10 - 꿈과 사랑 (dreams and love)

8.1K 667 97
                                    

"Kalian lihat Hera?"

Sudah lebih dari lima belas menit aku mencari siluman kera itu kemana-mana, tapi dia tidak tahu kemana. Aku sudah mencarinya ke kantin, ke lapangan basket, karen biasanya dia akan melihat pemandangan indah disana, sekedar mencuci mata jika melihat murid-murid yang tampan disana. Tapi dia juga tidak ada.

Aku tahu sekolah Deluna ini tidak kecil, tapi setidaknya aku dapat mencarinya ketempat-tempat yang biasanya kami kunjungi berdua, tapi kesemua tempat kosong, hanya ada dua atau tiga orang yang sedang pacaran mungkin.

Aku sampai pergi keperpustakaan- ruangan di sekolah, yang bahkan tidak pernah dia kunjungi, mungkin jika dia sangat perlu atau dipaksa saja dia pergi ke ruangan dengan tumpukan buku tersebut.

Tidak mungkin dia pulang, karena tasnya masih bertengker di meja. Aku bertanya pada beberapa orang juga tidak ada yang tahu atau melihat Hera pergi kemana. Aku juga menelponnya berkali-kali, tapi dia menolak dan bahkan menonaktifkan ponselnya. Aku benar-benar khawatir, maka dari itu aku pergi kesemua ruangan sekolah untuk sekedar memeriksanya.

Dia tidak mungkin di culik. Atau- di bekap Jungkook? Ahh- untuk apa Jungkook menyenderanya? Tidak penting juga manusia siluman kera itu bagi Jungkook. Jungkook hanya kelihatan sok manis di depannya, tapi dia sebenarnya tidak peduli dengan kehadiran Hera dihidupnya. Aku turut sedih dengan semua penggemar Jungkook termasuk sahabtku Hera.

"Sudah kau hubungi?" kali ini Jungmoo buka suara, dia juga terlihat khawatir disaat memperhatikanku sibuk sedari tadi berjalan-jalan tidak jelas.

Aku menoleh, "Sudah. Berkali-kali bahkan. Tapi dia menolak panggilanku, dan mematikan ponselnya." kataku dengan nada khawatir.

Jungmoo lalu mengambil ponsel di saku celananya dan seperti mencari kontak seseorang yang aku pastikan adalah Hera.

Dia menempelkan ponsel itu di telinganya. Aku kan sudah bilang tadi bahwa Hera mematikan ponselnya, jadi tidak ada gunanya menelponnya lagi.

"Aku kan sudah bilang, dia mematikan pon-"

"Hera kau dimana?!" Jungmoo bereaksi saat panggilannya diterima Hera, aku sontak mendekat dan memasang kuping untuk mendengar pembicaraan mereka.

"Aku di depan kelas," kata Hera santai.

Aku dan Jungmoo serentak melihat ke arah pintu, dan- Hera masuk sambil menurunkan ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku rok.

Aku yang melihat itu, tanpa menunggu langsung menghampirinya dengan wajah kesal, "Ya ampun! Aku mencarimu kemana-mana! Darimana kau?!"

Ada aura aneh sekarang dari Hera. Dia datar dan menatapku dengan tatapan yang sulit untuk aku artikan.

Dia mengabaikanku, dan melangkah ke arah meja, dia mengambil buku dan duduk. "Bukan urusanmu." jawabannya terdengar sangat dingin.

Aku dan sekitar langsung berbelak kaget. Semua orang di kelas termasuk Jungmoo melihat ke arah Hera. Hera marah? Kan aku pernah memberitahu pada kalian, di bab sebelumnya bahwa Hera bahkan tidak pernah marah, meskipun aku mengejeknya berlebihan. Dia cukup baik hati, dan sabar untuk menerima semua perlakuanku terhadapnya. Dia tidak pernah memasukkannya kedalam hati.

Dan sekarang, dia marah? Oh ayolah, dia kenapa? Sebesar apa masalah yang dia punya, sehingga dia marah? Apa jangan-jangan dia marah padaku? Tidak mungkin juga. Apa salahku memangnya? Terakhir aku bertemu dengannya disaat aku mengatakan bahwa aku akan ketoilet, tapi dia- apa jangan-jangan..

Dia marah, karena aku tidak mengajaknya ke ke toilet? Tidak mungkin. Disaat aku sering memanggilnya siluman kera, dan disaat aku mengabaikan seluruh ucapannya, dia jauh lebih marah karena aku tidak mengajaknya pergi ke toilet bersama? Oh ayolah. Ini tidak mungkin.

Romantic Of Psychopath || JJK (Sudah Terbit. Tidak Tersedia di Toko Obat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang