Annyeong Kkaseo Kenzie

812 65 16
                                    

Dalam sebuah pencapaian terdapat kerja keras dan do'a yang tak henti.

"Annyeong kkaseo Kenzie-ah" ucap Ceyco lirih tapi masih bisa didengar oleh Kenzo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Annyeong kkaseo Kenzie-ah" ucap Ceyco lirih tapi masih bisa didengar oleh Kenzo.
.
.
.
Pemandangan ini benar-benar tak asing. Kenzo berusaha mengingatnya dan tentu saja itu membuat dia sakit kepala. Apa hubungannya dengan Ceyco.

Tidak, dia tidak boleh berfikir terlalu keras. Ia akan pelan-pelan memikirnya.
Ceyco menuju ke area parkir. Ia melepas jas hujan yang ia kenakan.

Sykurlah tidak ada satu noda pun yang mengenai bajunya. Dibuangnya jas hujan plastik yang penuh dengan tepung dan ceplokan telur itu.

Sesegera mungkin Ceyco melajukan mobilnya ke sekolah Alana. Di gerbang sekolah terlihat Alana sedang menunggu cemas.

Seulas senyum mengambang di bibir Alana saat melihat mobil Ceyco. Tanpa ba-bi-bu Alana langsung masuk mobil Ceyco.

"Alana, gue lusa ada pertandingan Karate di Singapura" kata Ceyco.

Hening.

Namun ada sedikit kekecewaan dihati Alana. Bagaimana mungkin ia bisa menghadapi semua ini tanpa Ceyco. Ia terlalu takut jika Alisa datang menerornya. Kakaknya yang merupakan keluarga satu-satunya disini masih terbaring koma di rumah sakit.

"Apa Alana mau ikut juga?" tawar Ceyco.

"Emang boleh?" tanya Alana hampir putus asa.

"Tentu saja, tapi kamu ada passpor kan?".

"Tentu saja ada" jawab Alana girang.

"OK, mari kita bikin surat izin terlebih dahulu".

Setelah membuat surat izin Ceyco dan Alana langsung menuju ke ruang guru. Ceyco menjelaskan keadaan sebernarnya dengan ia memposisikan diri sebagai keluarga Alana. Belum apa-apa Bu guru itu sudah terharu.

Ceyco dan Alana melajukan mobilnya ke rumah sakit, tepat dimana Bastian dirawat. Bastian masih terbaring koma. Wajahnya terlihat sangat tampan.

"Lu naksir sama temen gue" Farel memergoki Ceyco yang sedang mencuri pandang.

"Maksud lu??? mana ada lah. Gue cuma ngerasa bersalah" jelas Ceyco dusta.

"Oh... yaaaa??" Farel mendekatkan wajahnya.

Ceyco kaget, ia pun melengos.

"Btw terima kasih jas hujan dan makanannya"  Ceyco mengalihkan topik pembicaraan.

"Mau berapa kali lagi lu berterima kasih? btw dimana Alana?" tanya Farel menelusuri orang di kamar Bastian.

Cappucino Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang