06 - 여자 친구 (Girlfriend)

9K 775 84
                                    

Aku sedang menghapus air mataku yang sejak tadi tidak berhenti mengalir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sedang menghapus air mataku yang sejak tadi tidak berhenti mengalir. Tiba-tiba saja, aku tersentak kaget, saat ada sebuah tangan yang mengetuk pundakku dua kali.

"Sedang apa disini?"

Apa— tunggu.

Aku membelakkan mataku, dan berbalik ke sumber suara, dan itu— Jungkook?

Aku lantas berdiri dari jongkokku. Menghapus air mata secara berantakan. Lelaki yang berada di depanku secara tiba-tiba itu, menatapku dengan tajam.

"Ada yang mengundangmu?" tanyanya dingin, sedingin-dinginnya. Sampai aku membeku di tempat.

Aku tersenyum kikuk sambil menunjuk pintu keluar. "Aku hanya mampir," ucapanku nyaris seperti bercanda diiringi dengan kekehan bodoh. Padahal yang sebenarnya kurasa, adalah rasa takut dan ingin menangis.

Apalagi saat mengingat, Jungkook meninju kasar dan menggores seluruh sisi wajah Yemi dengan pisau, membuatku sangat merinding di dekatnya.

Dia memutar bola matanya ke arah lain, dan berbalik santai. "Ikut aku." Dia memerintahku dengan santai.

Ikuti dia? Sangat bodoh jika aku mengikutinya. Jarak pintu keluar dengan posisi aku berdiri sedikit lebih jauh. Itu masalahnya. Aku jadi bingung harus kabur bagaimana.

Atmosfer yang sangat dalam, gelap, sunyi dan menyeramkan. Astaga, aku bahkan tidak bergerak dan otakku juga tidak sempat berpikir apa-apa.

Aku melangkahkan kaki kananku ke samping. Aku juga melihat-lihat ke arah Jungkook yang hendak berjalan semakin jauh.

Saat aku ingin melangkah dengan langkah yang kedua, suara Jungkook seakan membuat seluruh rencanaku benar-benar terlihat sangat tidak mungkin untuk aku jalankan.

"Aku tidak akan membunuhmu. Tapi jika kau memang ingin mati, silakan kabur dariku sekarang," ucapnya tanpa berbalik untuk menatapku.

Langkahku benar-benar terhenti. Kalian pasti tahu rasanya berada dalam posisi tidak dapat memilih.

Aku mengeratkan peganganku pada tanganku sendiri. Memaut erat, dan menangis berkali-kali tanpa dia ketahui.

Jungkook yang mempesona, lemah lembut, baik hati, berhati malaikat, semua lenyap total tidak tersisa malam ini.

"Akan kemana?" tanyaku seraya berjalan pelan-pelan. Aku mengikuti langkahnya meski sebenarnya aku sangat ingin pergi dari sini.

"Jangan bicara jika aku tidak menyuruhmu bicara, apalagi bertanya." Kalimat yang dia keluarkan nyaris membuatku beku.

Kalian mengerti rasanya, takut salah bicara dan mengakibatkan sesuatu yang fatal? Itu yang aku rasakan sekarang. Aku takut pertanyaanku membuat Jungkook nyaris mengambil keputusan yang menyeramkan. Membunuhku, misalnya.

Aku tetap mengikutinya. Selama aku berjalan melewati beberapa ruangan. Aroma darah selalu terlintas di indera penciumanku. Bahkan aku merasa pusing dan tidak sanggup bernapas lagi. Ini gila kurasa. Aku tidak pernah merasakan bau darah semenyengat ini. Ini terlalu menusuk.

Romantic Of Psychopath || JJK (Sudah Terbit. Tidak Tersedia di Toko Obat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang