Kencan yang berfaedah
.
.
.'Tuhan tolong aku, bebaskan hamba dari kekejaman suasana krik-krik yang menyiksa ini' do'a bastian dalam hati.
Bastian berharap keajaiban menghampiri dan menyelamatkannya dari suasana yang krik-krik.Sambil menunggu keajaiban dia memutuskan menatap kosong baksonya. Satu menit berlalu, dua menit berlalu. Waktu terasa lama bagi Bastian.
Selang 15 menit do'a Bastian akhirnya terkabul juga, padahal dia sudah berada diujung tanduk ingin menyerah, ia menyendok baksonya dengan pelan. Dengan jail Farel menjatuhkan bakso Bastian yang sudah siap masuk ke mulutnya hingga jatuh ke mangkuk.
Bastian berdecak kesal, sedangkan Farel? Tentu saja ia sangat bahagia. Kenzo dan Ceyco pun tertawa.
"Lu nunggu ada yang nyuapin?" sindir Farel.
"Nih" Farelnya menyodorkan bakso ke mulut Bastian seperti Ibu yang menyuapi anaknya.
"Apaan sih Rel? emangnya gue anak kecil?".
"Loh dari tadi liatin Ceyco sama Kenzo suap-suapan terus langsung pasang sedih, apalagi kalau bukan iri pengen ada yang nyuapin?" canda Farel membuat Bastian mendengus.
"Apaan sih Bas, dengus kayak gitu. Kayak babi" celetuk Kenzo.
"Anjing kali" timpal Farel.
"Anjing mengendus, kalau babi mendengus".
"Hahaha... lu ngaku Bas?"
"Kampret" umpat Bastian.
"Haha... udah-udah, ayo makan keburu bel" ajak Ceyco.
Seusai makan mereka bercengkrema hingga bunyi bel masuk memekik di telinga. Pelajaran selanjutnya adalah bahasa inggris. Ceyco merasa bosan, ia mulai mengantuk. Namun pesan dari Kenzo membubarkan kantuknya.
Setelah pulang sekolah Ceyco menikmati tidur siangnya. Tepat setelah sholat ashar Kenzo langsung ke rumah Ceyco membawa sebuah paper bag. Ceyco baru bangun tidur. Ia membuka pintu sambil mengucek salah satu matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cappucino Girl (TAMAT)
Teen FictionSiapa yang tak mengenal sosok pria yang bernama Kenzo Dirgantoro. Makhluk tampan bah keturunan dewa dengan otak yang cerdas dan kasta menambah nilai plus kesempurnaanya. Seantreo sekolahan juga tau, apalagi dikalangan kaum hawa. Namun dibalik semua...