03 - 그림 (picture)

10.2K 758 52
                                    

Taeri menatap Hera dua detik, lalu, mendekatkan dirinya ketelinga Hera, dan berbisik, "Sepertinya tentang Yemi dan Hyuna, tapi entahlah, kurasa begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeri menatap Hera dua detik, lalu, mendekatkan dirinya ketelinga Hera, dan berbisik, "Sepertinya tentang Yemi dan Hyuna, tapi entahlah, kurasa begitu."

-

-

-

“Yurin!”

Aku mendengar suara si siluman kera. Dan itu benar, dia Hera. Aku sudah menebaknya, dia pasti memanggilku, untuk membahas soal Jungkook. Pasti sangat banyak hal yang ingin bicarakan setelah bertemu dengan Jungkook di kafe.

Dia menerjang tubuhku dengan tubuhnya, saat hendak bertemu dari kejauhan, selalu itu yang dia lakukan. Apa dia mengira bahwa tubuhnya sangat ringan? Ah dasar siluman.

“Pelan-pelan! Bahuku sakit!” aku langsung memasang wajah sinis keatasnya. Agar dia merasa sedikit tahu diri.

Dia menjauh dan mengambil tanganku, “Eyyy, kau ini, cepat marah akan membuatmu cepat tua, kau tahu?”

Aku memutar bola mataku malas, “Kau kira aku peduli?” sambil mengatakan itu, aku melanjutkan langkahku yang hendak masuk kekelas.

“Baiklah jika kau tidak peduli. Akupun sebenarnya tidak peduli.” ucap Hera, tanpa sedikitpun sakit hati dengan ucapanku. Aku selalu merasa bahwa dia tidak pernah merasa terluka dengan ucapanku. Aku saja heran.

Aku hanya tersenyum kikuk, sembari mengangguk meng-iyakan saja. Saat sudah dikelas, wah, aku sangat telat rupanya, hampir seluruh bangku sudah terisi tas dan murid lain.

Hera yang mengekor dari tadi, akhirnya duduk dibangkunya sendiri, dan kalian pasti tahu apa kan, yang akan dilakukan Hera. Karena Jungmoo selalu datang lebih awal daripada Hera, selalu saja dia dijadikan tumbal oleh Hera. Diganggu, dikecoh. Tapi Jungmoo hanya diam, dan menyuruh Hera pergi dengan nada dinginnya. Aah—mereka manis ya.

Baru saja ingin membuka tas, suara gebrukan terdengar dari luar. Semua yang ada dikelas langsung berhamburan keluar mrmastikan apa yang terjadi diluar, tidak terkecuali aku.

Saat aku melihat keluar, ada—Yemi dan Hyuna? Lagi? Astaga apa lagi ini.

“Kau bercanda?” aku melihat Yemi menggertakkan giginya geram. Sambil menatap Hyuna tajam. “Kau tuli? Bodoh? Gila? Atau memang tidak tahu diri?!” ucapnya sedikit membesarkan volumenya.

Hyuna menundukkan kepalanya tanpa menjawab Yemi sedikitpun. Aku dapat merasakan ketakutannya. Dia benar-benar diujung jurang, ini adalah hal yang tidak seharusnya dia dapatkan.

Matanya berair ingin menangis, jaro-jarinya memaut gemetaran. Tapi dengan cepat Yemi mengambil dagu Hyuna kasar, membuat Hyuna mendongak terpaksa.

“Kau menangis?” tanya Yemi dengan penekanan. Seperti bertanya, namun enggan mrndengar jawabannya.

Hyuna menelan salivanya, saat matanya benar-benar beradu tajam dengan Yemi. Dia itu— kejam sekali.

“Kau benar-benar membuatku naik darah!” dia dengan sangat kasar menghempaskan dagu Hyuna yang dia tekan beberapa menit yang lalu.

Romantic Of Psychopath || JJK (Sudah Terbit. Tidak Tersedia di Toko Obat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang