Who Are you?

1K 95 14
                                    

Chapter ini merupakan obat dari penyakit kepo chapter sebelumnya.

###

Ceyco tertegun mendapati sosok kakak beradik tersebut. Gadis berseragam SMP itu menghampirinya.

"Kakak, terima kasih kak udah menolongku" kata gadis berseragam SMP itu sambil memeluk Ceyco

Ceyco hanya tersenyum

"Wah kakak hebat tidak ada goresan sama sekali" puji gadis itu sambil mengamati Ceyco.

"Oh ya kak, aku Alana dan itu kakakku" sapa alana

"Eh.. seragam kakak kok sama sama kakakku ya?" Kata Alana sambil bergantian memandangi Kakaknya dan Ceyco.

"Makasih udah nyelametin adek gue" kata laki2 itu dengan ekspresi datar

"Ya sama2"

"Yuk pulang sambil ngobrol kak, kakak namanya siapa?" Tanya Alana.

"Ceyco" jawab Ceyco singkat.

"Kak, kakak temanya kakakku ya?"

"Iya, kami sekelas"

"Wah hebat, nanti kakak sering main ya ke rumahku jangan sungkan2" kata Alana antusias.

"Ga perlu, nanti kakak akan balas budi sama kak Ceyco. Jadi ga perlu repot" sela Kakak Alana.

"Ih.. sewot amet sih kak" cibir Alana

"Kak, nanti sering2 aja main ke rumahku nanti ta kasih tau kartu As-nya kak Bastian" kata Alana ambisius.

Oh... jadi namanya Bastian. Batin Ceyco

Bastian menyentil dahi adiknya seolah memberi isyarat biar diam. Namun malah kebalikannya. Adiknya malah semakin cerewet. Bastian hanya bisa berdecak.

"Kak Bastian itu jahilnya minta ampun kak. Alana akan kasih tau semua kartu kak Bastian, bahkan sampai kartu As-nya sekalian, biar dia nggak macem2. Alana tau kalau kak Bastian itu termasuk salah satu dangerous boy di sekolahan. Ketuanya namanya Ken... ken.. ken.." Cerita Alana panjang lebar.

"Ken Arok" celetuk Ceyco sambil tersenyum geli mendapati ekspresi lucu Alana yang sedang berfikir keras.

"Hah apa iya kak, perasaan dulu agak keren deh namanya?" Alana mencoba berfikir.

"Bukan Ken Arok tapi Biang Kerok" kata Bastian disusul tawanya.

Ceyco tertawa terpingkal-pingkal. Bastian kaget dengan respon Ceyco. Cewek yang pendiam dan misterius ini ternyata bisa tertawa juga. Sesampai di gang agak jauh sebuah mobil berwarna merah terparkir bebas. Alana meminta Bastian mengantar Ceyco. Ceyco sempat menolak, namun pada akhirnya dia menyetujui karena kakaknya menelpon berkali-kali.

Hari telah berganti. Murid2 seperti biasa menjalankan rutinitasnya. Sepertinya Kenzo hari ini terlihat lebih pendiam. Dia sempat frustasi atas sikap ibunya yang tidak mau memindah Ceyco di kelas lain. Harga dirinya juga terlukai karena dibilang nyinyir sama ibu kandungnya sendiri. Ia berusaha menyusun strategi untuk mengerjai Ceyco. Bahkan saking niatnya ia sampai lupa bahwa ia harus membully Budi di jam istirahat. Akhirnya hanya Bastian dan Farel yang membully Budi.

Hari ini kelas 10 A1 mendapat giliran olahraga di jam terakhir mereka. Kebetulan ketika jam istirahat hanya ada Kenzo seorang di dalam kelas. Ia memamdang ke arah langit dari kaca jendela. Pandangannya terusik karena seekor ulat bulu tiba2 melintas di atas dahan pohon yang letaknya tidak jauh dari jendela. Ia berdecak kesal dan memalingkan wajahnya. Tak sengaja ia memandangi tas Ceyco ketika memalingkan wajahnya. Tiba2 sebuah ide jail terlintas dalam benaknya.

Cappucino Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang