tiga

35 11 0
                                    




Percayalah, pasti akan ada kebahagiaan di akhir cerita sedih ini.

-keysha-

Keysha baru saja pulang dari sekolah, dan telah mendapatkan perilaku tidak enak dari kakaknya sendiri liat saja, ia baru saja masuk dan telah di guyur oleh air tanpa ada rasa bersalah nya di depan pintu kamar nya.
"Kakak tuh maunya apasih?" tanya Keysha baik-baik pada Ratu.

"Gue mau nya lo tuh pergi kalo gue pulang ke rumah! Kalo gak mati aja sekalian," jawabnya setengah berteriak. Yah Ratu jarang ada di rumah karna ia kuliah di jerman ia hanya akan pulang setahun dua kali, dan jika ia pulang ia hanya akan memakinya.

"Kakak kenapa sih gak suka sama key? Key salah apa kak? " tanya Keysha sambil menahan air matanya.

"Karna gue emang gk suka sama lo! Karna lo mamah gak ada!" teriak Ratu.

"Itu bukan salah key kak!"

"Itu salah lo, kalo aja lo gak nyuruh mamah pasti mamah masih ada sampe sekarang!" air mata Keysha jatuh, ini yang keysha tidak suka setiap Ratu pulang pasti ratu akan menyalahkan keysha atas kematian mamahnya.

Ratu pergi begitu saja sambil menangis, Keysha langsung saja menangis saat telah masuk ke kamarnya, ia tidak peduli pada bajunya yang basah, ia menangis sambil duduk memeluk dirinya sendiri di belakang pintu.

Sangat susah untuk melupakan kejadian 10 tahun yang lalu, saat mamah nya tidak ada dan Ratu terus terusan menyalahkan dirinya karna penyebab kematian mamahnya adalah Keysha.

Keysha berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai di kamar mandi ia mengambil tas kecilnya dan memasukan ponsel nya ke dalam tas.

Ia akan pergi sebentar menenangkan dirinya jika ia terus terusan di rumah pasti ia akan di marahi oleh Ratu, apalagi papahnya sedang tidak ada. Lebih baik ia pergi sebentar lalu pulang saat Ratu sudah tidur.

"Bi Keysha keluar sebentar yah, kalo papah cari bilang aja ke rumah Adel," ucap Keysha pada bi ijah yang sedang menyiapkan makanan.

"Iya non."

****

Keysha telah sampai di tempat tujuaan, bukan di rumah Adel, melainkan taman yang cukup sepi, taman tempat ia menumpahkan rasa sedih nya, taman yang menjadi saksi bisu setiap tangis nya. Keysha duduk di kursi taman yang tua.

"Mah," lirih Keysha, mengingat mamah nya.

"mah, apa iya key penyebab mamah pergi? Kalo iya key minta maaf mah, key harusnya. Gak nyuruh mamah waktu itu, key harusnya pergi sendiri, kalo aja key nggak nyuruh mamah pasti ini nggak akan terjadi, dan kak Ratu gk akan terus nyalahin key,"Air matanya turun, tanpa ia suruh.

Ia mengeluarkan semua ke sedihannya, andai saja waktu bisa di putar kembali. Andai saja ia tidak menyuruh mamahnya. Andai saja mamahnya ada pasti keluarga masih akan baik baik saja.

Dan itu semua hanya berandai, Keysha menanyakan pada dirinya sendiri apakah ia penyebab mamahnya pergi.

"Mah..."

Tiba tiba saja ada yang menepuk bahunya dari arah belakang, ia menoleh ke arah belakang dan melihat dua preman berbadan besar melihatnya dengan nafsu.

"Kalian mau ngapain!" teriak Keysha saat salah satu tangan preman itu menarik tangan Keysha.

"Main-main bentar lah cantik," jawabnya sambil mengelus muka Keysha.

"Lepasin gak!! Kalo gak gue teriak!" ujar Keysha sambil mencoba melepaskan tangan nya.

"Teriak aja, di sini sepi neng," jawabnya.

"Tolong!!" preman itu tertawa jahat, Keysha sangat ketakutan.

"Tolong!"

Tiba-tiba saja Salah satu laki laki itu ambruk karna sebuah pukulan dari belakang, teman nya pun sama.

Keysha melihat siapa yang menolongnya, dia Al, keysha berlari menuju belakang tubuh Al. Terjadi perkelahian antara Al dan dua preman itu.

"Key lo pergi dari sini," ucap Al dengan pokus melawan dua preman di hadapannya.

Keysha tidak menghiraukan perintah Al dia masih tetap di sana, keysha mencari bantuan pada orang yang lewat untuk membantu Al. Ia pergi ke jalan yang ramai.

"Pak..pak tolongin teman saya, teman saya di pukulin preman!" ucap Keysha pada segorombolan warga yang lewat.

"Di mana neng!" ucap salah satu warga itu.

"Di sana pak! Ayo!" ajak Keysha sambil menunjuk tempat perkelahian Al,"itu pak."

Dua preman itu hampir saja kabur saat melihat keysha membawa orang, tapi Al menarik kaki dua preman itu agar terjatuh, saat preman itu terjatuh warga langsung menangkapnya dan menangkap dua preman itu untuk di bawa kepada pihak yang berwajib.

Keysha lari menghampiri Al yang duduk menyender di dekat pohon.

"Al... Lo gak papa? " tanya Keysha degan nada khawatir," gara gara gue lo jadi kayak gini."

"Gue udah biasa."

"Duh maafin gue yah, tapi makasih juga lo udah nolongin gue."

"Iya."

"Gue obatin dulu luka lo yah, kita cari mini market buat beli plaster sama obat merah."

Al tersenyum rasanya ia sangat senang di perhatikan oleh keysha, walaupun baru tadi pagi bertemu tapi Al merasa ingin melindungi gadis yang ada di depan nya ini. Ada raut kesedihan di wajah Keysha. Jika saja tadi mamah nya tidak menyuruhnya keluar mungkin ia tidak akan tau kalo Keysha dalam bahaya.

Dan baru kali ini iya merasa ingin melindungi wanita kecuali mamah dan adiknya.

****

"Aw..." ringis Al saat Keysha sedang mengobati lukanya. Mereka kini sedang ada di depan indomaret yang tidak jauh dari taman.

"Sakit?"

"Gak."

Keysha menekan kapas yang di pegangnya pada luka Al dengan sengaja.

"Aw... "

"Katanya gak sakit, gimana sih!"

"Lo ngapain keluar malam-malam gini?" pertanyaan Al membuat Keysha berhenti mengobati lukanya, "lo ada masalh di rumah?"

"Gak gue cuman cari angin aja."

"Lo cewek, gak baik jalan keluar sendiri malam malam gini, malah tempat nya sepi lagi"

"Lo khawatir?"

"iya."
.
.
.
.
.
Tbc

Huhuhu haiii

Gimana part ini?

Seru gak?

Jangan lupa vote nyaa yahhh biar semangat teruss nulis nyaaaa

I love you...

ALKEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang