Hari Yang Berat (1)

676 56 14
                                    

Bagaimana bisa aku menyakiti sahabatku tapi tidak mungkin juga aku berdiam diri melihat seorang wanita di lukai dihadapanku.

Bagaimana bisa aku menyakiti sahabatku tapi tidak mungkin juga aku berdiam diri melihat seorang wanita di lukai dihadapanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia tidak akan mengerti Kenzo, pangkas rambutnya sesuka hatimu maka dia akan mengerti"
titah Alisa lembut.

Kenzo menuruti kata-kata Alisa. Rambut panjang Ceyco satu persatu jatuh berserakan ke lantai.
Alisa dan Kenzo tertawa.

'Lu bukan Kenzie tapi lu monster' umpat Ceyco pada Kenzo di dalam hati.

"CUKUPPPP" bentak Bastian.
.
.
.
Gerakan Kenzo terhenti mendengar teriakan Bastian. Kenzo tersenyum tipis, namun bisa dibilang sadis.

"Apa urusannya sama lu? Jangan bilang lu suka sama ini cewek?" sergap Kenzo.

"Lu salah Ken, gue ngingetin ini karena gu temen lu. Gue ngga mau lu nyesel" jelas Bastian.

Tentu saja hal itu membuat Kenzo tertawa terbahak-bahak.

Alisa hanya mengernyit. Ia mencerna kata-kata Bastian. Sebuah ingatan melesat di kepala Alisa.

Ya dia ingat Ceyco adalah cewek yang waktu itu bersama Ibunya Kenzo saat di kondangan.

'Oh... jadi nih cewek dijodohin sama Kenzo' tebak Alisa dalam hati.

"Ngga akan" tepis Kenzo.

Kenzo melanjutkan aksinya memotong rambut Ceyco. Kaki jenjang milik Bastian menghampiri Kenzo. Secepat kilat ia melempar gunting yang tengah dipegang Bastian.

"Mau lu apa???" tantang Kenzo.

"Gue temen lu, dan gue punya adik cewek. Gue ngga tega liat cewek disakiti depan mata gue" ucapan Bastian membuat Alisa tersenyum.

"Alasan... bilang aja lu mau ngelindungi dia!" cercah Alisa.

'PLAAKK' pipi kanan Alisa menjadi pendaratan sempurna tamparan Bastan.

"Jangan pernah sentuh apalagi sakiti orang gue" Kenzo melayangkan tinjunya ke Bastian. Bastian menangkisnya.

Kedua pria itu tengah bertengkar. Bastian terlihat memasang pertahanan semaksimal mungkin, ia tidak ingin melukai sahabatnya sendiri. Ia tahu betul bahwa Kenzo sedang menggila.

Alisa berjongkok, menyetarakan posisinya dengan Ceyco. Ia mencengkram pipi Ceyco.

"Lihat siapa yang membela siapa"

"Kenzo itu C-I-N-T-A  M-A-T-I sama gue" bisik Alisa bangga.

"Monyet" timpal Ceyco.

"Apa lu bilang?" amarah Alisa memburu.

"MONYET. Cinta lu sama Kenzo itu sebatas cinta monyet" tegas Ceyco.

'PLAK' tamparan Alisa mendarat di pipi basah Ceyco.

Cappucino Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang