16 - 첫날 (1st Day)

7.8K 533 47
                                    

Percayalah tentang Tuhan, yang masih baik kepadamu. Membiarkan kau hidup disaat kau telah membuat ciptaan ciptaanNya mati terbunuh dengan tanganmu.
-

-

-

Hal pertama yang aku lakukan saat melepaskan pelukanku dari Jungkook adalah mandi dan memakai pakaian. Karena aku benci telanjang. Jika mengingat kejadian malam itu, aku seperti ingin langsung membunuh Jungkook. Tapi satu kenyataan yang membuat aku menyesal adalah telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan.

“Aku akan pulang,”

Saat hendak bangun, dengan lembut, Jungkook menahan tubuhku. Dan membuat aku terpaksa tertidur lagi disampingnya.

“Tetaplah disampingku.” dia menarik tubuhku semakin kuat kepelukannya. Menutup matanya dan mengusap rambutku dengan perlahan.

“Aku mencintaimu.” lirihnya pelan, tepat disekitar leher dan telingaku.

“Jung..” panggilku pelan.

“Hm?” Jungkook berdehem.

Deru nafasnya terdengar hingga ke dalam telingaku, seperti ada angin hangat yang sedang berhembus disekitaran leher dan daun telinga.

“Aku juga mencintaimu.” aku memejamkan mataku perlahan karena merasa bahwa kantukku mulai datang menghampiri.

Namun, aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh leherku dengan pelan. Kecupan itu terasa cukup dalam, membuat aku sesaat merasakan hawa-hawa ingin membalasnya.

“Aku tahu.” setelah berhasil mencium leherku, dia juga mengeratkan pelukannya. Dan membuat tubuh kami menyatu— dia seperti menyalurkan kehangatan diantara kami.

Aku sadar saat mengatakan itu, aku cukup kaget saat mengingat kejadian tadi malam. Aku tidak tahu kenapa aku melanturkan kalimat tersebut, namun aku memang sangat merasakannya.

Saat dia di atasku, tangannya dengan lembut menyeka helaian rambut yang menganggu wajahku, serta keringat yang bercucuran membasahi dahinya, juga selalu mengambil atensiku. Sedetikpun, tidak bisa aku memalingkan wajahku. Tidak bisa sedikitpun aku menukarkan pandanganku terhadap hal yang lain.

Aku seperti terkena desiran kenikmatan saat bercinta dengannya. Serta— rasa itu turun menjadi perasaan tidak ingin kehilangan.

Mulai saat itu, aku mencintainya.

Dan itu terjadi sampai saat ini.

Aku tidak ingin kehilangannya.

Aku keluar dari kamar mandi, setelah membersihkan diri. Dan aku, juga sudah berpakaian. Aku mengambil beberapa pakaian dilemarinya, sepertinya itu adalah baju milik Hyuna yang mungkin sempat dipindahkan, atau tidak sengaja terselip. Jadi, seperti yang dikatakan oleh Jungkook— Hyuna tidak tinggal disini lagi.

Aku menaikkan kedua kakiku keranjang, dan merangkap sedikit untuk menghampiri Jungkook. Aku menatapnya cukup lama, wajahnya, sekitaran lehernya. Rasanya pikiran kotorku— oh ayolah!!!! Sadar!!!!

“Jung..” wajahnya aku usap beberapa kali dengan lembut, berniat untuk membangunkannya.

Dia seperti berdehem, lalu mencoba melebarkan matanya. Saat matanya benar-benar terbuka lebar, aku terkejut saat tangan kanannya menyambut tangan yang aku  tempelkan dipipinya.

Romantic Of Psychopath || JJK (Sudah Terbit. Tidak Tersedia di Toko Obat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang