"Permisi"
Salwa yang tengah membaca TOR (Term Of Reference) ditangannya mendongak. Ia mengerutkan dahinya bingung saat melihat seorang perempuan dengan hijab hitam dan sweeter rajut merah maroon berdiri di hadapannya.
Dari postur tubuhnya, usia perempuan ini tak beda jauh darinya. Mungkin hanya selisih satu atau dua tahun saja.
"Iya?"
“Mbak Salwa ya?” tanyanya
Salwa mengangguk pelan. “Iya, ada yang bisa saya bantu?”
“Assyifa Rahma, Syifa. Adiknya kak Al... ” ucapan perempuan itu terhenti saat ada seseorang yang memanggilnya.
Salwa yang merasa penasaran, langsung membalikkan tubuhnya. Raut keterkejutan terlihat jelas di wajahnya saat melihat laki-laki berkaos hitam dengan celana chino serta topi yang menutupi kepalanya. Laki-laki itu berjalan mendekat ke arahnya. Rupanya ia belum sadar akan keberadaan Salwa. Saat mengangkat kepalanya laki-laki itu juga sama terkejutnya.
Tidak menyangka akan bertemu di suatu acara yang sama. Setelah satu bulan lamanya mereka tidak berjumpa pasca wisuda.
"Salwa" ujarnya.
Salwa hanya tersenyum menanggapi. keduanya saling menatap beberapa detik dan saling melemparkan senyum sebelum akhirnya...
"Eh jadi bener, ini mbak Salwa?" tanya perempuan tadi dengan nada riang dan senyuman mengembang.
Salwa yang tersentak, langsung memutuskan kontak terlebih dahulu. Ia kebingungan melihat ke arah perempuan itu dan sekilas melirik ke arah Alfi.
"Fa" tegur Alfi pada perempuan itu seraya menggelengkan kepalanya. Yang ditegur hanya menyengir.
Salwa menatap keduanya dengan tatapan bingung.
"Ehm. apa kabar Sal?" sapanya.
"Alhamdulillah baik. Kamu?" tanya balik Salwa.
"Aku juga baik," jawabnya. "oh iya ini kenalin adik aku namanya Syifa"
Oh jadi ini adiknya, cantik. Wajahnya persis seperti kakaknya. Alfi versi perempuan.
“Hallo mbak, aku Syifa"
“Hai. Salwa” balasnya menjabat tangan Syifa.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa ketemu secara langsung juga” ujar Syifa tersenyum.
Salwa menautkan kedua alisnya sebelum menyadari sesuatu. “Ah yang DM waktu itu ya?”
Syifa kembali mengangguk semangat “Iya, mbak masih ingat?”
“Heem, ingat kok” balas Salwa.
"Kamu ngapain DM kak Salwa Fa?" tanya Alfi.
"Ada deh," jawabnya. “eh mbak ngisi acara disini juga?” tanya Syifa saat melihat id card dengan tali berwarna biru yang menggantung di leher Salwa persis dengan yang dipakai oleh sang kakak.
Salwa mengangguk dan tersenyum “Iya. Kamu nemenin kak Alfi?” tanyanya mencoba mencairkan suasana.
“Heem. Kalau nggak ngebuntutin gini susah mbak ketemunya. Kakak makin sibuk sekarang”
"Oh iya?"
Syifa mengangguk.Salwa hanya manggut-manggut mendengar cerita Syifa. Ia lalu melihat ke arah Alfi yang duduk diujung kursi. Laki-laki itu terlihat tengah membetulkan topinya. Sesekali ia juga terlihat menggaruk tengkuknya yang tak gatal, melihat arlojinya, celingak celinguk entah melihat apa, kadang bertingkah kikuk dan salah tingkah sendiri. Lucu juga batin Salwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Luar) Biasa
FanfictionSetiap orang memiliki berbagai cara untuk mengungkapkan rasa cintanya. Ada yang menunjukkan dan mengatakan langsung pada sang pujaan, atau ada yang memilih mengungkapkan lewat rangkaian kata yg ditulis begitu romantis bak seorang pujangga. Dan ada j...