[30] happen

1.2K 196 112
                                    

Happy and enjoy luv...

Yang tadinya sanggup untuk bertahan.
Akhirnya memilih mundur untuk kepastian.

- Armornia -

○●○●○











"Kita.. berakhir.." bersamaan dengan itu airmata Seulgi jatuh. Hatinya ikut bergetar. Masih antara percaya dan tidak. Jika pria dihadapannya ini adalah orang yang membunuh kedua orang tuanya.

Seulgi menaikkan pandangannya kemudian menatap nanar pria yang kini mengangguk pelan.

"Aku mencintaimu Seulgi.. sangat" lirihnya. Bersamaan dengan dua sorot putus asa yang naik menatap Seulgi.

Bibir Seulgi bergetar. Ia menangis. "Bagaimana bisa kamu melakukan ini pada ku??" Ucap Seulgi ditengah tangisnya yang terdengar lirih.

"Kamu hanya mendekatiku karena merasa bersalah telah mengakibatkan ayah dan ibuku pergi. Iya kan??"

Seokjin hanya diam. Nyatanya itu adalah awal dari semua perasaannya pada gadis itu.

Rasa bersalahnya yang membuatnya jatuh hati.

Tidak ada yang dapat Seokjin katakan. Dirinya seolah sedang berada dalam pengampunan dosa, yang sedang di bacakan satu-persatu apa saja dosa atau kesalahan yang sudah dia lakukan pada gadis itu.

Merampas semua kebahagiaan milik Seulgi. Dengan apa Seokjin membayarnya jika bukan dengan penyesalan mendalam.

Hanya itu yang bisa dia lakukan.

Selebihnya dia berharap gadis itu mengampuninya saat dia merasakan semua kesakitan yang dirasakan gadis itu.

Tapi..

Seokjin tidak tahu apa yang harus dia lakukan? Dan Seokjin tahu jika Seulgi bukanlah gadis yang akan membalasnya dengan yang sudah dia lakukan pada gadis itu.

Meski Seokjin menyodorkan pisau sekalipun dan menyuruh Seulgi untuk menusukkannya. Gadis itu tidak akan mau.

"Aku tahu rasanya kehilangan. Dan.... bisakah kamu pergi jauh dariku?"

Dua bahu lebar itu lemas seketika. Seokjin tidak mampu jauh dari Seulgi.

"Bisakah kita mengulang semua dari awal?" Tanya Seokjin. Berharap jika gadis itu memaafkannya dan membuka kembali pintu untuknya masuk dan melanjutkan apa yang sudah mereka rencanakan.

"Kamu adalah pria paling egois yang pernah aku temui. Bagaimana bisa kamu meminta itu sementara kamu yang mengancurkannya?" Ucap Seulgi. Segala emosinya menyeruak. Sampai membuat napasnya memburu.

"Aku akan menunggu. Seberapa lama itu"

"Maaf Tuan...."

Keduanya - baik Seulgi maupun Seokjin menoleh bersamaan pada sumber suara.

Hingga Seulgi terkejut saat melihat Taehyung yang berdiri tidak jauh darinya dan saat ini sedang melangkah mendekat padanya.

"Apa kah dimaafkan tidak cukup? Seulgi bahkan tidak melaporkanmu perihal kasus ini. Dan kau masih meminta untuk kembali padanya?" Taehyung tepat berdiri disamping Seulgi yang masih dengan mode syok karena kedatangan Taehyung yang entah sejak kapan. Dan Seulgi benar-benar tidak menyadarinya.

"Dan.. menunggu katamu??" Sambung Taehyung, tatapannya yang semula tajam menatap Seokjin berubah menjadi penuh tanya saat dia menoleh pada Seulgi yang dia rangkul bahunya.

[02] BEST PART . . (VSEUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang