18 - 셋째 날 (3rd Day)

6.1K 493 82
                                    

Sudah aku katakan kemarin, bahwa aku dirundung oleh mimpi buruk, dan sekarang mimpi itu menghampiriku sebagai sosok yang nyata.

-

-

-

-

Sesuatu terasa sedang mengusap kepalaku dengan pelan, seperti ada yang sengaja membuatku agar tidak ingin terbangun dari tidur.

Dengan sangat terpaksa, aku mengerjapkan mataku dan mendongak pelan. Terlihat disana, Jungkook, yang sedang melemparkan senyuman hangat pagi-pagi.

Kembali pada tadi malam. Saat, kami berbincang-bincang dipesisir, sambil tertawa dan merangkai bahagia bersama. Saat Jungkook bilang, bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai ketua osis, dan berfokus belajar serta fokus mencintaiku. Kurasa itu lelucon yang dia anggap lucu, tapi tidak lucu dimataku, bahkan aku tidak menganggap itu adalah sebuah lelucon. Jadi aku hanya tersenyum mengiyakan ucapannya.

Dia akhirnya berhenti menggerakkan tangannya dikepalaku, dan berdiri, lalu mengambil ponselnya. Setelah mengambil ponsel di dekat nakas, dia kembali menghampiriku, yang masih tertidur di ranjang dengan nyawa yang masih belum sepenuhnya terkumpul.

“Kau bercanda?” Jungkook mrnyodorkan layar ponselnya ke hadapanku, “Tidak ada lagi penghuni digrup ini,”

Jika mengingat itu, aku jadi geli perut. Bukan bermaksud mengjahili ponsel Jungkook, tapi aku memang punya niat khusus. Terkesan berlebihan, tapi aku memang mau melakukan hal tersebut.

Jadi, saat pulang dari pantai kemarin malam, aku tidak sengaja melintaskan sebuah pemikiran tentang sesuatu yang amat teramat tidak penting. Kalian mengerti tidak, rasanya, dikerumuni oleh semua orang yang menyukai kalian, mengagumi, serta cukup mencintai, lalu seketika semua sosok itu lenyap dan hilang tidak tersisa.

Kalian ditinggalkan, dan dibiarkan berdiri sendirian. Kalian, dicintai, lalu di tinggal pergi. Kalian dianggap seperti malaikat tanpa tertinggal jejak buruk, lalu dibiarkan begitu saja hingga terpuruk. Siapa yang akan sanggup berada di posisi tersebut?

Pertanyaan yang pasti akan selalu muncul dibenak kalian adalah, tentang kemana seharusnya kalian pergi, setelah tidak ada orang lagi yang akan menerima kalian kembali.

Jungkook sedang ada di posisi tersebut.

Jungkook adalah orang yang punya takdir itu.

Jadi, aku bersumpah, akan menjadi satu-satunya orang yang dengan lapang dada, akan selalu ada di sisinya, sampai dia benar-benar akan kembali menjadi Jungkook yang dulu lagi.

Tadi malam, aku mengambil ponselnya, dan tanpa rasa bersalah mengutak atik isinya. Aku menekan layar, dimana namaku tertera disana.

Dengan sangat percaya diri, aku memasukkan nomorku kedalam grup, dan menjadikan aku dan Jungkook adalah dua orang yang berada di ruang obrolannya. Hanya berdua.

Hanya aku, dan dia.

Tertulis namaku, dibawah beberapa nama yang tidak lama ini keluar. Jika aku men-scroll layar ke atas, maka tertera banyak nama yang tidak aku kenal telah meninggalkan obrolan. Dan notifikasi itu membuat jantungku terasa sakit. Bagaimana bisa, Jungkook berada dalam posisi tersebut, aku juga tidak tahu. Dia terlihat cukup tegar, meski hanya terlihat dari luar saja.

Romantic Of Psychopath || JJK (Sudah Terbit. Tidak Tersedia di Toko Obat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang