bakalan rela lu sama deven" ucap wanita itu di balik pohon

***

"Permisi" ucap wanita yang sedang berdiri di depan lobby

Prass mendongkak dan melihat ke arah wanita yang sedang berdiri di hadapan nya

"saya mau coklat panas satu"

Ya prass kini sedang berada di cafe yang cukup besar milik keluarga cristiandi. Prass tidak menjawab, prass hanya tersenyum tipis dan langsung membuatkan coklat panas untuk wanita itu. Wanitu itu merautkan dahinya, "aneh, cuek sekali dia, padahal bukan nya pelayan itu harus ramah ya" pikir wanita itu sambil menatap gerak grik prass. Wanita itu tak tau bahwa prass adalah pemilik cafe tersebut.

"Ini coklat panasnya" ucap prass memberikan segelas coklat hangat dengan wajah datarnya

Wanita itu trus menatap prass sambil mengambil segelas coklat panas yang prass berikan. Wanita itu berjalan menuju kursi di sebelah pojok, sesampai disana wanita itu langsung melihat ke arah lobby, namun prass sudah tidak ada disana "aneh, kemana pelayan itu pergi?" Ucapnya bertanya tanya.

Hari sudah mulai gelap, prass kini mengendarai motor ninjanya kesuatu tempat bukit yang lumayan tinggi, setelah lumayan lama diperjalanan prass pun sampai di tempat dengan tepat waktu, senja kini sedang singgah di langit kota bandung, warnanya sore ini oren pekat, disebalah barat sudah nampak jelas matahari yang sedang tenggelam untuk pulang, di sebelah timur sudah terlihat bulan bersinar walaupun masih samar samar karna matahari belum pulang dengan sempurna

Peras berdiri menghadap ke arah matahari terbenam, ini adalah kebiasaan nya, ini adalah kesukaan dan ini adalah kebahagiaan nya. Sunrise dan senja, dan hari ini prass sedang melihat senja dari atas kota bandung yang terlihat mulai menyala seperti lampu tumbelr dalam gelap

***

"Ucha....!" Ucap deven yang baru saja sampai dirumahnya bersama anneth

"Apaan sih" ucap ucha yang baru keluar dari kamarnya. Ia menatap prass basah kuyup dengan wanita yang sangat ia kenal yang berdiri persis di samping prass

"Kalian abis nyebur ke kali ya?" Ucap ucha polos

"Matamu...kita abis ujan ujanan" ucap deven santai

"Dasar kebiasaan bgt sih ujan ujanan mulu" omel ucha kepada deven, sedangkan anneth sudah tertawa pelan melihat sepasang adik kakak sedang ber adu argumen dihadapan nya.

"Prass mana?" Tanya deven kepada ucha

"Gak tau blm balik dia"

"Hmm yasudahlah, ca kalih pinjem anneth baju lu ya, kasian dia kedinginan"

"Sejak kapan seorang deven cristiandi putra menjadi seperhatian ini sama cewe" goda ucha sambil melirik anneth

"Ucha!" Ucap deven geram karna ia mulai menggoda deven dan anneth

Pria BerHody BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang