Senin, mungkin menjadi hari yang menyebalkan bagi sebagian orang. Hari dimana kita kembali disibukan dengan segudang kegiatan serta pekerjaan yang sudah menunggu untuk diselesaikan atau bahkan harus mengerjakan tugas yang sudah deadline tapi belum usai.
Dan kali ini statement itu berlaku bagi Salwa. Ya hari senin memang menyebalkan apalagi diawal blok seperti ini.
Dalam dunia FK, sistem pembelajaran yang digunakan adalah sistem blok bukan SKS. Dalam satu blok ditempuh selama enam minggu, dengan lima minggu materi dan satu minggu ujian. Dalam satu semester ada tiga blok, mata kuliah perblok terbagi menjadi beberapa sistem.
Misal, sistem pencernaan, pernafasan, indera, sistem saraf dan lain-lain. Dalam satu sistem itu akan dibahas mulai dari anatomi, fisiologi, histologi dan biokimia. Dan diakhir tahun ada ujian praktek atau OSCE.
“Salwa tinggal sebentar”
Salwa yang hendak beranjak dari kursi, kembali duduk saat dokter Rini memintanya untuk tetap tinggal.
Saat ini ia baru saja selesai rapat koordinasi asisten dosen di laboratorium. Selain aktif di organisasi, perempuan berlesung pipi ini juga merupakan asisten dosen.
"Iya dok, ada yang bisa saya bantu”
“Minggu depan saya tidak bisa mengajar karena ada seminar di luar kota. Saya minta tolong kamu buat gantikan saya bisa?”
“Oh iya bisa dok”
Sang dokter tersenyum. “Nanti materinya saya kirim email ya”
Salwa mengangguk. “Baik dokter, maaf apakah ada tambahan lagi?"
"Oh tidak ada, saya hanya minta tolong itu saja"
"Kalau gitu saya ijin pamit terlebih dahulu" ujarnya dengan sopan.
“Iya silahkan. Terima kasih ya Salwa”
“Iya, sama-sama. Permisi dokter” pamitnya untuk meninggalkan laboratorium.
**
"Salat dulu atau makan dulu?" Tanya perempuan berambut sebahu usai rekannya keluar dari Lab.
"Salat dulu dong"
"Makan dulu aja deh. Supaya nanti salat nya lebih khusyu"
“Ras...!!"
Perempuan dengan kemeja merah muda itu nyengir lebar saat mendapatkan plototan dari sang sahabat. Ia mengacungkan dua jarinya membentuk huruf 'V'. "Becanda ya ampun"
"Ck kebiasaan"
Selesai ribut singkat, keduanya pun melangkahkan kaki menelusuri koridor dan menuruni tangga ikonik yang menjadi ciri khas tersendiri dari gedung ini.
Mereka terlalu malas untuk mengantri menaiki lift. Lebih baik lewat tangga, ya itung-itung olahraga. Saat melewati lorong, beberapa mahasiswa yang berpapasan dengan mereka memberikan seulas senyum dan anggukan sopannya.
Sejak menjadi mahasiswa baru di kedokteran, mereka sudah diajari untuk selalu bersikap ramah. Sudah menjadi kebiasaan, setiap berpapasan dengan siapapun dilingkungan fakultas wajib memberikan senyum terutama jika bertemu dengan dokter atau profesor.
Karena di kedokteran bukan hanya bidang akademik saja yang diutamakan tapi juga attitude. Malah justru attitude yang lebih penting daripada nilai akademik. Percuma jadi orang pintar yang nilainya A dan IPK 4.0 tapi kalau attitude nya jelek buat apa?
"Salwa..."
Salwa yang baru saja menginjakan kaki di lantai dasar, menoleh saat namanya dipanggil oleh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Luar) Biasa
FanfictionSetiap orang memiliki berbagai cara untuk mengungkapkan rasa cintanya. Ada yang menunjukkan dan mengatakan langsung pada sang pujaan, atau ada yang memilih mengungkapkan lewat rangkaian kata yg ditulis begitu romantis bak seorang pujangga. Dan ada j...