Hari Yang Berat (2)

761 48 8
                                    

Entah apa yang merasukimu

"Apa kabar pecundang?" Alisa tersenyum sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar pecundang?" Alisa tersenyum sinis.
.
.
.
Tubuh Alana bergetar hebat-

GAWAT tinggal Alana dan Alisa yang berada di dalam gudang tersebut.

Farel dan Ceyco sudah mendahuluinya.
Alisa mendorong keras tubuh Alana hingga terjatuh di lantai. Ia menjambak rambut panjang Alana dan tersenyum sinis.

Ya ampun Alana lupa mengenakan kacamata culunnya. Saat ia menangis di sudut gudang, untuk pertama kali mendengar percakapan Alisa dengan Ceyco soal isi video itu, kacamata culunya itu ia lepas dan menangis sampai Kenzo dan Bastian datang.

Alana juga menghentikan rekaman videonya karena sudah lega mengetahui kedua laki-laki itu datang.

Farel dan Ceyco terlihat sibuk dan buru-buru membopong temannya. Pak Nasir satpam sekolah yang sedang berpatroli, memastikan seluruh siswanya sudah pulang, terkejut mendapati keempat sosok siswa dengan keadaan yang tak wajar.

"Ada apa ini?" tanya Pak Nasir.

"Nanti saja ya pak penjelasannya tolong bantu kami ke UKS" pinta Farel.

"Bantu gadis dibelakang saya pak"
Pak Nasir melangkah maju mendekati Ceyco.

"Astagfirullah" sungguh ia kaget mendapati Bastian yang berlumur darah.

"Saya masih kuat membopong dia pak, tolong bantu gadis SMP yang dibelakang saya saja" pinta Ceyco.

"Hah... gadis yang mana Neng, ngga ada orang kok" kata Pak Nasir gugup.

Ceyco terperanjat kaget, ia menoleh ke arah belakang.

Kosong

Tidak ada siapa-siapa dibelakangnya.

'Oh... tidak Alana! Benar-benar sial. Gue lupa kalau si licik itu cuma pura-pura pingsan' Ceyco menggerutu di dalam hati.

Kini Alana benar-benar ketakutan.
'Bagaimana ini?' Hati Alana memulai monolog.

'Apa kehidupan kelam gue akan terulang kembali' bibir Alana diam bergetar.

'PLAK' Alisa menampar pipi Alana.

"Gue ngga nyangka bisa ketemu lu dalam keadaan seperti ini! dan lu dengan lancangnya mau ambil barang gue" kecam Alisa.

Mata Alana memanas.

"Sekolah dimana lu sekarang hah?" 
Alana hanya diam. Satu hal yang ia syukuri. Ia memakai jaket sehingga Almamaternya tidak ketahuan.

Cappucino Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang