28

905 50 0
                                    

"Net" ucap deven

"Apa" ucap anneth sedikit kesal dan terlihat cemberut.

Devenpun memandang bola mata anneth lekat

"Ywdh gua pulang" ucap deven beranjak berdiri ingin pergi

Namun anneth menahan pergelangan tangan deven bermaksud menahan deven untuk tidak pergi meninggalkan nya sendirian

"Eh jangan dong dev, anneth takut" ucap anneth terdengar manja sambil memegang pergelangan deven

Deven pun tersenyum karna rencananya berhasil membuat anneth tidak lagi cembrut berhasil

"Abisnya nyuekin" ucap deven sambil kembali beranjak duduk di samping tempat tdr rawat anneth

"Ya akukan cuman merajuk dev ihh...gk peka kan kamu" ucap anneth sambil memajukan bibirnya

Devenpun terkekeh melihat sikap anneth yang menggemaskan itu, deven tak tahan melihat anneth seperti itu, ingin sekali rasanya deven mencubit pipi gembul milik anneth

"Dev" ucap anneth terdengar seperti anak kecil yang sedang merayu kepada orang tuanya

"iya net" ucap deven menatap anneth

"Ngga deh" ucap anneth mengurungkan niatnya karna anneth takut deven masih marah padanya.

Deven kembali fokus kepada handphonenya sambil memainkan game android yang ia miliki

"Aku boleh peluk kamu gak?" Ucap anneth terdengar sangat pelan sambil menundukan kepalanya

Devenpun tersenyum sambil matanya melihat ke arah handphone nya. Deven menyimpan handphone nya di meja kecil yang ada di sampingnya dan berdiri, lalu beranjak mendekati anneth untuk mengabulkan keinginan anneth

Anneth terkejut dengan perlakuan deven yang tiba tiba saja memeluknya. Apakah deven mendengar ucapan anneth tadi? Namun anneth tidak peduli, ia membalas pelukan deven dan menikmati setiap sentuhan tubuh deven yang kini sedang mendekapnya hingga anneth merasakan kenyamanan yang sangat ia rindukan.

***

Sesangkan diruang melati kini sudah ada gadis cantik yang sedang berbaring kaku, banyak sekali selang selang yang menyentuh tubuhnya.l, Dia terlihat lemah tak berdaya.

"Itu ziva wa" ucap deven kepada nazwa zahira yang memang kini sedang berada di depan ruangan ziva

Nazwa terkejut, nazwa langsung menutup mulutnya bertanda ia terkejut. Bagaimana bisa prass pergi meninggalkan wanita yang kini sedang berbaring lemah seperti ini, kemana prass pergi sebenarnya, mengapa dirinya meninggalkan gadis yang sedang lemah ini. Banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang tersirat di kepala nazwa tentang ziva dan prass.

"Hai ziv" ucap nazwa yang kini sudah ada di depan ziva

"Kenalin gua nazwa zahira temen nya prass.....gua denger lu deket sama prass ya" ucap uwa kepada ziva

Ziva trus saja berbicara walaupun ziva tak menjawabnya, namun uwa tau jika orang yang sedang koma dia akan bisa mendengar apa yang kita katakan walaupun dia tidak akan menjawabnya

"Cepet pulih ya, banyak cerita yang harus gua denger dari lu tentang prass" ucap uwa tersenyum kepada ziva

Pria BerHody BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang