Memasang ulang

5.7K 174 7
                                    

Malam gaes...
Maaf semalam ga up ya..
Wkwkwwk...
Oke mari kita lanjutkan..😊😄😉😘

****

Begitu kita masuk dalam rumah,  dia masih mematung dipintu ini sambil melihat isi rumah ini. Aku tahu dia mungkin masih ga percaya dengan semua ini, dia kembali dirumah kita dulu.

Ntahlah apa arti tatapan matanya, seperti bercampur aduk, ada rasa senang mungkin dan ada rasa sedih, dibagian sedihnya aku tahu karena apa.

Karena dirumah ini aku pernah menyiksa dia sebelum kita mengusir dia dan saat aku menyewa tubuhnya menjadi pelacurku. Lagi-lagi aku jadi merasa bersalah sama dia.

"sayang.." aku sengaja menyentakkan lamunan dia dengan memeluk dia dari belakang.

"eh.." dia menoleh kesamping.

"kamu masih trauma ya?"

"hemm, apa kita harus pindah rumah sayang?" lanjutku.

"eh, apaan sih jangan. Rumah ini bagus kok ngapain harus pindah. Dan..aku sedikit trauma sih sedikit aja kok." ucapnya senyum.

"huft, maaf ya.."

"gapapa kok danish..jangan merasa bersalah lagi ya." aku pun mengangguk senyum.

"yaudah kita kekamar kita yok.." ajakku.

Dia pun mengangguk dan aku masih mengandeng tanganya untuk naik keatas tepatnya kamar kita.

Ceklekk..

Aduhhh sialan apa lagi kamar ini paling banyak hal menyakitkan dia. Benerkan dia menatap kamar ini dengan sedikit takut dan gemetaran.

"fix kita pindah kamar aja kalau gitu, aku ga mau disini lagi. Kamar laknat ini." aku pun kembali memegang tanganya untuk keluar dari kamar.

"jangan.."

"sayang apa lagi sih, ini udah ga bener lagi. Aku ga mau disini..aku ga mau kamu trauma lagi." ucapku.

"sayang..." sekarang dia mengapit kedua pipiku. Aku pun Langsung diam. Dengan menatal wajahnya memelas.

"kamar ini penuh kenangan..., kamar ini tempat paling aku suka tempat aku puas menatap mu tidur_" aku memotong ucapannya.

"tapi ka_" sekarang malah ucapan ku dipotongnya.

"tempat aku dipeluk lama sama kamu, tempat kamu manjakan aku, tempat kita bercinta, tempat kita curhat terutama..terutama tempat bayi ini hadir dijaninku." hatiku kembali nyess dengar ucapannya.

"dan aku ga menyesalinya sayang meski pernah menjadi tempat neraka bagiku. Ga sayang...aku bahkan sangat merindukan kamar kita ini." ucapnya sambil mengelus kedua pipiku. Aku pun hanya mengangguk senyum lalu memeluk dia.

"makasih sayang.. Makasih..kamu ga dendam sama ku, kamu masih bisa tersenyum dengan apa yang pernah aku lakukan yang menyakiti mu."

"iya.., karena aku tahu kamu juga ga salah danish, kamu juga korban." dia mengusap punggung ku, aku pun berkali-kali kecup pipi kanannya.

****

Sehari telah terlewati, dan sekarang hari minggu. Kita akan mengulang menata rumah ini dan itu sesuai dia mau, aku hanya menuruti nya yang penting istriku bahagia.

Jangan Benci Aku (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang