Energi Muda 2019
M. Alfiandra: Assalamualaikum, selamat sore semua. Teman-teman jangan lupa ya nanti habis maghrib kita rapat di sekre BEM KM. terimakasih
Muhammad Prasetyo: siap
Ragil Putra: siap otw
Adrian Mahardika: woke
Anjani ayuningtyas: oke
Nimas Wulansari: siap mas.
Zuhdi Wildansyah: Yan nebeng dah, aku ndak bawa motor ini
Salwa Faranissa: waalaikumsalam, iya
Read by 11
Salwa kembali mengantongi ponselnya. Ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukan pukul enam sore lebih lima belas menit.
Usai merapikan alat salatnya, ia memutusakan untuk men-save hasil kerjanya lalu men-shut down MacBook nya dan memasukan benda tersebut bersama beberapa buku kedalam tas.
"Eh mau kemana?” tanya Rasti yang muncul dari arah dapur sembari membawa beberapa cemilan untuk menemaninya belajar.
Sepulang kuliah tadi keduanya sepakat untuk mengerjakan laporan praktikum di kos-an tempat tinggal Rasti.
Kosan yang berlokasi di daerah pogung, tak jauh dari kampus dan menjadi tempat favorit bagi para mahasiswa terutama dari kluster saintek dan medika.
Hal ini tak lepas dari fakta bahwa daerah tersebut berdekatan dengan dua fakultas itu.Selain itu, di daerah ini juga terkenal dengan banyaknya penjual aneka makanan dan juga tempat nongkrong beraneka ragam yang menjadi magnet tersendiri bagi para mahasiswa untuk memilih tinggal di daerah tersebut.
“Aku lupa kalau malam ini ada rapat BEM Ras”
“Laporannya udah selesai?”
Salwa menggeleng “setengah lagi, nanti aku lanjut di sekre ajalah”
Rasti mengangguk, ia paham akan kesibukan baru sahabatnya itu. Ia salut pada kemampuan multitasking yang dimiliki oleh Salwa.
Entah darimana perempuan itu mendapatkan kekuatan lebih untuk mengerjakan seluruh kegiatan yang tak hanya menguras tenaga, tapi juga menguras waktu dan pikiran.
Menjadi mahasiswa di jurusan yang paling ketat persaingan dan peminatnya tidaklah mudah dan butuh effort lebih. Kuliah dari pagi sampai sore, laporan praktikum, ujian setiap tiga minggu sekali dan tuntutan akademis lain. Belum lagi tugas serta tanggung jawab organisasi yang tidak sedikit. Dan herannya Sahabatnya yang satu ini tidak pernah terlihat lelah dan mengeluh.
Libur? ah jangan tanyakan tentang libur pada anak kedokteran. Fakultas kedokteran akan menjadi fakultas yang paling akhir libur, tapi masuk paling awal.
“Yah kita nggak jadi jalan dong”
Raut wajah Salwa berubah saat mendengar ucapan sahabatnya. Tadinya usai mengerjakan tugas, ia dan Rasti berencana untuk berwisata kuliner.
“Maaf ya," Sesalnya.
Rasti tersenyum dan menepuk pundak Salwa. "Iya, nggak apa-apa. Kan masih bisa lain waktu"
"Hmmm kalau nanti weekend aja gimana?”
“Boleh, bener ya?”
“Iya”
“Oke. Ayo aku anter” Perempuan itu ikut beranjak dan mengantarkan sahabatnya sampai halaman kosan.
"Duluan ya Ras" pamit Salwa usai mengenakan sepatu dan memakai helmnya.
"Iya hati-hati. Semangat rapatnya bu sekjen," goda Laras. “jangan lupa besok ujian blok”
Salwa mengangguk seraya mengacungkan jempolnya. Ia lalu naik ke atas motornya, menstater dan membunyikan klakson lalu mulai melajukan sepeda motornya.
**
"Jadi gini..."
Alfi bertopang dagu memperhatikan dengan serius perempuan yang mengenakan hijab navy yang saat ini tengah berbicara menyampaikan pendapatnya. Sesekali perempuan itu menatap layar MacBook-nya lalu kembali berbicara dan memberikan pendapatnya terkait agenda rapat malam ini.
Penyampaiannya yang lugas, lembut dan tegas membuat Alfi tak salah memilih perempuan itu sebagai Sekjend. Selain harus mengurus seluruh kegiatan kesekjenan seorang Sekretaris Jenderal juga harus bisa meng-handle segala bentuk persoalan internal BEM KM karena nantinya Alfi sebagai Presiden mahasiswa akan lebih banyak mengurus masalah di Eksternal.
Rapat malam ini membahas tentang beberapa program kerja kabinet 'Energi Muda' untuk kedepannya serta persiapan grand launching BEM KM akhir bulan nanti.
Rapat kerja yang dipimpin langsung oleh Alfi sebagai presiden mahasiswa bersama delapan belas orang lainnya yang merupakan pengurus inti. Karena untuk anggota pengurus BEM lain belum terbentuk sepenuhnya.
"Eh Yo ngapain?"
Alfi ikut menoleh saat perempuan itu menegur salah satu rekannya.
"Hehehe bikin story Sal" cengir laki-laki berkacamata yang mengenakan kaos putih. "biar kelihatan kalau kita lagi rapat"
Perempuan itu menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil memperlihatkan lesung pipi yang membuatnya terlihat lebih manis. Entah kenapa Alfi juga ikut tersenyum melihatnya.
Salwa Faranissa Azni, perempuan berhijab dari fakultas kedokteran yang saat ini menjabat sebagai sekretaris jendral di kabinet yang ia pimpin. Alfi sudah cukup lama mengenal perempuan ini apalagi sebelumnya mereka juga pernah berada dalam satu organisasi yang sama.
Sejalan dengan parasnya yang cantik, ia juga memiliki kepribadian yang baik, sopan, sederhana dan memiliki jiwa sosial yang tinggi serta kecerdasan intelektual yang tidak bisa diragukan lagi.
Gadis asli Jogja ini pernah dinobatkan sebagai mahasiswi terbaik fakultas kedokteran dan menjadi salah satu mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti pertukaran pelajar di Jepang tahun lalu dan baru saja menjuarai lomba sains nasional dan anggota aktif CIMSA.
Salwa itu easy going, mudah berbaur dengan orang lain sekalipun itu adalah orang baru. Dan mungkin itulah salah satu alasan yang membuat semua orang betah berada di samping perempuan itu.
"Kalau dari aku udah sih itu aja cukup" Salwa mengakhiri pendapatnya.
Alfi mengangguk dan kembali mengambil alih peran. "Oke, mungkin dari kawan-kawan ada yang mau menambahkan atau ada yang kurang paham? silahkan."
“Aku mau nambahin dikit dong” seorang laki-laki berjaket merah mengangkat tangannya.
“Ya silahkan”
“Menurutku point yang terakhir lebih baik dihapus aja, karena dari point-point sebelumnya itu sudah sangat jelas dan detail”
Sang presiden mahasiswa kembali mengangguk-anggukan kepalanya sebari mengkaji ulang masukan dari seluruh rekannya. “Baik, ada tambahan lagi?”
"Udah cukup kok"
"Oke cukup ya," kata Alfi sebelum menutup rapat malam ini. "Terima kasih buat kawan-kawan semua yang sudah datang malam ini, nanti kalau ada yang mau ditanyakan lagi silahkan bisa chat lewat grup ya atau mau langsung tanya ke saya, monggo."
Setelah pembacaan notulensi rapat oleh sekretaris kabinet, tepat pukul sepuluh malam rapat pun diakhiri.
***
Laprak: Laporan PraktikumNih aku publish lagi, maaf ya tadi ada kesalahan teknik.
Happy reading :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Luar) Biasa
FanfictionSetiap orang memiliki berbagai cara untuk mengungkapkan rasa cintanya. Ada yang menunjukkan dan mengatakan langsung pada sang pujaan, atau ada yang memilih mengungkapkan lewat rangkaian kata yg ditulis begitu romantis bak seorang pujangga. Dan ada j...