Teman

724 54 8
                                    

Tak seorangpun mengetahui takdir kehidupannya, tapi teman adalah sebuah pilihan yang diserahkan Tuhan kepada kita.

Tak seorangpun mengetahui takdir kehidupannya, tapi teman adalah sebuah pilihan yang diserahkan Tuhan kepada kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Grebb' seseorang memeluk Ceyco dari belakang.

Ceyco mendengus kesal, ia hampir saja membanting orang dibelakangnya, namu ia urungkan setelah mendengar jeritan yang tak asing.

"Kyyaaaa Kak Ceyco, I Love you Kak" teriak Alana.

"Gue nolak lu, gue masih normal" Ceyco sinis.

"Ya ampun Kak Ceyco, Alana juga masih doyan kali sama makhluk bernama cowok" Alana melepaskan pelukannya.

'Terutama kak Glen yang ganteng abis' batin Alana sambil senyum-senyum salting.

"Kak Ceyco itu benar-benar hebat. Alana ngefans berat sama Kak Ceyco. Udah pinter bela diri, pinter di sekolah, cantik lagi tapi sayang nggak punya sinar kepopuleran. Meskipun begitu bagi Alana Kak Ceyco tetap is the best" cerocos Alana.

'Kebiasaan nih anak ngomong panjang kali lebar, sebaiknya aku ajak makan dikantin deh. Kalau makan sepertinya nggak bising' batin Ceyco.

"Alana ke kantin yuk kakak traktir" ajak Ceyco.

"Waowww.... Alana seneng banget ditraktir sama Kak Ceyco, Alana nanti.." kata-kata Alana terputus saat Ceyco yang berjalan di depannya berhenti mendadak tentu saja Alana menanbrak
pungggung Ceyco.

"Aww..." jerit Alana pelan ketika hidung mancungnya menabrak punggung Ceyco.

"Sorry" kata Ceyco padahal sengaja.

"Cuma tinggal 1 meja di pojokan ngga papa?" tanya Ceyco.

"Ya ngga papa kok Kak" kata Alana sambil mengelus-ngelus hidungnya.

"Apa sakit banget hidungnya Alana?" tanya Ceyco khawatir.

"Ngga sih Kak, cuma Alana takut hidung Alan jadi pesek. Padahal Alana pengen jadi foto model atau artis gitu" jawab Alana jujur.

"Hahaha... alay banget sih kamu Alana, yaudah yuk duduk dulu sambil pesan" ajak Ceyco.

"Alana mau pesen apa?" tanya Ceyco.

"Pentol bakar sama es jeruk Kak, Kak Ceyco mau pesan apa?"

"Tempura mercon, salad buah, sama air putih"

'Jajannya Kak Ceyco cukup banyak juga, tapi kenapa dia ngga gendut' batin Alana.

Ceyco memanggil Pak Majid memesan pesanannya. Tak lama kemudian pesanan Ceyco datang.

Seulas senyum mengembang di bibir Ceyco. Rasanya sudah lama tidak makan di kantin bareng teman. Dulu hanya Kenzo yang menemaninya saat makan di kantin.

Tidak ada anak-anak yang menemaninya karena adaptasi bahasanya masih jelek. Cukup sulit bagi seorang murid mancanegara beradaptasi tanpa tutor dan tanpa orangtua.

Cappucino Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang