"Ku harap kemesraan ini akan terulang"
Seusai Alisa pergi Bu Carlina, Ceyco dan kakaknya makan bersama di salah satu meja bundar. Mereka bernostalgia, terlihat mereka sangat bahagia dari suara tawa mereka. Disisi lain seorang pria tengah kebingungan mencari Bu Carlina. Ya pria itu tak lain adalah Kenzo.
"Ma" sapa Kenzo santai.
"Hey.. sayang sini duduk!" Ucap Bu Carlina penuh kehangatan.
"Aduh... Ma ga perlu lah Ma. Kenzo ada acara nih setelah ini" bisik Kenzo.
"Maaf ya Om tan..." kata-kata Kenzo tercekat melihat lawan bicara Mamanya yang tadinya ia belakangi.
"Ceyco! Kak Glen" ucap Kenzo kaget.
"Ya Kenzo?" balas Kak Glen.
"Kenzo ikut nimbrung ya Kak" kata Kenzo tersipu sambil mengembangkan senyum.
'Untung aja gue belum minta maaf kalau mau pamitan' batin Kenzo.
Sejak kejadian di lapangan itu Kenzo tidak bisa menerjemahkan rasa yang mengaduk hatinya. Perasaan sangat akrab dan bersalah bercampur aduk. Ia penasaran juga apakah Ceyco ada hubungan dengan masa lalunya. Penasarannya bertambah sekarang setelah melihat kakak beradik itu akrab dengan Mamanya. Oleh karena itu ia mengurungkan niatnya untuk meninggalkan pesta ini.
Seorang pelayan menghampiri Glen, memberikan secarik kertas. Glen mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Segera pelayan itu meninggalkan meja Glen. Semua yang ada di meja itu penasaran. Dari siapa dan untuk apa surat itu.
Glen tersenyum kecil.
"Ku rasa Raya menulis ini dari semalam, ia merindukanmu Cey" kata Glen.
Glen menunjukkan isi kertas yang ia dapat dari pelan tersebut.
Aku sangat merindukan Angela kecilmu Glen. Aku tidak bisa bercengkrama lama dengannya saat ini. Aku akan sangat bahagia jika Angela kecilmu memainkan violin di hari pernikahanku.
"Pergilah" titah Glen arah matanya menunjuk ke sebuah orkesta kecil yang tak jauh dari pelaminan.
Bu Carlina mengkerut penasaran. Beda dengan halnya Kenzo. Ia langsung menghentikan Ceyco.
"Kak aku baru saja duduk disini kenapa Ceyco disuruh pergi" cegah Kenzo.
Kenzo mengira Kak Glen menyuruh Ceyco untuk mengambil makanan di meja prasmanan. Rasanya tidak adil dia baru duduk dengan tujuan ingin mengobrol dengan Ceyco, namun moment.nya harus berakhir dengan cepat. Ia kalut.
Kak Glen dan Bu Carlina tak menyangka dengan respon Kenzo, apalagi Ceyco. Glen tertawa kecil. Ia memberikan surat itu kepada Bu Carlina. Bu Carlina tersenyum dan melirik Kenzo.
"Glen ku rasa akan lebih bagus jika Kenzo ikut pergi bersama Ceyco" kata Bu Carlina.
"Bukan ini maksud Kenzo Ma" keluh Kenzo.
"Nggak usah malu Ken, aku tahu kamu disini karena Ceyco. Sudah pergi sana!" Titah Kak Glen.
"Hmmm... baiklah"
Kenzo mengikuti Ceyco. Mereka melewati beberapa tamu undangan. Kenzo berharap kali ini ia dapat berbicara lebih lama dengan Ceyco. Ia tidak tahu kemana Ceyco akan pergi, tapi ia yakin pasti Kak Glen suruh mengambilkan sesuatu.
Pada akhirnya Ceyco menghentikan langkahnya, membuat imajinasi Kenzo ambyar. Ceyco tersenyum kepada pengantin wanita, sedangkan Kenzo tampak kebingungan. Bagaimana tidak kenapa ia sekarang berada di area musik ini.
"Gue akan bermain violin. Lu mau nyanyi apa bagaimana?" Tanya Ceyco pada Kenzo.
"Apa?" Tanya Kenzo heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cappucino Girl (TAMAT)
Teen FictionSiapa yang tak mengenal sosok pria yang bernama Kenzo Dirgantoro. Makhluk tampan bah keturunan dewa dengan otak yang cerdas dan kasta menambah nilai plus kesempurnaanya. Seantreo sekolahan juga tau, apalagi dikalangan kaum hawa. Namun dibalik semua...